tag:blogger.com,1999:blog-7181668175518036342024-02-08T07:32:31.706-08:00Hazairin R. JUNEPBerfikir sederhana. Bertindak sederhana. Hidup sederhana.Hazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.comBlogger178125tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-28520620339541314902011-03-30T21:04:00.000-07:002011-03-30T21:24:51.708-07:00Cupu Manik Asta Gina (Armageddon Versi Sasak)Yogyakarta [Sasak.Org] Al Kisah Jayeng Rana (Panglima Perang) mengangkat Suwandi Yusuf putra Luqman Hakim untuk menjadi komando perang Magade (Armageddon). Tokoh ini baru beberapa tahun bergabung dalam Tentara Nasional tapi mendapat simpati sang panglima karena dia adalah keturunan manusia paling sholeh di dunia, Luqman Al Hakim yang tersebut dalam Al Quran Karim.<br /><br />Para Jendral protes keras terutama Jendral Selandir atau Alam Daur, seorang raja/avatar Ceylon (Sri Langka) yang menjadi perdana Mentri di Kekhalifahan Islam zaman entah berantah. Setelah pertempuran selesai sang komandan mendapatkan putri Raja Magade( Mageddon-Israel) bernama Putri Lengka Sari (Putri Bunga Pahit/ Putri Bunga ke enam). Seharusnya putri itu dibawa pulang dan diserahkan kepada Jayeng Rana sebagai tanda takluknya Magade, tapi dikawini sendiri oleh Suwandi Yusuf dan dia sekaligus menjadi penguasa baru Magade.<br /><br />Jayeng Rana mengutus Umar Maya ( Umar dari dunia mimpi) untuk membujuk agar Suwandi Yusuf kembali. Sayang perintah raja diabaikan meskipun sang Penasehat sangat keras berusaha membujuk. Akhirnya Sang Panglimalah yang turun tangan dan bertempur dengan komando yang desersi. Suwandi Yusuf kalah dan diselamtkan oleh Umar Maya. Sang Raja memberi sarat bahwa Suwandi hanya dapat kembali ke kerajaan apabila bisa menemukan cupu manik asta gina. Suwandi menyanggupi untuk menemukan cupu itu. Setelah pergi, Umar Maya bertanya kepada Jayeng Rana. Dimanakah Gerangan Cupu itu berada?. Jayeng Rana menjawab bahwa ia tidak tahu sebab cupu itu telah hilang di taman Nabi Ishak entah zaman kapan.<br /><br />Suwandi Yusuf berkelana sampai patah semangat. Disaat yang sangat sulit saudaranya Denawa Petak (Raksasa Putih) mau menolongnya asalakan dia dibolehkan bertemu dengan Jayeng Rana itu. Suwandi sangat heran bagaimana saudaranya yang jelek itu bisa menolongnya. Sang Denawa berkata bahwa meskipun tampangnya jelek tapi dia belum pernah berbohong dalam hidupnya. Suwandi Setuju dan cupu itu diberikan oleh kakaknya. Dalam perjalanan menghadap raja, Suwandi mengusir kakaknya agar berbalik ke hutan dan menemani ayahnya saja. Setelah tiga kali diusir sang denawa menuntut janji adiknya tapi malah dia dibunuh.<br /><br />Cupu itu akhirnya diserahkan kepada Jayeng Rana dan Suwandi diterima kembali menjadi jendralnya. Suwandi yang merasa berdosa karena penghianatan dan pembunuhan atas kakaknya sendiri akhirnya mati dalam keputusasaan yang teramat dalam. Saat penyerahan cupu itu langit jadi terang benderang. Apakha sebenarnya arti Cupu Manik Asta Gina itu?.<br /><br />Setting pertempuran adalah Magade atau Mageddon yang kini terletak di Negara Israil/Palestina. Cupu Manik itu hilang di taman Nabi Ishak. Itu terjadi 2000 tahun sebelum Masehi sedangkan kisah ini kiranya terjadi setelah adanya agama Islam sekitar tahun 700 masehi. Pada Saat itu Orang Sasak masih telanjang di hutan dan di Jawa orang sedang membangun Borobudur dan candi lainnya. Di Spanyol, Granada adalah pusat peradaban dunia saat itu.<br /><br />Kembali ke 2000 tahun SM. Nabi Ibrahim punya dua putera, yang tertua adalah nabi Ismail yang lahir di Makkah dari Ibu yang bernama Siti Hajar. Sedang putra keduanya bernama Ishak yang lahir dari Ibu Siti Sarah. Ismail menurunkan orang Arab dan agama Isalam yang menginspirasi kisah menak itu dan Ishak menurunkan orang Yahudi.<br /><br />Sejak hilangnya cupu manik itu keadaan manusia telah berubah sama sekali. Hubungan dua saudara itu makin renggang dan akhirnya menjadi musuh bebuyutan sampai detik ini.<br /><br />Suwandi Yusuf dan Denawe Petak adalah reinkarnasi kedua tokoh itu. Kalau Ismail dan Ishak diturunkan oleh Ibrahim maka Suwandi dan Denawe diturunkan oleh budak bernama Luqmanul Hakim seorang manuisa yang sangat sholeh seperti Ibrahim.<br /><br />Suatu hari Luqman diberikan semangka oleh tuannya, buah itu dibelah dan dimakannya dengan lahap sekali. Sang tuan penasaran maka dimintanya sepotong semangka itu untuk dirinya. Setelah dia mengunyahnya seketika itu pula ia pingsan. Setelah siuman sang tuan bertanya. Bagimanakah Luqman dapat menikmati semangka yang super pahit sampai mebuatnya pingsan?. Luqman menjawab bahwa apapun rezeki yang diberikan oleh tuannya ia rasakan sangat enak dan manis saking bersyukurnya.<br /><br />Kisah serat menak tentang Jayeng Rana dan pertempuran itu boleh saja fiktif namun menggambarkan sebagian sisi sejarah Islam yang mendirikan kekuatan atas sifat sifat kesatria, kejujuran dan welas asih. Hanya orang yang penuh keberanianlah yang mau, mampu dan bisa berbuat jujur.<br /><br />Apakah isi cupu manik dahsyat yang dikisahkan sebagai peninggalan Luqmanul hakim itu?. Cupu Manik Asta Gina artinya kotak permata berisi 8 kekuatan. Kekuatan kekuatan yang harus dimiliki seseorang itu adalah sebagai berikut.<br /><br />1. Wanita, disini wanita mewakili sifat indah, cantik dan selaras. Tiap orang wajib membuat hidupnya indah dan selaras.<br />2. Pasangan, setiap orang memerlukan pasangan hidup atau patner. Suami atau istri. Kerabat, kawan dan handai tolan. Ini menyiratkan bahwa tiap orang harus pandai membawa diri dalam lingkungan agar hidup damai, tentram, makmur dan bahagia.<br />3. Rumah, adalah simbul tempat berlindung dikala panas dan hujan. Tempat mengasuh disaat lelah. Manusia hendaklah menjadi rumah bagi semua makhluk dalam rangka rahmatan lilalamin.<br />4. Kendaraan, adalah jasmani kita yang harus dikendalikan oleh ruh, jiwa dan fikiran yang baik agar hidup kita lempang dan dapat membawa hidup kearah yang positif dan berdaya guna bagi semua makhluk.<br />5. Senjata, tiap orang terutama pemimpin wajib memiliki senjata lengkap untuk dapat membuat perhitungan yang baik dengan pemikiran yang terang dan tajam penuh kreatifitas dan inovatif. Senjatanya adalah ilmu pengetahuan, kebijaksanaan, filsafat dan agama.<br />6. Burung, menyimbulkan bahwa hendaklah kita mengeluarkan suara merdu sebagai burung yang berkicau indah. Enak didengar karena lemah lembut dan indah bahasanya sehingga menjadi inspirasi bagi semua yang mendengarnya.<br />7. Penari, adalah daya pikir yang terus berputar dalam mendalami arti kehidupan ini. Pikiran harus tetap hidup dan bergejolak, mencari solusi bagi banyak persoalan yang terus timbul dalam masyarakat yang berkembang.<br />8. Musik, adalah simbul dari masing masing individu yang kalau dipadukan dalam kerjasama yang harmony maka akan kita dapatkan musik kehidupan yang indah. Kuncinya adalah kerjasama yang baik antara individulah yang membuat hidup itu indah mengalun.<br /><br />Hidup sesungguhnya adalah memberi, oleh itu kita selalu harus memulai segala sesuatu dengan Basmallah. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Otomatis kita menjadi orang yang pengasih dan penyayang dan bukan sebaliknya yaitu orang yang minta minta dikasihi dan disayangi!. Kitapun mengucapkan salam setiap hari. Kita katakan Selamatlah engakau…bukan selamatlah aku!<br /><br />Mari kita kembali menghidupkan kisah kisah kesatria dalam tradisi Sasak agar lahirlah kembali para kesatria yang akan menjadi Tuan Guru sejati, yang dirindukan sebab telah sekian lama menghilang. Agar lahir kembali Raja sejati yang mengayomi dan mengangkat harkat martabat anak bangsanya dan bukan Raja palsu yang mencari makan dari menjual kesengsaraan rakyatnya. Agar lahirlah para pejuang yang berani mati sendirian demi menyelamtkan 3,5 juta anak bangsa Sasak yang mayoritas bodoh, terbelakang dan msikin itu.<br /><br />Tetapi marilah pertama tama, masing masing dari kita, mengambil dan menelaah bebadong cupu manik asta gina itu dan kita terapkan dalam hidup kita sendiri.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang Ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEP<br /><br /><br />Comment from sasak.org<br /><br />H.S.Wiradjaja says:<br />1 December, 2010 at 9:38 AM<br />Ass.ww. Sanakku Yth. H.R.Junep.<br />* Bukan main,.. Saya ‘Salut’ & berterima kasih atas lahirnya penulisan naskah pendek “Cupu Manik Asta Gina (Armageddon Versi Sasak)” tsb diatas.<br />* Masa remaja saya (di Lombok), saya gemar nonton wayang,.. dimana saja ada tontonan wayang yg dekat,.. saya berusaha datang.<br />* Tentang Jayeng Rana, Selandir, Umar Maya, dll dalam pewayangan sasak -saat remajaku itu- saya cerna dalam benakku hanya sampai kemampuan nalar remaja sbg ‘hiburan’ biasa belaka. Falsafah yg terkandung di balik peranan tokoh pewayangan itu sendiri, terabaikan !<br />* Sekarang, dengan penggalian arti dan falsafah yg terkandung di dalamnya, baru saya sadari ! Terima kasih pak ! Kami tunggu, penulisan yg lain lagi tentang cerita pewayangan sasak.<br />Wass.ww.<br />Kendari, awal Desember ’10<br /><br /><br /><br />Gupran Muhsan says:<br />12 December, 2010 at 9:00 PM<br />Besar hati saya mendengar tekat yang penuh semangat cintakan warga sasak,yang sekarang ini masih jadi dongengan orang dari segi kebodohan kita,sehingga dgn senang dan mudahnya warga sasak yang lombok buaq,jamaq,dan patut patuh,pacu dimanfaatkan oleh mereka yang hanya mengejar kepentingan pribadi,bahkan karena ambisi politiknya,sanggup menjual warga dgn hanya uang sepuluh ribu,jangan sangka mereka bisa melakukan hal yang sama kepada generasi sasak yang akan datang,karna generasi sasak kini mulai paham apa itu politik,,,!Hazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-71493389873631211052011-03-30T21:03:00.002-07:002011-03-30T21:04:09.250-07:00Membangun Karakter Bangsa sasakYogyakarta [Sasak.org] Papuk Guru pernah memberi nasihat pada anaknya bahwa ia tidak mengenal usia sebab kalau kita terpengaruh umur berarti kita menghadirkan keakuan kita. Ketika keakuan itu muncul maka mulailah timbul persoalan. Kalau engkau memulai dengan membuat masalah maka dunia ini akan memberimu masalah. Itu adalah salah satu pegangan yang terus diajarkan turun temurun kepada anak cucunya yang bergelimpangan diseantero dunia ini.<br /><br />Bangsa Sasak dan bangsa lain di negeri ini sedang dalam kesulitan oleh karena mereka menganggap waktu adalah uang dan waktu yang dilaluinya adalah yang terpeting sehingga mereka tak dapat diganggu gugat saking sibuknya menghitung menit demi menit yang dikonversi denga uang. Duapuluh tahun saya habiskan sejak lahir di Tanah Selaparang yang permai dan selama itu pula saya berguru kepada semua sanak dan handai tolan yang tinggal di gunung, di pantai dan di kampung kampung.<br /><br />Setiap rumah tangga pada saat itu sangat peduli pada nasihat papuk Gurunya dengan menyerahkan dan mengawasi anak anak untuk belajar dan mencari ilmu pada pemuka pemuka kampung. Pembentukan karakter yang kuat adalah tanggung jawab tiap orang dari anak kecil sampai orang yang telah renta. Apa yang harus dibuka dibuka bersama apa yag harus disimpan disembunyikan sampai waktunya seorang anak dapat mengerti sendiri. Bicara orang tak boleh sembarangan maka orang tua akan menggunakan bahasa canggih yang disebut senepa agar anak kecil tak faham tema, setting dan klimaks sampai ending. Saya perlu tumbuh dewasa baru mengerti begitu banyak konflik dimasyarakat yang disembunyikan rapat rapat demi menjaga kesucian jiwa saya yang tengah bertumbuh dengan segala kehuznuzzonan seorang anak Sasak yang NAIF.<br /><br />Saya tak dapat membayangkan betapa guru guru saya dan kiyai kiyai yang kelak disebut Tuan Guru itu adalah manusia dengan keluasan cakrawala dan dada yang seluas samudra, sehingga mereka dapat menelan semua gosip, fitnah dan hasutan dari anggota masyarakat yang dikawalnya. Sebagai murid pandir saya tak kunjung lulus dalam belajar dan sampai detik ini saya terus mengemis agar siapa saja dapat mengajarkan satu dua nasihat, sebab saya jujur katakan bahwa saya tak tahu kemana hendak pulang kalau tidak ada cahaya dilah jamplung yang menuntun saya.<br /><br />Ada seorang buta yang membawa obor digelap malam, orang orang tertawa dan bertanya. Hai buta, untuk apa engkau bawa obor sedangkan engkau tak dapat melihat?. Si Buta menjawab dengan suara lembut yang datang dari langit. Kawan aku tidak perlu lampu untuk menembus jalan dan belukar karean aku sudah hafal, tetapi obor ini aku bawa agar kalian yang awas dapat melihatku sehingga kalian tak menabrakku. Papuk guru dan para Tuan Guru penerusnya seharusnya bertindak sebagai mercu suar yang tidak mempedulikan cahayanya karena cahaya itu bukanlah untuk mereka tetapi untuk orang orang yang ada diakar rumput yang tidak mengahafal liku liku jalan dan arah yang hendak ditujunya.<br /><br />Banyak orang mengeluh bahwa dinegeri ini hukum adalah hanya untuk orang miskin sedang orang kaya tidak tersentuh oleh hukum. Itu pernyataan mengandung kebenaran dan tidak ada unsur fitnah sama sekali. Orang yang bahagia adalah orang yang paling sedikit memerlukan hukum dan orang sejahtera tidak memerlukan hukum. Untuk menjadi bahagia orang dasan cukup membeli baju sekali tiap lebaran dan makannya bergizi, dehat, halal dan toyibah diperoleh dari lingkungan sendiri sedangkan rumah dibangunnya dari kayu dan bambu serte alang alang yang ada dimana mana. Orang dasan hidup bahagia dan sejahtera selama saya tinggal bersama mereka. Itulah sebabnya mereka menjadi manusia tunduk dan dapat diatur dengan mudah sebab mereka bisa mengatur diri sendiri. Kini Begitu susahnya mengatur anak bangsa ini meskipun ribuan peraturan dan undang undang diterbitkan tipa tahun di DPR/D. Rupanya manusia kini telah kehilangan kebahagiaan dan kesejahteraannya.<br /><br />Bangsa ini setiap saat mendengar lagu kebangsaan Indonesia maupun lagu kebangsaan Sasak, Semua melantunkan dengan gagah berani kalimat ; ” Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya”. Jiwa yang terbangun adalah jiwa yang mendapat cahaya. Bila jiwanya telah terbangun maka badan akan serta merta sehat wal afiat. Negara Indonesia itu dibangun agar sejahteralah anak bangsanya baik jiwa maupun raganya. Begitupun dengan Hymne Bangsa Sasak, “Pemban Selaparang” yang mengamanahkan Rakyat yang Sejahtera, REHAYU.Tetapi sekarang orang tak lagi membangun jiwa dan raga namun yang jadi prioritas adalah membangun kesenangan. Sampai sampai para pemegang obor tega memadamkan apinya sehinga anak anak berlarian tunggang langgang kemana suka. Pemimpinya tiba tiba menjadi narsis dan lupa rakyatnya.<br /><br />Pembangunan karakter yang paling efektif adalah melalui contoh dan contoh yang baik. Nilai nilai dan ilmu praktis dapat ditransfer melalui contoh teladan dari generasi ke generasi. Pemimpin yang bohong lahir dari masyarakat pembohong pula. Untuk itu mereka harus terus menerus menutupi kebohongan demi kebohongan. Kini kita saksikan orang orang yang berkarakter kuat sebisanya dibungkam dan dibui. Contoh itu lambat laun akan dianggap sebagai kewajaran dan jadilah kita para pembohong sedunia. Hukum hanya untuk menjerat orang susah karena memang orang susahlah yang paling rentan melanggarnya itu bukan karena kehendaknya tetapi memang mereka dalam keadaan lemah dan termajinalkan. Adapun orang yang dianggap kebal hukum pastilah bukan orang baik mereka itu hanya tampaknya bahagia tetapi tak pernah bahagia apalagi sejahtera.<br /><br />Contoh yang sederhana tentang bangsa yang bahagia dan sejahtera meskipun ukuran itu baru sebatas ekonomi sebab yang bathiniah adalah sesuatu yang tak terukur, maka lihatlah saat turis berbonodng bondong datang ke Indonesia. Betapa mudahnya mereka antre menyodorkan pasport lalu bayar murah dan dicap sudah boleh tinggal dan leha leha di manapun sesuai batas yang dia inginkan. Coba bandingkan dengan orang Indonesia yang mau ke negara maju, dokumen yang disyaratkan bertumpuk dan biaya untuk urusan surat dan visa minimal 100 USD. Belum tentu diberi visa!. Karena cap orang yang bahagia adalah orang yang tidak memerlukan hukum itu dipakai untuk menyeleksi siapapun yang coba coba mendekat. Buktinya berapa TKW dan TKI yang bermasalah di seluruh dunia, bahkan ada yang jadi gelandangan di bawah jemabtan di Arab Saudi dll.<br /><br />Jangankan masyarakat akar rumput, para PNS di Indonesia disinyalir 60% melakukan tindak korupsi.<br />KPK menyatakan bahwa hutang RI sudah mencapa stadium 4. Kemiskinan merajalela dan penegakan hukum sudahpun lumpuh. Korupsi semakin menggerogoti. Apa yang tersisa dinegeri ini?. Pemimpin telah menggadaikan tanah air. Pemimpin telah membuat rakyat jadi tumbal. Pemimpin telah berubah jadi penipu!. Untuk sertifikasi guru dan untuk membayar gajinya yang meningkat maka pemerintah menggunakan uang hasil hutang dari negara kaya dan pun juga untuk membayar tunjangan orang msikin. Jadi apa bedanya kita dengan masa ORBA yang hidup dari menghutang?.<br /><br />Membangun karakter bangsa untuk menyelamatkan generasi mendatang dari ancaman menjadi budak orang asing harus dilaksanakan dengan sekasama. Para pemegang obor hendaknya berdiri kokoh jangan sampai obornya jatuh apalagi direbut orang asing. Anak anak bangsa Sasak memerlukan cahaya yang dapat menuntun bathinnya agar tidak menjadi mansuia yang tidak pernah bahagia. Kita semua wajib menggerakkan aksi serempak dalam membuka wawasan, memberi pemahaman, menyokong moral, dan menuntun dalam pembelajaran demi mencapai kepribadian atau karakter yang kuat yang sanggup menjadikan setiap anak bangsa siap memenuhi segala kriteria kompetensi disegala bidang pekerjaan.<br /><br />Anak bangsa Sasak adalah manusia yang tangguh, pemberani dan mandiri. Mereka memerlukan sedikit sentuhan yang bernama kasih sayang dan pengertian. Mari kita mulai berbenah, jangan lihat berapa gelintir oarang yang peduli, Rasulullah SAW membangun karakter bangsa yang paling sulit di alam semesta ini nyatanya berhasil meskipun dimulai seorang diri dan didukung segelintir orang dekatnya. Insayaallah.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-56807338649211483572011-03-30T21:03:00.001-07:002011-03-30T21:03:32.585-07:00Inax Inax Inax!Yogyakarta [Sasak.org] “Aku bersyukur bahwa aku memiliki orang orang kejam disekitarku. Mereka telah melemparku dijalanan dan aku bangun dari keterpurukan dengan luka memar. Aku tidak dendam kepada mereka setelah semua berlalu. Jika bukan karena kesalahan orang orang yang telah melemparku niscaya aku tidak setegar saat ini. Orang beriman adalah orang yang percaya pada qada’ dan qadar”.<br /><br />Itu adalah sebuah catatan dari seorang Sasak Diaspora yang berada disuatu negeri yang jauh. Dia mengenang dan merindukan gumi Selaparang yang telah membesarkannya dengan segala benci dan cinta. Diantara keduanya yang menang adalah cinta. Maka jadilah ia seorang yang cinta dengan segenap hatinya kepada negerinya nun jauh disana.<br /><br />Saat saya terbaring sakit keras saya harus menelan pil antibiotika yang membuat saya kesakitan. Tiap milimeter daging saya, rasanya seperti diris iris. Obat kimia membunuh kuman tetapi menyakitkan karena semua dihantam termasuk tiap mili sel sel saya ikut pedih dan perih. Kalau bukan kekejaman antibiotik itu tentu saya tak segera sembuh. Saya bersyukur bahwa Allah memberi saya kesempatan untuk merasakan pedihnya mata dan kulit dipadang salju yang membeku. Ketika setiap mili daging saya mengkerut untuk melawan dingin dan tiba tiba udara terasa panas saat memasuki bagian selatan bumi ini, tubuhpun menjadi hidup kembali. Tiap mili daging itu melonjak lonjak merasakan nikmatnya matahari.<br /><br />Ketika matahari terus menyorot dengan gagahnya sepanjang tahun, kita pasti tak akan siap bila tiba tiba hujan turun selama berbulan bulan. Kita mulai sakit dan tidak nyaman. Kita mengeluhkan becek dan basah kuyup. Tapi ketika matahari bercahaya lagi, rasa syukur kita tidak sekuat keluhan kita sebelumnya. Kalau musim tiada berganti niscaya kita tak mendapat kenikmatan sehebat ini. Atau badan kita akan menjadi lemah dan rentan terhadap perubahan. Rupanya itulah yang dicatat oleh sang musafir Sasak diatas. Sesudah kesulitan akan datang kemudahan.<br /><br />Kalau saya sakit saya abaikan saja telpon yang berdering sebab saya tidak kuat bicara. Tapi ketika kawan yang sering saya ceritakan itu menelpon, saya jadi tertarik mendengarnya. Rupanya benar ia ingin menymampaikan pesan penting. Bahwa di negeri Selaparang banyak pengangguran dan perempuannya dibuang atau digadaikan atau dijual mentah mentah ke negeri jiran untuk menjadi babu, budak dan pelacur cuma cuma. Mengerikan sekali cerita kawan itu, bagaimanakah bisa negeri seribu masjid begitu gampang kecolongan dan membiarkan perempuannya dihina dina. Bukankah perempuan adalah “epen bale”, empu rumah!. Pemilik rumah, yang menentukan baik buruknya sesisi rumah. Tiap tiap perempuan Sasak adalah ratu yang berkuasa karena dialah epen bale, yang lainnya kost, tahu!.<br /><br />Cerita menjadi panjang karena dalam naskah duntal yang dia bacakan tersebutlah seorang tokoh kita yang sering saya takut takuti, biasalah saya suka menakuti sesama teman main sebox peta. Tokoh kita itu sudah malang melintang di tanah orang tidak hanya di Nusantara ini yang dia injak injak, ke luar negeri saja dia berani minggat pada saat kebanyakan anak Sasak yang ikut KS masih bayi atau SD. Dia itu sudah lama pensiun, tapi badannya gagah, tentu saja gagah dan kekar, bukankah semua keturunan Doyan Nada memang botox botox. Sampai tua dia tidak hanya botox tapi bontet. Sebagai pelakon utama ternyata dia harus pulang lagi setelah berpuluh puluh kali pulang ke gumi Sasak. Kali ini ia pulang dengan segala keyakinan, hati teguh dan tidak lupa mengasah bebadongnya. Ia telah menimbang dan menimbang jauh sebelum dia pensiun bahwa dia harus melakukan satu hal. Semua kawan diceritakan tentang keinginannya itu dan meminta supaya dibantu merealisir cita cita mulianya.<br /><br />Perempuan Sasak harus dilindungi, diayomi, disayangi sebab bila jatuh martabatnya maka semua isi rumah ini akan terhina. Lombok adalah rumah besar bagi anak bangsa Sasak dan epen bale mereka adalah inax bukan amax!. Keputusan bulat dibuat dan datanglah dia melamar salah satu perempuan yang dia kira akan menjadi korban perdagangan gelap, TKI gelap, Pelacur gelap, atau budak belian. Perempuan itu lebih pantas jadi anaknya, tetapi untuk melindunginya seperti anak bukan muhrimnya. Maka sepakatlah mereka menikah dan langsung akan punya anak. Selamatlah nasib salah satu anak gadis Sasak. Kini anak gadis itu telah menjadi epen bale. Entah bale yang keberapa, lembaran duntal tidak menerangkannya.<br /><br />Saya mulai gelisah menghitung hitung anak Sasak diaspora yang akan pensiun dan membayangkan kalau mereka akan meniru tokoh kita pulang dan mengayomi para janda yang banyak di Lombok Timur itu. Apakah ini adalah jalan keluar yang baik atau malah mendatangkan mudarat kelak. Mengapa kita tidak membuat dasa wisma disetiap RT. Satu orang tokoh akan bertanggung jawab moral mengontrol 9 tetangganya. Apakah ada anggotanya yang sakit, tidak makan, tidak sekolah atau perlu modal untuk berusaha. Tetapi timbul masalah karena ada kampung yang isinya perempuan semua. Lelakinya minggat entah kemana selama puluhan tahun terakhir. Penyakit masyarakat miskin dan terbelakan bermunculan. Aborsi, anak lahir tanpa tahu ayahnya siapa karena tes DNA mahal, pelacuran terselubung kawin siri dst.<br /><br />Ternyata, kawan saya yang suka saya takuti itu ada benarnya, mengambil langkah berani. Salah satu yang menakutkannya adalah saya suka bilang bahwa saya ingin hidup 400 tahun!. Kalau sudah begitu wajahnya berubah. Tetapi dengan umurnya sekarang, bagaimana dengan nasib anaknya ketika ia berumur 75 tahun, anaknya akan berusia 13-15 tahun. Kalau dia masih selamat lumayanlah dia akan membawa kelewang untuk menjaga anaknya kalau ada yang akan menjualnya jadi budak. Meskipun kalau ada maling dia pasti kalah berebut. Tapi bagaimana kalau dia berangkat duluan karena dipanggil oleh Yang Maha Punya Rencana?. Saya dituduh terlalu matematis oleh orang sebelah saya. Katanya hidup itu tidak begitu, pasti akan ada jalannya. Saya hanya bisa melihat secara akal sehat, bukankah saya tidak percaya pada nasib, klenik dan kebetulan. Bukankah Allah sudah menyerahkan bulat bulat alam ini untuk dikelola dengan baik. Para pemegang kuasa dimasyarakt saja gagal merencanakan dan menata masyarakat. Apakah begitu rumitnya peraturan sehingga tak satupun dapat dijalankan?. Hukum itu sejak Nabi Musa dengan 10 perintah Allahnya selalu sederhana, yang rumit adalah cara hidup manusia yang terus mengembangkan tipu daya. Siapa yang harus menbersihkan tipu daya kalau bukan masyarakat sendiri. Terus mulai dari mana kawan?. Ya, dari diri sendirilah. Apa yang dilakukan oleh kawan saya itu adalah salah satu cara, agar dia tidak saya takuti hanya akan masuk gorong batang saat pulang kampung. Dia dengan bangga bilang, “uh, saya sudah sempat menyelamatkan setidaknya satu perempuan calon korban woman trafficking dan kini jadi epen bale saya”.<br /><br />Saya harus minum obat dulu, supaya saya cepat sembuh dan secepatnya mencari cara menakut nakuti kawan saya yang sudah tua tetapi segera punya anak lagi. Sebenarnya saya ingin sekali pemuda pemuda yang mosot melakukan tugas itu, tidak hanya satu, dua, tiga bahkan 4 perempuan bisa diselamatkan, tetapi harus berjanji untuk menyelamatkan dengan sungguh sungguh, sebab ini adalah misi penyelamatan yang setara dengan tugas Nabi Musa saat membelah laut Merah. Dahulu Fir’aun yang merusak sekarang saudara kita sendiri menjadi musang berbulu ayam.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-41574286270594258032011-03-30T20:39:00.000-07:002011-03-30T20:40:22.072-07:00Bungkus SasakYogyakarta (Sasak.Org)<br /><br />Rehayu Semeton jari inax amax,<br /><br />Ngkahte jari menuse berlebihan meton. Kelambi ye cume kelambi. Olex mbe juax kelambi sino ye sekedar penutup awak. Terus kembex ne dengan Sasak mulai genit nyindir dengan lain pekare kelambi. Coba ite pade beriuk pedasang gambar gambar tau Sasak lex taon se ndexman abad 20. Ndexne biza (beda) isix menuse gawah sax belondan ndex wah mandix. Terus ite ngakux akux beduwe kelambi mesax sax te paran adat ino?. Mbe asal usul selapux care bekelambi sax ite beriux tiru lex jelo jelo sine?. Ite ndex inget( sadar) base kelambi sax te kawih sine, sax te jait rapi terus mengkilat bersi te seterikah, ye ndexne budayen tite. Lamun te mele jari dengan Sasak tulen lex pekare kelambi, dung celake jarinte. Belondan separo.<br /><br />Tahun 1970 lex Lombok masih luwex dengan sax belondan separo. Mbe sax te paran Sasak asli lex FB ine, aneh pade base Sasak ntan. Makat ite luwexan kawih base Bali utawe Jawe?. Sang ite mele jari dengan Bali utawe Jawe jagaxn. Lamun ite doang ndex te cernges (lancar) kadu base Sasak terus ite milu milu marax dengan Bali utawe Jawe, dung ape beden ite dait dengan sax milu milu ntan bekelambi dengan Arab. Dait ndah semeton jari inax amax sax solah dait sholeh, side nane kan bekelambi care Barat sax te jauxang pertame isix dengan Kulande (Nederlands), ape ite ndex ngerase?. Gendang Belex sino ndex ne arax waktu ite kodex. Lamun ite mele beli gendang belex ite musti mesen jok Bali, mbeh jage taoxne te piyax lex Bali. terus dengan Sasak beli gendang belex makat ite ngakux base ite ngepe gendang. Pelecing ite paran dengan Sasak doang buduwe, lex Jawe arax pelecing semeno juax lex Bali. Sai milu lex sai aneh?.<br /><br />Lamun tetu ite beduwe ilmu kesasakan segerah base Sasak doang ite gawex gawex ntante ngeraos. Komentar ite tulis campuran kadu base Indonesia separoh utawe luwexan six uni Sasak. Kan ite buduwe pepolak (pepatah) sax muni “Base metitox bangse”. Lamun base Sasak ite ndex keruan unin sengax tecampur campur six base lain berarti ite metitox bangse sax bingung, bangse lemah ndex beduwe tandox (identitas). Dengan sax mele te paran bedarax blau six ne kawih base campuran Bali utawe Jawe. Dengan sax mele te paran intelektual six ne kadu base campuran Indonesia luwexan six uni Sasak. Padahel lamun ite tulax jox Sejarah Sasak ndexn arax datu apelagi sax bawaxan sax sebut dirix Lalu ape Raden. Selapux sebutan sino mudian ye te gawex. Selun selun selapux dengan ngerase beduwe hak jari dengan Sasak sax luwih mulia lengan Sasak sax lain. Dengan Sasak sax Asli lengan zaman halal lepang beduwe sebutan Inax, Amax, Semeton, Saix, Adix, Kake, Pisax, Sodet, Naken, Wai, Tuax, Papux, Balox, Toker, Goneng, Papux balox, Toker goneng dait seterusne.<br /><br />Kembexn ampox ite pade bangse Sasak sine ndot lex taox doang (stagnant), pedahel lengan taon 1970 an wah luwex bajang bajang Sasak sax mbutengang rempung (kelompok) Sasak lex Lombok, Jawe, Bali dait sax lain?. Sengax lamun wah tulak jox masyarakat pade kalah jarin. Sax uwahn ulex pade boyax ilmu jangke sarjane, wahn sax ulex malik ne jari momot. Lex Internet ka luwex kanax Sasak, lamun nulis luar biase semangetne, olex Amerike, Audstralie, Eropah dai seterusne. Demen wah ulex lelah ite boyax ye malik, sixn sebox dirixn. Ape saxne sebox?. Macem macem, lagux sax utame gengsi dait ye ilax. Gengsi sengax ye wah jari intelektual, ngkah bae jangke gerix perbawen isix dengan Sasak sax marax ite sax te paran bongoh sine. Ye ilax sengax timaxne wah jari dengan sax pinter lagux ape baun gawex kadu selametang anak bangsen sax bongoh bongoh ino. Takutn tedatengin isix kanak Sasak sax girang ngendeng ape ape, jari alasan sax lain.<br /><br />Nane ite beduwe macem macem rempung lex internet, selapux mele pinax mesax mesax. Ye bagus gati lamun seke suwe seke rame semeton Sasak sax berase milu mbutengang watak tau Sasak. Laguxan ngeno luwex rempung te bukax ye ye dirix dengan sax milu. Komentar sax tadah lade dait pesakit ate langsung ite sapu. Anggote sax kritis ndex ite demen apemalik lamun arax batur sax beketoan pekare tau bedarax blau dait adat, ndex te perlu ngantih sejelo, sedetik langsung te ilangang. Jari ite pade sine kumpul jari majuang bangse, ape sekedar milu ngotok pindah leman bough dasan tipax duniye maye?. Bangse Sasak sax solah dait soleh perlu belajah bareng bareng jari menusie sak mule jati. Ape sax ite gitax lex rurung (umum) sekedar bungkus sax aran menusiye. Ngkah te gampang lalox paran dengan lain lengex, sengax selapu kejarian tergantung lex angente mesax. Bagus pengindengte bagus kejarian. Ndexne taox (tempat) atawe keadaan (kondisi) sax piyax ite sengsare lagux pikiran ite mesax. Jari lamun ite terus nunjuk dengan lain kurang utawe lengex kan telu anak imante betunjuk tipak dirikte lamun jempol jax tetep melekux. Jempol sino ite kado sadex tandox bagus, hebat dait selamet. Tunjuk ite nuduh dengan lain lengex telu tunjukte langsung tipax ite, jari inan imente langsung ilax, ye ampoxne melekux. Araxan ite mulai pejonjong imente kadu selapux anak ime lamun bau kadu duwe ime te besalaman kance selapux semetonte sax kadu gamis utawe jubah, sax besewox dait besapux, sax Islam, sax Hindu, sax Kresten, sax Bude, sax pantok gendang Belex, sax begambus,Sax Becilokax, sax Bedangdut dait seterusne. Lengex sopox, lengex selapuxan. Ngkahte jangke jari nile sekecot jari sede susu sepaso.<br /><br />Marax meno dait ampure<br /><br />Selamet dait Rehayu!Hazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-65297267013219394902011-03-30T20:19:00.000-07:002011-03-30T20:20:11.553-07:00Sasak PerotYogyakarta [sasak.org] Kanak bajang Sasak luwex sax bingung boyax identitas dirixn. Selapux care ntan cobax adexn bau dait ajahan dait tuntunan sax teparan mule Sasak tulen. Lagux lamun arax beketowan lex sax towaxan ape malik ye berembeng pendapat dengan towax dait belex belax sino jelapan ye bereaksi negatif, sili gati. Arax duwe pekare sax piyax dengan towax sino sili. Pertame ye sakit, keduwe ye takut. Pembelas (gap) antare kanak bajang dait dengan towax ye gowar gati. Dengan towax bekelakuan menurut penaox dait pengalaman ne, ye ape gowar ape sempit. Kanak bajang sax menge (open minded) dait kritis beketowan sengax mule meno sifat dengan belajah. Luwex mace, luwex begitax dait luwex alamin.<br /><br />Dengan sax sili biasen nyeke sakit, cobaxang ite pade bejorax lex julun dengan sakit otak pasti ye langsung sili. Ape malik beketowan, ite lawan ngeraos doang ndexn demen. Lamun ndex nyeke sakit dengan sax sili sino ye takut. Dengan sax takut yax te ketaon ape sax ye sebox pastine sili lamun arax dengan ketowanang pekare sax bebuntel (terkait) isix kepentingan hajat idupne. Sax paling ye takutang lamun arax dengan beketowan masalah sejarah dait adat istiadat.<br /><br />Adat sax ite sebut tradisi sino ye kebiasaan. Lamun arax dengan biase kadu ime kiwox/kiri ye teparan adatne lengex. Lamun arax sax ndex sopan langsung tepenget (peringet), jagax adatm!. Jari adat yesino kebiasaan dait endah perilaku. Tradisi artin melalui kata, olex uni. Jari zaman laex ndex arax dengan nulis, selapuh te ajah kadu conto dait uni. Nani lowex dengan sax nyelax selapux sax nulis rencane dait cite cite, te polox olox si kanax bajang. Unin, ye raos raos doang. Ye ndex sadar base (bahwa) lamun nde arax raos ndex arax ketaon. Lamun ndex arax ketaon jaxn arax beketowan. Lamun arax dengan sakit dait takut jaxn sili. Dengan girang sili terusn muni, ape ndex araxm gawex?. Nyenyedax doang!. Dengan sax ngomeh sino pade kance sax polox olox batur sax kena raos raos doang. Lamun dengan sax tetu mele majuang bangse Sasak pastine bahgiye dengah dengan raosang usahe pemajuang dirix. Dengah dengan beketowan pekare, menak dait ndex menak. Mace tulisan sax nyadarang sai ite pade dait ape sax wah te gawex terus berembe seterusn. Ye sino baken api sax sedut semanget ite selapux adexte gesit maju.<br /><br />Dengan Sasak beduwen acare sax ye sebut Sangkep. Sangkep sino base Kawi/Sanskrit bemaxne mempersenjatai dirix, nyiapang dirix kadu perang. Perang sino bau sax besifat fisik bau endah sax besifat mental, pemikiran. Jari sai sai bani pesilax dengan sangkep berarti ye siap perang pemikiran. Lamun jelap sili berarti ye ndex mele sangkep lagux arax ye sebox. Kanak bajang Sasak wah pinter pinter, ndexn bau te gulut gulut isix cao utawe pelecing. Timaxn wah te sadex mangan besoh, lamun ye beduwe pikiran lain jaxn muni doang. Ape jaxn takutang lasingan?.<br /><br />Lex sangkep sangkep duniye maye sax paling liwex te kerantex yesino pekare menak dait adat sax ndex selampax (sejalan) kance akhlak apemalik akidah. Akhlak sax besumber olex akidah sino besifat ringkes, kontex, bagus jari kemasalahatan utawe harmonis. Lamun adat jax bau te rombox te kurangin sesui kebutuhan lex waktu sino. Lamun akhlax olex akidah jelas tuntunan, mbex sax Al Qur’an dait mbe sax Hadits utawe ajaran Ulama asli. Adat sino ures (timbul) oleh keadaan manusia utawe masayaraktne. Dengan Bima luwex kadu ime kiri begawean, ndex arax dengan muni ape ape sengax lex itu luwex dengan kebot. Lamun lex Lombok sekedix dengan kebotne, jari bengax gitax dengan sax bekiwox kiwox. La keceket dengan tye, ngawis kadu kiwox kejelapn aneh, unin dengan sax bengax. Akhlak sino te kadu lempengang peri laku adexn bagus mental spiritualte. Lagux adat terutame ye te kadu sekedar hiasan dait langan boyax mangan. Cobaxang boyax dedare Sasak sax wah istikomah bejilbab terus suruxn taek panggung kance lox udin ngigel ngigel. Pasti nden mele, sengax ye peliharax akhlaxne. Lagux cobaxang boyax dedare sax biase kadu kelambi kaos ape jins, pastin soark ketak six demen te surux milu lex panggung.<br /><br />Laex bangse Sasak sino belondan, bekelombas, ye kadu kulit kayux utawe gedeng jari kelambin lex bagian sax pemalix (tabu). Dengan Sasak sax tulen sino mulai maju sax wahn te jajah six tau kowok aix. Penjajah tite ndexn dengan Kulande doang lasingan. Mulai te jajah six dengan Jawe Majapahit, terus, Sax olex Sembawax, Sulawesi dait secara kultural Banjar dait Melayu. Selain sino dengan Tegis (Portugis), Melage (Spanyol), Persiye, Inggris dait Kulande wah doang jajah ite timax sekedix. Lagux sax paling kowat jajah ite ye sino Tau Bali. Lex abab IX, dengan Sasak lex KLU ye Bude, jari buktine arax te dait patung Buda lex ito, sax nane te simpun lex musium nasional. Terus wahn sax tame dengan Bali luwex sax milu jari Hindu, lagux akhirn tulax malik sengax Bude Sasak ye lainan keyakinane. Ndexn semate anut Dharme lagux arax sax te aran genius lokal/nilai mesax. Sax uwahn tame Slam, dengan Sasak jari meredeka oleh selapux jajahan.Lagux meredeka sino sebates akidah. Merdeka ndexn arax dengan sax lebih mulia sengax lex Selam sax paling utame sino dengan sax beduwe ilmu dait takwe. Lagux sax uwahn bebuteng negare Indonesia, dengan Sasak, idup marax ye tejajah isix bangsen mesax.<br /><br />Rempung tau Sasak sax paran dirixn menak begulah boyax kuase, selapuxn gawex adexn te akux six dengan luwex. Piyax dirixn beduwe adat sax lain sax dengan luwex ndexn ketaon. Adat sax piyax idupte sengke, pasti bedowe motif ekonomi, politis. Kembexn pade besiax pekare dengan merarix?. Olex pican tau Sasak te pesulit merarix?. Kembexn pade besual pekare dengan nyongkol?. Sai ngarang ngarang acare nyongkol sax pesulit dengan merarix? Terus pesulit dengan lain, terus pesulit selapux tau Sasak sax ndex ketaon ape ape?. Dengan merarix kan wah sunatullah, alamiah sino. Kanggo ne perariang dedaren lamun wah pade saling kemelex. Makat pulisi milu milu nangkep dengan merarix. Lamun dengan maling utawe menculik baruxn tetangkep. Lamun dengan Sasak mele gentix kebiasaan merarix odax, makat merarix sixn pade ributang. Kan ino masalah pendidikan. Sai sax terdidik bagus ndexn mungkin merarix odax jangke betian bejulu. Dong mbe taox akhlaxn meno?.<br /><br />Akhlax sino kadu akal sehat, beduwe dasar dait pertimbangan belo gati. Lamun adat sifatn strategis, pragmatis, taktis ,ekonomis, lokal dait politis doang. Jari berembe semeton jari inax amax sax wah besyahadat, sax wah te baptis, sax wah te siram kembang, sax wah te perajax marax ogoh ogoh, sax wah te wisuda, la sang pade perot de jari Tau Sasak. Bimbang terus lamun arax dengan beketowan, sili, gedeg, tersinggung. Cobax ite pade jujur ntan, selapux adat tite, ndexn bau selesaiang pekare pekare sax sulit, ye ampoxn terimax ugam Selam isix papux balooxte laex, sengax ugame Selam sino beduwe langan sugul (solusi) kadu pekare sax bilang jelo. Makat ite perot lalox ngkahang nyondol lamun arax masalah sax lebih peren, umpame jangke ite ndex sembahyang. Makat ite perot lalox ngkahang selapux sax ngerugiang dengan luwex?.<br /><br />Dengan Sasak sino sifat asline Matriarkal, Inaxn jari puset selpuxan. Kan mule dengan nine sax paling nomer sopox lex duniye sine. Ye ampoxn sebut TUHAN dengan Sasak kena “NENEX”. Nene artine susu, taox ite nyusu, ndex sekedar nyusu waktu te kocet, lagux taoxte nyusu ilmu. Kan Inaxte sax te sebut epen bale. Ye doang ngepe selapuxn. Lamun bedoxe munin, O NENEX KAJI SAX KUWASE!. Nenex (Inax) Kaji (Tuan/Lord) Sax Kuwase. Tuhan sax kuase sax icanin ite idup marax ntan Inaxte sino. Ye ampoxn cocok Tau Sasak six Ugame Slam. Sengax lex Slam sino Sorge arax lex lampak naen Inax!. Ngkah ite campur isix pakere dengan Arab sax bakhil, jahat dst, ino pekare lain, pakere manusiye sax ndex bekait isix ajahan Ugame Slam. Ite gedeg six tau Arab, ape alasante, marax sax lex atas, ite sili, sang sengax ite sakit utawe takut.<br /><br />Pekare epen bale lex gumi paer, ye pekare sax nomer sekex peren ne. Dengan nine Sasak ye mule jati sax paling te muliyax lex duniye sine. Kanax nine Sasak ite sebut DEDARE atine ape?. Dedare artin Bidedari, Diva, Angel!. Ye ndex sekedar menusiye kanak ninente sino. Ye Bidedari, lemax latn jax begentix jari EPEN BALE. Epen gumi paer, epen idup, epen salapuxn. Makatn arax tau Sasak sax bongoh dait perot lalox jangke ndexn bani bela bidedarin mesax, epen balen mesax! PEROT!<br /><br />Inget solah solah ite pade beduwe bidedari, berembe jax bidedari sino, inax amax semeton jari?. Ye ndex marax manusye perot, ye BELAMBUNG, kekelep melayang layang lagux bau te demok. Jari enkahte paran ye kekelep marak layangan petox. Sanget agti ite pade tunax male lex kanak nine sax ite sebut dedare, papux baloxte sax uwah anut adatgame, ndexn mele siye siye dedarene. Berembe ntan adexn bidedari sax inges solah tye jari seke top markotop?. Ye terus te kelekang designer paling unggul lex gumi paer. Dadare te piyaxang KELAMBI LAMBUNG. Kelambi sax seke piyax bidedari seke melambung, melayang layang adexn pedas six begitax, adexte pedas bedayang, ino dedare ite ndexn pade six dengan lain. Dadare dait epen balente ite tolox lex atas, melambung le atas ite, terhormat.<br /><br />Jari lamun ite masi perot ndex bani bait sikap konsisten, bangse Sasak jax ndexn gen maju maju. Ndex berarti selapux ite serahang lex dengan nine, lagux kehormatan ye sax mule jati ite tulakang julux adex ite jari Sasak Sax mule jati. Sai sai ndex sekolahang dedarene berarti ye tau Sasak Perot. Sai sai ndexn bani gentix adat sax kurang pas berarti ye tau Perot. Pakare sax lain lain jax bau te paran mudax mudax paso belax!. Aneh te beriuk mikirang, berembe ntante pade, revolusi tulak jok dirix ite sax istiqomah lex Ugame sax jari sendi akhlak te beradat dait bekelakuan adexn sax jelap gamax makmur sejahtere utawe REHAYU gumi paerte.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Marax meno dait ampure<br />Sax ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-84867979421497656012011-03-30T20:17:00.002-07:002011-03-30T20:20:53.039-07:00Chauvinisme SasakJogjakarta [Sasak.Org] Base Sasak sino arax sax te kadu six dengan luwex dait arax sax te kadu lex wayang (theater). Base sax lex wayang yesino base Kawi ye beruwe warisan tite olex saman Majapahit. Lamun base sax te kadu six dengan luwex arax sa xte sebut base hormat (formal form) dait Base Jamax ( Colloquial). Jari ndex arax base makhluk halus ino. Base Formal<br /><br />Base Sasak sax asli sino ye begax gati lain uni ruwen tebanding six base batur olex Jawe ape Bali. Upame te bait olex conot pekare aranpegentix (kata ganti orang/pronoun). Dengan Sasak kadu ITE sax bemaxne aku dan dirku yang satu lagi ayitu ruh. ITE mengandung makne fisik dait spiritual. Bandingan lamun kadu TIYANG sax bemaxne Tau utawe dengan utawe menusiye. Apa malik Tyang Pelunguh sax bemaxne Dengan Kursi/Sentaux. Terus dengan sax keduwe ite sebut SIDE sax bemaxne mengerti kesempurnaan, sempurne, utuh jiwa dait rage. Lamun te jelasang Ite dait Side doang perlu luwex mase dait raos. Ite dait Side ye te kadu six dengan sax beduwe kesadaran atas pekare eksistesi manusye. Ndexn pekare awak doang lagux besopox six pekare ruh utawe jiwe. Ape sax te gawex six ite dait side beduwe tanggung jawab tipax awak dait ruh yesino hukum akherat.<br /><br />Nane pekare arangentix sax kadu Pelinggih utawe pelungguh. Lamun side kadu arangentix sino side musti pikirang sai kancen de ngeraos. Pelinggih sino te kadu six panakawan, pesurux sax ndex bani gitax tuan ne, sax ngesot utawe bejajar lex pekarangan ngantix catu ambon utawe kepeng seketip. PELINGGIH bemaxne taox tokol, kursi. Sentaux. Bandingang six lex Jawe sax kena Sampeyan dalem, sax bemaxne nae. Lamun lex Sunda, paduka unin sax bemaxne kasut. Nah lex Bali jax Cokorde so unin sax bemaxne nae masih. Jari sai sax pantes muni Pelinggih utawe paduka dait cokorde sino, lamun ite jujur ndexte mungkin milu milu kadu iye. Sengax berembe ntan side kena Pelinggih lagux tetep side gitax atas dait ruwen dengan. Makat side ndex gitax sentauxne, terus lamun ye bebuteng dung ndex arax sentauxne. Sai sax kena pelinggih, paduka berarti ye piyax dirix hine dine setingkat isix kasut utawe sentaux.<br /><br />Lamun pekare ngeraos doang ite pade masi bekeleot bekelecang ndex istiqomah, taat azas. Terus berembe pakare adat sax lain upame merarix sax jari ajang eksploitasi dengan nine. Arax sax endeng mas 25 kg. jari pegentix kewirangan. Ape ite pade wah jogang selapuxte. Mbe olex kewirangan (kecele, kecewe, rasa malu) kan anaxte mesax sax merarix. Umurn uwah cukup, wah pade melen terus lamun te perarix six dengan sax jax nikahin ye wah pantes ne ngeno, lasingan. Terus ape sax piyax dengan ilax utawe kewirangan sino, pasti salax faham utawe te gawex six dengan lain. Artine, ye arax dengan lain bepesex,boyax kesempatan. Salax faham sino ures leman bekelain faham, sax sopox perasax dirixn tao adat bagusan six sax lain. Sax lain ndexn arax urusan six adat dengan. Betempoh wah duwe kepentingan. Lamun ite sadar jari Tau Sasak sax besopox dait pade pendait, jax kembex persulit dirix aneh. Ape ape te piyax sengke, ape ape te piyax suwe dait krudut. Segrah ite pade demen bekrudut terus selame lamen jari tau Sasak ine.<br /><br />Kunci selapux pekare ye sino ite saling faham, lamun arax batur sax mele ingon care papux baloxne, aneh terusang. Lamun arax sax ndex mele kadu care laex aneh terusang. Lagux lamun bedait dengan duwe, cobaxang ngkah arax dengan sax milu milu mancing boyax mpax betok lex antare duwe dengan sino. Ape jax jarin, lamun arax dengan duwe belain faham, pasti iye gen ngeraos dait peta langan sugul sax te aran bemufakat. Dengan Sasak sino asline dengan mudax bemufakat, ndex arax sax demen piyax pekare jari krudut. Olex sino semeton jari inax amax, te engkahang bae sax aran hobby pesengke batur, ite tau Sasak wah sanggup jari dengan Selam. Selam sino artine Selamet, rehayu. Ite artine aku sax beruwe awak sine dait aku sax arax lex dalem yesino ruh. Side artine awak dait ruh sempurne. Jari ape sax kurang lex tau Sasak. Sax kurang ye sino kewanenante jari dengan sax REJENG, kowat marax karang, betegel lex uninte mesax.<br /><br />Walalhualambissawab<br /><br />Marax meno dait ampure<br />Sax ikhklas<br /><br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-21395775191329732062011-03-30T20:17:00.001-07:002011-03-30T20:17:43.494-07:00Sasak Lasingan!ogyakarta (Sasak.Org) Arax sopox bajang beketuwan, ape kenan LASINGAN sino ah, ndex ku demen gati dengah dengan muni ngeno. Tau sax paran dirix budayawan macem macem unin bejawab padahal masalah sax meno meno wah arax tetulis lex KS dait www. Sasak.org laeeeex gati. Arax sax kena lasingan sino base Arab, base Inggres dait ape sax melene wah.<br /><br />Lasingan tau Sasax sax paran dirixn budayawan, makatne demen lalox nyebox. Berembe ntan jax betulung adexn seke maju bangse Sasak lamun ite nyebox nyebox kanyan. Masalah sax arax lex dunye nyate akhirn bau te gitax lex duniye maye. Tau Sasak lex mbe mbe taoxne ye tetep polos. Pire dengan sax te paran tokoh sino senyatene dengan perot dait ndex jujur. Ye pade piyax akun face book seluwex luwexne adexn te paran beduwe pendukung. Jari ye sax piyax status, ye bejawab. Lamun kance sopox ye dukung barehan sekejet lain unine bekomentar. Sopox aran jaux sopox karakter olex sopox manusiye sax pade. Ape ndex periak lex manusiye sax paranoid dait schizoprenia marax meno. Sax lebih mesaxaken malik kanak bajang sax milu mace dait ngaji lex sesangkokne. Bingungn pade mace, dengan sax kenax te salahang lagux lamun pade ye timaxn bertentangan six akidah wajib te kenaxang wah. Begeroma ruwen pade tau Sasak kajuman, bepayas marax Cupak ngakux dirixn datu.<br /><br />Lasingan Tau Sasak sax jari maling lex gumi paer sax wah pade sekolahno, pindah jox duniye maye. Lamun lex bale baturte maix angen paling sampi bembex baturn mesax. Maling sino ye kenal taox dait dengan sax arax lex ito. Hapaln langan dait taox nyebox. La nane jax penggitan maling sax seke ahli jari mafia wah. Lex gumi paer lamun arax proyek pembangunan butengang infrastruktur selapux pemborong begulah begaet boyax care adexn maux sax belex belex, lamun perlu nyogok 40% lex pejabat, nyogok wah. Lamun perlu kadu pelet ape seher baun doang masih.<br />Pemborong sino jari mafia sax bodowe jaringan guar galuh jangke libatang pejabat. Ye sax aran Cupak jari datu. Melene molah molah doang lagux hasilne selapux ye bait. Lox Cupak sax jari datu maling proyek, sixne piyax LSM terus beriux kance semeton jarin sax jari pejabat pegerix kepeng rakyat. Sax beduwe LSM malikne boyax baturne piyax kelompok kelompok lex desa desa. Nah ye ntan pade bagi kepeng jarahan sino. Endex arax irox asexn gitax masyarakat jelata sax nerake idupne. Lox Cupax seken mokoh awakne, ndex arax pegawean lagux istane ye piyax mewah. Suwe suwe ndex arax sumber kepingn, lemax laun selapux panakawan nyedi, lamun wah pangsiun semeton jarin sax pejabat baruxn pelot. Mbe lalox tipaxn pelai, menusiye perot, berot jaxn tulax jok masyarakat jari dedoro, sengax ye mesax anggep dengan lain budakn. O gamax periak papu bain sax jax maux kutukan harta haram jangke 7 turunan lox Cupak.<br /><br />Lasingan tau Sasak lupax lex adat game. Sai piyax ite pade jangke lupax meno. Dengan towaxte mesax dait pemimpinte mesax. Sax aran adat game sino ye beduwe nilai nilai luhur sax betujuan mbutengeng manusiye sax luhur budi pekertine. Marax upame aix sax sugul lex pengembulan Rinjani ite piyax aix kemasan. Aix sax sehat dait nyereng sino seke suwe seke gemi dait ndexn maix. Kembexn aix kemasan sax te inem bilang jelo sax te salahang makat ndexn masalah pengembulan sax lex Rinjani te pelihara dait te jagax?. Arax dengan sax bekuase takut ilang dagangan ne, ye langsung sebox masalah sino. Terus ye adokang dengan sax nginem aix sino jangke pade begejuh bejaguran saling matex. Arax dengan sax bait untung oleh kekisruhan dait ketidaktahuan masyarakat. Ye ampoxne luwex pade pyax bisnis baru, adu domba, pecah belah ite pade. Mbe sax teparan nilai luhur wah ndexne jelas, pengembulan atawe sumur mbe olex ne maux nilai ndexn perlu te ketownanang sengax lamun arax dengan beketowan artin bisnis bau terganggu. Tedox tedox bau, ite palsuang selapuxn lagux bagusan ntante sebox rahasiye. Ye no sax arax lex ite pade bangse Sasak.<br /><br />Lasingan taox de ke aran Lasingan?. Lasingan sino olex base Kawi/Sanskrit. Lasingandika artine “maix angen side kena menu!”. Tegesne, kemaix angenm! Atawe kemaix angen ne!. Lagux nane jax wah begentix artin jari macem macem. Bau te padayang isi ongkat kanak bajang; Emang gue pikirin!. Ah tega sekali kau!. Berisik tau! dst. Bilang jelo bilang detik ite pade belasingan lagux ndex te taox ape sax sebenarn melente uni. Lsingan, ke perot dait berot de jari tau Sasak. Aneh ke wah waktun nane ite pade beriuk jari dengan jujur, ikhlas, segrah jax te ngantih dirix gen mate barux te sadar.<br /><br />Wallahualambissab<br /><br />Marax meno dait ampure<br />Sax ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-21241733764916194462011-03-30T20:16:00.000-07:002011-03-30T20:17:04.649-07:00Kaule, Sikep dan MenakYogyakarta (Sasak.Org) Saya sudah lama menunggu orang yang bisa menegaskan sebuah sikap tentang keberadaan menak Sasak.Kita sering keliru mengindetifikasi orang yang menggunakan nama tertentu sebagai menak. Menak adalah istilah kuno untuk menyebut borjuis. Bourgois dari bahasa Latin Burgus artinya puri, benteng atau kota yang dikelilingi tembok. Ada pula yang menyebutnya sebagai kapitalis. Selain itu ada lagi istilah petit bourgois (borjuis kecil) untuk menyebut orang dari kelas menengah yang konservatif. Borjuis itu timbul pada abad pertengahan di Eropah.<br /><br />Orang orang yang tinggal di puri adalah orang yang memiliki kekuasaan terbatas dengan kontrol atas tanah dan bisnis tertentu. Sekumpulan orang orang dari berbagai puri yang saling menikahi anggota keluarganya menjadi besar dan mulailah kapitalisme. Seiring membesarnya kekuasaan dan bisnis, mereka merekrut para pekerja dari wilayah sekitarnya. Ketika perkembangan dunia mulai melesat dengan pelayaran luas, mereka inilah yang menjadi dalang perbudakan dan kolonialisme, atau setidaknya penyandang dana.<br /><br />Lombok adalah sebuah tempat yang boleh dikatakan metroplis zaman dahulu. Semua Bangsa datang dan pergi. Orang pertama adalah nenek moyang bangsa Nusantara seperti bangsa Mentawai, Lubu, Negrito dsb. Kemudian dari Hindia Belakang atau sekarang China Selatan dan utara Laos. Itulah sebabnya kita memiliki kosa kata dari bahasa Khmer yang dahulu merupakan bahasa berpengaruh dan sumber bahasa lain di Asia Tenggara daratan. Orang Sasak adalah satu satunya yang mengatakan ” NYAMPAH” yang berati Sarapan, makan pagi. Kata itu berasal dari bahasa Khmer ” Nyam bai” dibaca [nyampeui] yang artinya makan nasi. Bangsa Tambora yang musnah oleh letusan gunung Tambora tahu 1815 itu adalah pemakai bahasa yang bertalian dengan Bahasa Khmer. Kata Sasak lain adalah Aox, yang bersal dari Hao, dalam bahasa China. Kemudian datanglah bangsa bangsa lain dari daratan India dan Jawa. Pada abad ke IX, orang Buddha sudah hidup di Lombok. Sejak adanya pelayaran antar benua makin ramailah orang asing datang ke Lombok, mula mula Bangsa Persia, kita mengambil istilah mereka Baix/ Baiq yang berarti tuan. Kini banyak orang Asia tengah dan Selatan masih menggunakan nama itu. Lihat tokoh pendiri Ahmadyah, banyak menggunakan Beig dibelakang namanya. Sebagai warisan Persia orang Sasak tradisonal sampai tahun 80an masih menyimpan gambar buraq. Kalau di Sumbar dan Jambi masih ada upacara tabuik sebagai sisa tradisi Persia/Syiah.<br /><br />Setelah Masuknya bangsa Eropah, Lombok semakin ramai dan terus menerus mendapat pengaruh dari berbagai bangsa. Orang Tegis (Portugis), kemudian Melage ( Spanyol) lalu Inggres dan Kulande (Belanda) masing masing memberi warna pada bangsa Sasak. Namun yang paling besar pengaruhnya dalam kebudayaan adalah Bali dan Jawa. Setelah masa Jawa dan Bali itulah kita mengenal Menak. Ketika semua penjajah sudah pergi setelah perang Lombok, sebagian orang Menak yang biasa bekerja pada penjajah itu, mendapat kesempatan menggantikan kedudukan penjajah. Maka oknum oknum yang menyebut diri menak bertindak sebagai borjuis baru. Mereka tidak tahu bahwa di Jawa sudah tidak ada Menak sesudah matinya Menak Jinggo. Yang ada hanya di dalam wayang dengan sebutan Wong Menak untuk Jayengrane atau Amir Hamzah. Jayengrane artinya Panglima Perang dan Amir Hamzah adalah salah satu tokoh penyebar Islam. Jadi mengapa ada orang Sasak mengelitkan diri dengan sebutan Menak?. Akibat kelakuan oknum menak yang mengundang penjajah maka warga lain mengambil sikap dan jarak. Orang yang dengan sadar dan demi cintanya pada bangse Sasak itu keluar dari “puri puri” mereka dan menyatu dengan masyarakat banyak, Mereka itu adalah para kesatria tulen Bangse Sasak dan menyebar di seantero Gumi Paer dengansebutan SIKEP atau KAULE!. Sikep dan Kaule ini adalah orang yang militan dalam menjaga harkat martabat bangsa Sasak dari dahulu sampai sekarang. Kini oknum oknum yang menjual menak masih banyak sekali. Mereka mempersulit masyarakat dengan berbagai adat yang menjadi ajang bisnis kalangan tertentu namun mencekik rakyat jelata. Para Sikep dan Kaule nampaknya kalah kekuatan dan suara, meskipun sampai lelah berjuang dan bicara.<br /><br />SIKEP artinya, orang yang sangkep. Sangkep artinya berkumpul untuk mempersenjatai diri, baik secara fisik maupun rohani. Para Sikep ini menurunkan Ulama yang disebut Tuan Guru pada zaman sekarang. Namun tidak semua TG adalah Ulama, karen banyak Ulama su’ yang menjual ayat untuk cari makan. SIKEP memiliki ciri khas, tunduk, berani, terbuka dan bersahaja. Dsiplinnya luar biasa karena ia adalah manusia dengan integritas tinggi. Ia tahu apa yang diinginkan dan ia yakin akan kebenaran. KAULE adalah Sikep yang terjun langsung dimasyarakat bawah, akar rumput. Ia tidak menampakkan perbedaan apapun, ia duduk, berdiri dan makan sama dengan masyarakat jelata, tapi ia membawa angin perubahan untuk memajukan anak bangsanya.<br /><br />Adakah yang masih mau menjaga nilai SIKEP dan KAULE itu?. Mari kita bersama sama bersatu padu, mengangkat bangsa Sasak. Kita bicara kepada pejabat, pemimpin dan ulama agar mereka mengambil langkah untuk menerapkan prinsip prinsip seorang Sikep dan Kaule dalam menjalankan tugasanya. Kita ingatkan bahwa apa yang terjadi saat ini, dimana banyak orang yang berani memangku jabatan tetapi lupa amanahnya mengemban amanat penderitaan rakyat Lombok, agar berhenti sejenak dan berfikir, apakah yang telah ia lakukan untuk anak bangsanya?.<br /><br />Kisah menara Babel yang gagal mencapai langit bukanlah karena para insinyur dan tukangnya tidak saling mengerti bahasa, tetapi jauh lebih parah dari itu, bahwa mereka tidak saling mengerti apa dan siapa mereka. Masing masing berjalan menuruti nafsunya sendiri. Yang satu menaruh diri begitu tinggi dan mengabaikan akar rumput, maka ketika tiba waktunya melakukan pekerjaan besar, jurang pemisah begitu lebar dan kita bersama sama jatuh berjumpalitan kedalam jurang itu tanpa ampun.<br /><br />Bangsa Sasak adalah bangsa multi segalanya, tradisi indah karena akulturasi semua peradaban dunia masuk. Rupa kitapun beraneka, ada banyak yang serupa dengan orang Timor, Sumbawa, Mbojo, Bali, Jawa, Sunda dan Bugis bahkan Cina dan Arab. Kamajuan kita bersama akan tercapai bila kita terbuka seperti nenek moyang kita yang menerima segala rupa bangsa untuk hidup di gumi paer ini. Banyak orang dari bangsa lain, setelah lahir dan besar disana, jadi cinta dan mengaku bangsa Sasak. Tentulah harus demikian karena dimanapun kita berada ini adalah bumi Tuhan. Sasak diasporpun sangat pandai menyesuaikan diri diseantero jagad ini.<br />Mari kita mulai langkah baru dengan mengedepankan ciri seorang Sasak Sikep dan Kaule yang sejatinya.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-15299288626898158122011-03-30T20:15:00.000-07:002011-03-30T20:16:08.168-07:00Bahasa dan Budaya SasakYogyakarta [sasak.org] Hingga di tahun 1970an saya banyak menyaksikan orang orang elit Indonesia sisa sisa kolonialisme yang masih menggunakan bahasa Belanda dalam kehidupan sehari hari. Diantara yang elit itu ada yang lebih khusus lagi yaitu yang menggunakan bahasa Prancis yang diselipkan disan sini. Mereka itu adalah orang orang yang dahulunya bekerja atau mendapat keistimewaan dilingkar penguasa penjajah asing. Orang orang elit itu biasa tinggal dan bergaul dengan sesamanya dan mempertahankan cara hidup bak induk semang mereka si penajajah itu. Kalau penjajahnya Belanda maka mereka menggunakan bahasa Belanda dan Prancis. Di negeri dengan penjajah Spanyol seperti Filipia kaum elit tentu memakai bahasa Spanyol.<br /><br />Pulau Lombok yang sejak zaman prasejarah menjadi tempat singgah dan menetapnya berbagai bagai bangsa, mulai dari bangsa Khmer dari kerajaan Champa dans ebelumnya, China Selatan atau Yunan yang membawa bahasa Sinotebetan dan banyak kosa kata seperti tene, nyampah, mai/maeh dll. Kemudian datang pula bangsa Jawa dan Bali yang membawa bahasa Kawi sehingga kita mempunyai bahasa yang sangat dekat dengan kedua bangsa itu. Orang orang elit Sasak, membangun dan mengelompokkan diri mengikuti cara dan gaya induk semangnya sang penjajah Jawa dan Bali. Mereka menggunakan bahasa Kawi,Jawa, Bali dan kadang dicampur baur dengan berbagai bahasa lain dikemudian hari. Mereka ingin terlihat seperti induk semangnya sehingga menskipun bahasanya tidak begitu dikuasai mereka memaksakan untuk bicara sebagaimana gaya penjajah. Hal itu berlanjut sampai pada gaya berpakaian segala.<br /><br />Bahasa Kawi atau menak yang sperti dipergunakan pada pertunjukan teater atau wayang meank Sasak adalah seperti bahasa Italia yang digunakan pada opera di seluruh dunia yang mengadopsi gaya Italia itu. Atau bahasa Spanyol pada nyanyian para sopranos dalam teater teater di Eropah. Ketika orang memutuskan menggunakan bahasa Sastra dalam komunikasi sehari hari pasti akan sangat canggung (kelegot) sebab settingnya tidak sesuai lagi dengan apa yang harus diekspresikan. Menggunakan kosa kata yang dianggap bahasa tinggi (sementara orang menyebutnya base alus) seharusnya mengubah gesture dan mimik seseorang. Apa artinya kita mengatakan pelinggih (kursi), Cokorde atau Sampeyan dalem (kaki) atau Paduka (kasut) kalau kita bersikap layaknya bicara dengan teman sepermainan?. Bahasa Sastra itu bukanlah bahasa Sasak, buktinya dalam penggunaan sehari hari tak ada satupun yang fluent (lancar) menggunakannya.<br /><br />Pernahkah menonton wayang menak Sasak?. Semua karater yang berbadan tingi dan berhidung mancung itu bukanlah bangsa Sasak. Tingginya rata rata diatas karakter lokal. Satu satunya karakter penting yang dihormati oleh karakter non Sasak itu adalah Oemar Maja (umar Maye). Ia digambarkan sebagai seorang sakti dan bijaksana yang bibirnya bergerak saat bicara. Karakter lain hanya tangan dan badannya yang bergerak sebagai simbul penguasa yang main tunjuk saja. Umar Maye adalah mewakili orang asli Sasak yang mengutarakan setiap kata dengan lugas sampai bibirnya dapat dibaca, terus terang dan bersahaja. Karater Umar Maye ada dalam wayang menak Jawa tetapi tidak dibedakan dengan karakter lainnya, dalam berbicara. Umar maye adalah juru bahasa bagi rakyat akar rumput. Ia mewakili tokoh yang kita sebut Sasak Lokax.<br /><br />Sebelum adanya para pendatang yang menjajah, Bangsa Sasak adalah orang Budis terbukti dengan adanya penemuan patung Buddha yang sekarang disimpan di musium nasional. Kemudian semua bangsa berdatangan dan memberi pengaruh pada bangsa Sasak dalam bahasa, budaya dan adat mereka. Bangsa Sasak sejak dahulu kala adalah bangsa yang sangat bhineka. Kalau kita bandingkan dengan Autralia dan Amerika Serikat yang hanya berusia 200 tahun dan mereka berhasil membangun sebuah negara bhineka, maka bangsa Sasak jauh lebih dahulu merintisnya. Katakanlah kita telah mulai berasimilasi dengan berbagai bangsa pendatang sejak 1200 tahun lalu, dengan bukti bukti peninggalan budaya dan hukum yang ada kita telah survive sampai saat ini. Kita akan terus menjadi warga bhineka tanpa perlu repot repot mengkorup sejarah seolah kita pernah punya kerajaan masing masing ditiap gubuk dengan maharaja entah berantah.<br /><br />Dewasa ini generasi muda yang cinta Sasak dan Lombok dibuat bingung oleh para budayawan keblinger yang mengaku aku sebagai pewaris budaya adiluhung Sasak dengan mencari legitimasi dari lontar lontar manapun yang bisa dicopy paste lalu membuat baju kebesaran dengan gaya bicara bak pemain ketoprak keliling. Kelegot dan kaku, tentu masyarakat awam merasa geli dan asyik melihat pertunjukan gratis itu.Tidak ada petir tahu tahu muncullah raja diraja diantara para pendukung dana korup dan bersembunyi dibawah bayang bayang kekuasaan.<br /><br />Menggelikan sekali kalau kita mengaku telah bersyahadat sementara mengatasi masalah kemacetan oleh acara nyongkol yang menghamburkan biaya besar yang kontras dengan banyaknya anak anak bangsa yang kehilangan hak dasarnya atas pendidikan dan kesehatan tak dapat diselesaikan dengan arif. Kita seharusnya menerima Islam satu paket, jangan dikurangi dimana mana agar dapat menjadi barter untuk legitimasi perkara lain yang ternyata bertentangan dengan akidah. Mempertentangkan ajaran Islan dengan ideology modern semisal masalah polygami, jihad yang disalah artikan dan ukhuwah yang dimanipulasikan adalah tindakan mengambil Islam separuh hati. Satu kaki berpijak pada hukum Islam satu kaki lagi pada hukum lain. Jadi bagaimana kita dapat mengerti tentang Rahmatan lilalamin bahwa kita berbeda beda untuk saling mengenal kalau semua harus munafik lompat sana lompat sini. Tiba tiba kita memeliki musik dan tari ale ale yang ntah dari mana datangnya tapi diakui sebagai warisan Sasak. Contoh yang buruk dari mereka yang mengaku aku raja dapat diterapkan juga pada mereka yang mengaku aku sebagai kreator seni baru bangsa Sasak yang asli dari nenek moyang.<br /><br />Membangun Lombok tidak bisa dengan mengkopy paste program jadi jadian yang didapat dari daerah lain apalagi dari negera asing. Para pemimpin ramai ramai studi banding ke daerah lain dan menganggap daerah lain lebih bagus padahal sesudah mereka pergi daerah lain sudah berubah lagi karena yang studi banding berikutnya inginnya berbeda sesuai yang dilihat dari sponsornya. Apalagi yang studi banding ke luar negeri, masak sih cuma sebulan bisa faham. Paling juga pergi shopping dan ke lampu merah atau pijat sana pijat sini. Makanya yang digembar gemborkan adalah modernisasi apa saja yang dianggap kurang maju lalu mematok target harus seperti yang sudah dilihat di Eropah. Ganjil sekali bangsa Sasak kalau harus sama dengan Bali, Jawa, Belanda atau Jepang. Orang Sasak yang hebat adalah orang yang sanggup menunjukkan kreatifitasnya dalam menghadapi tantangan hidup. Orang yang sanggup keluar dari jeratan penjajahan ekonomi, budaya dan politik. Orang yang sanggup berbicara dengan tegas lugas sedemikian rupa sehingga orang dapat membaca gerak, bibir, mata dan tubuhnya dengan terang benderang.<br /><br />Tidak ada bahasa kasar yang dipakai orang Sasak dalam bebicara. Yang ada adalah bahasa biasa (kolokial) dan bahasa Sastra. Mau memilih yang manapun asal konsisten tidak ada masalah. Bahasa kasar hanya digunakan oleh orang yang marah, mabuk atau gila. Bahasa lucu adalah apabila orang tidak menguasai bahasa Sastra tetapi memaksakan diri sehingga gerak geriknya tidak sejalan dengan ungkapannya. Pergunakanalah subjek Ite (I), Side (you), Ye (he,she,it), Ite pade (we), Side pade (you plural), Ye pade (they). Kata serapan asing Aku (Melayu) Ante (Arab) Kamu( Melayu) dianggap kurang sopan bila dipakai pada orang baru dan dewasa. Untuk subyek orang kedua tunggal bahasa Sasak asli mempunyai bentuk egaliter Di baik untuk anak atau dewasa. Di adalah sama dengan kata De yang berasal dari bahasa Sangskrta Deva, Devi. Sayangnya kata Di, tinggal satu kelompok masyarakat Sasak yang masih menggunakannya. Bahasa Sasak Asli yang sama sekali bebas dari pengaruh bahasa menak itu, masih dipakai di seluruh Lombok.<br /><br />Bagi generasi muda yang ragu bicara Sasak gara gara tidak menguasai bahasa Sastra tidak usah sungkan sungkan menggunakan Sasak asli yang dipakai oleh Umar maye itu. Cukup kita betiang berenggeh tidak apa sebab tiang dan nggih sudah diserap semua lapisan selain itu biasa biasa saja. Aox dan ndex adalah kosa kata yang lebih tua dari bahasa sastra, tidak ada pantangan memakainya kalau mau.<br /><br />Wallaohualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-24244007154511795722011-03-30T20:12:00.000-07:002011-03-31T16:51:21.727-07:00Babad Batu Besar VIIIYogyakarta [sasak.org] Setiap hari semakin banyak pertanyaan yang muncul di semua FB yang dibikin oleh anak bangsa Sasak. Ada yang bertanya lalu dijawab sendiri oleh kloningannya pada saat yang sama. Satu kloningan bercanda, satu yang serius dan satu lagi melompat sana lompat sini. Yang lompat lompat itu yang paling banyak. Kita dapat dengan mudah mengenali kloning siapa yang menulis dan berpendapat. Kata orang Sasak, mudax mudax paso belax artinya semudah pecahnya tempayan.<br /><br />Kegelisahan generasi muda yang mulai mencari identitas diri bagaikan orang hilang dikeramaian. Bahasa Sasak tidak bisa karena ribet mau meniru teater keliling seperti tooneel yang pakai bahasa Kawi campur Jawa, Bali yang digecok urap dengan bahasa Arab, Belanda dll. Jadi tidak hafal semua istilah aneh aneh. Mau bicara pakai bahasa Sasak sehari hari, kelimpungan juga karena sejak kecil dicekoki Bahasa Indonesia dan bahkan Inggris saking modernnya.<br /><br />No problemlah, kita adalah bangsa yang beragam warna, boleh pakai bahasa manapun asal taat azas. Setelah perkara bahasa ini masih ada ribuan pertanyaan dan yang terakhir adalah masalah kerajaan yang diklaim pernah ada. Tiap orang punya versi, menurut mamixnya begini, menurut mamix yang satu lagi begono. Yang lumayan bijak bilang, terserah kalian mau omong apa. Jadi di Lombok itu orang boleh bicara tentang sejarah masing masing. Kalau tidak ada yang digali dari kuburan, ya dibuat atau copy paste dari mana saja, sampai manipulasi datapun boleh.<br /><br />Sederhananya kerajaan di Lombok zaman baheula, boleh saja dibesarkan sehingga melebihi Majapahit dan rajanya punya keturunan sampai detik ini. Tapi kalau diminta tes DNA mungkin akan berkelit seperti lelaki yang menghamili tetangganya dan tidak mau menikah!. Tapi kalau dibesarkan kita akan jadi tukang omog besar. Kita diam saja nanti generasi muda akan terus mengorek korek apa saja agar mengerti. Semakin kita banyak mempelajari semakin sedikit kita tahu. Semakin banyak kita melepas semakin bijaksanalah kita. Bagaimana kalau kita melepaskan saja klaim klaim lucu yang terus membuat kita bimbang dan tidak maju maju.<br /><br />Salah satu pertanyaan adalah dimana dan seperti apa keraton sisa sisa kerajaan yang pernah berdiri di Lombok itu. Ada yang merasa minder bahwa orang Jawa meningalkan Borobudur sedangkan papux balox tidak meninggalkan apa apa. Bisakah kita berputar sejenak dan melihat dari sisi lain sembari melepaskan baju baju kebesaran imaginer kita?.<br /><br />Ketika seorang raja berkuasa ditempat yang makmur dan luas, ambisinya akan berkembang besar seiring dengan luasnya kekuasaan. Ada yang gila hormat dan ambisi pamer. Semua dibuat ekstraordiner, luar biasa dalam wujub benda materi. Tetapi ada banyak lagi yang tidak membangun benda materi namun memilih membangun manusia dan kemanusian. Apakah papux balox tidak bisa membangun seperti Borobudur?. Bisa, bukankah mereka adalah orang yang sama, mereka sama sama Budis dan memiliki ilmu yang setara?. Jangan lupa genius lokal berpran penting dalam suatu peradaban. Kita punya batu andesit, pasir, tanah liat dst persis seperti di Borobudur. Tapi kita tidak memiliki alam yang seperti lingkungan dibangunnya candi itu. Kita punya pantai yang serba dekat, gunung yang juga dalam jangkauan. Inspirasi orang yang tinggal di dataran rendah dengan orang seperti bangsa Sasak, mematerialisasikan harapan dan impiannya dengan cara berbeda.<br /><br />Tenunan, jalinan anyaman, bahasa, filsafat, tembang dan kuliner adalah monumen besar yang ditinggalkan oleh papux balox kita. Politik dan kekuasaan boleh berganti beribu kali tapi pemeliharaan tradisi dan pembangunan manusia dan kemanusian tiada kata henti. Maka kita secara turun temurun menjadi bangsa yang punya kerajinan, filsafat dan tradisi serta bahasa yang tak rusak oleh waktu. Apa yang kita punya mungkin saja lebih lengkap daripada basrelief atau stupa candi. Bangsa hebat tidak selalu mengandalkan peninggalan kuno mereka sebab setiap 1000 tahun sebuah peradaban dimungkin menghilang sama sekali oleh sebab apapun. Seorang raja Korea menciptakan huruf hanggul yang merupakan cara penulisan paling genius di duniua. Orang Islandia tidak punya monumen tapi mereka adalah salah satu bangsa termodern dan makmur. Mereka punya karya Sasatra bernama Saga. Bahasa mereka sama dengan seribu tahun lalu dan mampu mengungkapkan istilah modern seperti faxsimilie dll. Bangsa Sasak tidak usah menggali kubur hanya untuk mengerti apa itu Sela Parang. Cukup pergi ke Obel Obel dan tampaklah apa yang namanya Selaparang. Kalau mau ribut lagi soal raja sampai Banjar Getas, lihat saja orang di dasan dasan yang jauh dari pengaruh kota, mereka itulah para raja. Mereka tetap pakai sarung setengah badan bukan?.<br /><br />Selaparang artinya batu besar, mengapa mencari istana, kalau tahu apa artinya batu besar, Big Stones!. Mau berapa saja bisa, ambil sendiri dan gratis, sebab itu adalah warisan yang tiada henti dimuntahkan oleh Rinjani bagi putra putri maharaja batu besar. Berbagai bagai bangsa di dunia ini tidak pernah meributkan sampai mencungkil cungkil halaman tetangga saking getolnya dapat sebongkah batu sekedar legitimasi diri. Orang Singapura atau Australia tidak pusing mencari cari, mereka justru melakukan hal seperti yang dilakukan papux balox kita, yaitu membangun manusia dan kemanusiaan dan lihat hasilnya, hanya 50 tahun saja mereka membangun lebih dahsyat dari sekedar stupa dan baslerief bahkan dalam bidang sastra, filsafat, kuliner mereka maju pesat. Jadi kita harus memutuskan sekarang mau jadi jangkrik atau yang beken lagi adalah jadi tuntel sekalian, lalu menggali tanah dan cari tempurung kelapa, setelah seribu tahun kelak anak cucu masih mencari istana Tengkulak Gero!<br /><br />Bagi yang muda dan bersemangat berhentilah menunggu, carilah pekerjaan yang engkau cintai agar seumur hidupmu kau tak perlu bekerja. Generasi momot meco saat ini penuh di boug boug karena mereka mencari pekerjaan yang tiada dicintai. Semua berbondong bondong jadi PNS padahal tak semuanya cinta profesi tersebut. Lihatlah dikantor kantor, apa saja yang dilakukan para PNS tanpa cinta itu, adalah meneruskan kebiasaan di boug boug itu. Mereka tidak merasa bertanggung jawab atas ancaman kesehatan anak dari jajanan beracun, kotor dan tidak layak. Mereka tidak peduli murid jadi apa yang penting lulus UN dengan cara apapun. Mereka tidak tergugah melihat derita akar rumput sampai mengkorup Raskin dan BLT. Kalau gagal jadi PNS maka konfresni tiada henti akan terus berlanjut, syukur sekali kalau ada yang cinta Malaysia, mereka akan berjuang sampai mati agar dapat kesana untuk melakukan tugas yang tiada dicintai. Derita tiada akhir adalah keputusan diri untuk mau menderita. Bukankah rasa sedih, rasa jengkel, iri dengki dan malas pun juga cinta dan bahagia, semangat dan tekad baja hanya bisa terjadi jika kita sendiri yang mengizinkannya terjadi?. Kalau demikian apalagi yang kalian tunggu?. Maju dan jayalah bangse Sasak!<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEP<br /><br /><br /><br />Komen from sasak.org<br /><br />Batu lilih(deslander) says:<br />30 March, 2011 at 10:07 PM<br />bagaimana bangsa sasak tidak cinta malaysia,cinta arab,cinta brunei,walau hakekatnya tidak cinta,semua cinta karna keterpaksaan.bahkan untuk mengejar cinta yg dibenci tidak sedikit dari kami harus ngutang pada para rentenir,,tapi karena propesi yg tidak di cintai itu desa dasan di gumi paer sasax jadi putih.mudah2an kedepannya terune bajang bangse sasax lebih maju biar tidak ter jajah oleh china terus seperti kami..Hazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-69021075925420833432010-09-12T17:22:00.000-07:002010-09-12T17:23:14.482-07:00visited countries<img src="http://chart.apis.google.com/chart?cht=t&chs=440x220&chtm=world&chf=bg,s,336699&chco=d0d0d0,cc0000&chd=s:9999999999999&chld=CAUSIDJPCNMYSGTHRUFRNLBEDE" width="440" height="220" ><br/>visited 13 states (5.77%)<br/><a href="http://douweosinga.com/projects/visited?region=world">Create your own visited map of The World</a>Hazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-54405464622022719932009-11-12T04:41:00.000-08:002009-11-12T04:43:38.568-08:00Sasak Memberontaklah![Sasak.Org] Saya mulai terbiasa melihat lalu lalang orang berbagai rupa dibawah apartemen, setelah mengintip dari jendela yang memandang ke jalan utama Rozi Luksamburg di Rayon Novi Laninski. Pagi hari saya usahakan jogging 10 menit dan mengulangnya di petang hari. Mulai kemarin pagi udara semakin beku mencapai minus 16 drajad dan malam hari sampai minus 20 drajad. Ketika udara sedingin itu alis dan lingkar mata sampai kumis jadi putih karena titik titik air langsung membeku. Air mata yang keluar karena pedih dan ingus langsung menjadi es serut yang menempel. Tiba tiba mata jadi sakit dan saya cepat lari masuk gedung yang hangat. Ada hal yang berubah soal jadwal makan dan tidur. Orang orang disekitar saya nampaknya tidak punya jadwal makan tetap tetapi terus saja makan sepanjang waktu kecuali saat tidur. Kami tidur jam 24.00 atau lebih larut dan saya bangun jam 6 pagi yang keadaannya seperti subuh di Jogja.Teman teman saya bangun jam 8 atau 9 atau 10. Mereka orang yang tidak terikat oleh jam kerja sebab semua diatur lewat telpon. <br /><br />Saya berkeliling mengamati toko satu persatu dan juga pedagang yang memajang barang diatas kardus berderet di tepi jalur bis dan gang pasar. Ada yang menjual sayur masyur, ikan, daging dan buah. Saya liaht ada juga yang jual kaki sapi dan jerohannya. Rupanya orang Rusia juga memakan bagian bagian tersebut seperti kita. Waktu melihat warung kecil berupa kotak etalase berisi sayur mayur saya melihat jamur dan daun pakis atau paku. Saya kangen dengan paku dan tengkong manuk itu. Di dasan paku tumbuh sepanjang tahun tapi jarang sekali orang memanfaatkannya. Di Irkutsk saya mebeli 200 gram salad seharga Rp.26000 dan tengkong manuk kecil yang didasan disebut tresex 50 gram seharga RP. 9000. Salad paku itu sebenarnya hanya dipanaskan dengan bumbu bawang putih, merica dan sedikit paprika kering. Kalau di Jogja saya suka membeli di supermarket 4 ikat bisa kami makan sekeluarga dengan harga seribu dua seikat. Lagi lagi saya melihat betapa lemahnya mental orang dasan sehingga tangannyapun tak digunakan untuk memetik paku yang tumbuh disepanjang kokox dan reban di gumi paer. Mendingan mereka momot dan busung lapar atau berkelahi dari pada bertebaran menagmbil manfaat dari alam sekitarnya.<br /><br />Di Masa Uni Sovyet, pemerintah menjual daging sekali sebulan di toko resmi dengan antrean panjang memegang kupon. Tiap anggota keluarga dapat jatah membeli daging yang harganya murah 2 kg sebulan. Begitu juga untuk kebutuhan lain, mereka selalu antre sebab persediaan terbatas. Kalau mereka membeli di pasar harganya selangit dan tidak mudah. Orang tidak kreatif karena tidak boleh membuat usaha sendiri. Pakaian juga dibagikan yang mutunya jelek dan bisa sampai 5 tahun sama saja. Buku tidak dijual dan semua tersedia diperpustakaan. Anak sekolah dijamin sampai asrama mahasiswa tersedia bagi siapa saja yang menginginkannya. Kamar kamar komunal bisa berisi 6 orang dan berderet deret dengan satu kamar mandi dan satu wc. Rumah tinggal juga dibuat berderet panjang dengan satu wc dan kamar mandi serta dapur yang dipakai bergantian. Saat ini masih ada rumah tinggal komunal bagi orang miskin, sewanya murah dan terjangkau.<br /><br />Melihat sekeliling apartemen dengan orang orang tua yang bekerja, saya menyaksikan bahwa siapa saja yag mau berusaha hidupnya akan tercukupi. Kemakmuran bukanlah karena melimpahnya makanan dan harta tetapi kemauan bekerja keras dan kesempatan berusahalah yang menentukan. Sayang sekali perubahan kepada demokrasi telah merusak segi segi positif yang telah ditanam dan dipelihara selama 70 tahun, seperti nasionalisme yang tinggi yang kini tak terlihat lagi. Anak anak muda berseliweran tiap senja dengan botol bir serta alkohol lain ditangan. Saya melihat betapa banyaknya apotik dimana mana, ternyata yang paling laris adalah jarum suntik yang bungkusnya terserak dimana mana. Generasi mendatang dalam keadaan bahaya, meskipun sekarang masih minoritas tetapi cepat atau lambat akan merajalela juga. Saya dengar polisi dapat dibeli dengan harga murah. Demokrasi telah memberikan kebebasan berekspresi dan memperluas kesempatan korupsi pula. Situasi dasan ramai sekali orang berebut simpati saat ketahuan korupsi berjamaah di kantor masing masing. Ada oknum penguasa yang minta minta dikasihani oleh rakyat bahwa mereka tidak bersalah yang lainlah yang salah. Demokrasi rupanya juga melahirkan pemimpin bermental kerupuk dimana mana. Ada pemimpi n yang minta dana besar untuk meperbaiki departemennya agar tidak bobrok seperti sekarang. Semua ingin uang besar untuk mengubah kekisruhan yang ditimbulkan oleh penanganan yang salah kaprah dari hulu ke hilir.<br /><br />Manusia dasan apalagi pejabatnya tak akan dapat diubah meskipun digaji dan diberi makan enak setiap hari gratis. Justru yang tumbuh berkembang adalah kerakusan dan kelicikannya. Perilaku korupsi bukanlah bagian dari kebudayaan sebab ia timbul dari perilaku bejat. Korupsi adalah lawan dari kebudayaan. Kebudayaan adalah budi pekerti yang dikembangkan agar manusia dapat hidup baik dan harmonis. Agama sebagai ajaran tertua sejak homo sapien hadir adalah akar dari kebudayaan yang berkembang sampai saat ini. Seluruh ajaran agama adalah membangun budi pekerti manusia agar tidak mengalami degradasi moral. Ketika manusia semakin banyak dan tidak terkontrol maka mulailah penyakit sosial yang bernama menipu atau bohong. Kita sangat mudah mengeluarkan uang 20 atau 50 ribu untuk menyogok polantas yang setiap tanggal tertentu operasi dan suka mengintip dari tempat tersembunyi lalu hoop pura pura menilang. Kita dan polantas adalah manusia bejat yang melanggar moral kejujuran. Di Negara yang sudah begitu rumit korupsinya tak ada satupun anggota masyarakat yang tak berdosa. Bahkan orang alim yang sangat jujur dan tidak pernah bohongpun ikut makan dari pajak yang dibayar oleh para pembohong besar yaitu seluruh rakyat. Lihatlah bagaimana kita mendidik dengan UN yang dijawab oleh guru agar muridnya lulus. Untuk jadi PNS ada yang menyogok sana sini. Untuk jadi aparat ratusan juta melayang. Untuk menyelesaiakn kasus ada makelarnya silahkan tawar menawar. Saking banyaknya pelaggaran moral maka kita anggaplah korupsi sebagai sudah membudaya. Kita harusnya memasukkan pelacuran, pengemis, gelandangan yang makin penuh, TKI gelap, maling, perbuatan mesum, pornografi, perdagangan anak dan perempuan, serta penyiksaan babu sebagai kebudayaan juga.<br /><br />Dalam kondisi bobrok seperti ini saya hanya menginginkan satu hal agar negara ini tutp buku secepatnya. Setelah itu kita mulai yang baru sebab kalau sampai Allah turun tangan memberi keputusan akan terjadilah lidah api dari neraka atau guncangan yang akan membalik gumi paer seperti manusia yang sesat terdahulu. Kalau mau ikut menyelamatkan negeri sangat mudah dan sederhana, rakyat jelata semua tanpa kecuali adakan boikot nasioanal dengan tidak keluar rumah 5 hari saja. Jangan rusuh dan anarkis, berdiam dirilah tanpa bicara. Kalau perlu puasa serempak. 240 juta rakyat tidak boleh dikelabuhi oleh segelintir cecunguk korup yang petentang petenteng. Ayo pemuda dan mahasiswa mana dadamu? Jangan bloon, tak ada gunanya menunggu yang tua dan peot, inilah waktu bagimu tentukan, ini negeri dibiarkan rusak atau kalian rekonstruksi agar kembali baru. Pilihan ada ditanganmu!<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEP<br /><br /><br />Komentar dari SO:<br /><br />Daking&Dulasam: ... <br /><br />Tiang memang bukan seorang aktivis yang pernah turun ke jalan, apalagi punya pengaruh untuk memobilisasi massa, tapi kenapa beberapa hari terakhir ini tiang sibuk sendiri memikirkan bentuk sebuah gerakan yang bisa disebut pembangkangan nasional di mana dalam kurun waktu 2 atau 3 hari atau bahkan seminggu kita serentak tidak mengindahkan salah satu aturan di negeri ini sebagai bentuk perlawanan kita terhadap kekuasaan yang korup dan tidak punya integritas ini. Tiang juga semakin bingung kira-kira bagaimana format pembangkangan ini, dan aturan mana yang bila tidak diindahkan dalam waktu seminggu tidak akan terlalu mengganggu tatanan sosial ekonomi bangsa. <br /><br />1<br />Ada ide selain saran cemerlang Miq HRJ di atas?1<br /><br />November 11, 2009Hazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-81690952224388255612009-11-12T04:40:00.001-08:002009-11-12T04:40:57.201-08:00Sasak Yang Cabul(Sasak.Org) Waktu saya kelas satu SMP, ada seorang teman saya yang melakukan pelanggaran moral yang sangat keterlaluan. Senakal nakalnya kami paling banter berkelahi atau saling ejek. Tapi teman yang satu ini mungkin terlalu banyak gizi dan hiperaktif. Seorang kawan kami yang cantik jelita, pendiam dan lembut diremasnya dan membuat dinding sekolah bergetar, genteng hampir merosot dan pecahan tembok bekas gempa membuka dan menutup. Proses persidangan langsung digelar dan si cewek cantik itu diselamatkan oleh ibu guru kami yang baik hati, penyayang dan penuh empati. Si arjuna playboy cap kapak itu digiring ke ruang BP. Guru BP yang bijak bersama kepala sekolah mengintrogasi pangerannya yang tampak kusut masai dengan wajah menunduk. Entah apa yang mereka katakan tapi kami tak lagi melihat kawan kami itu bersekolah. Rupanya dia dipulangkan dan diserahkan ke ayahnya untuk dibina 2 minggu. Setelah itu dia masuk sekolah seperti biasa. Dia tidak bodoh dan dia tidak pintar. Waktu berjalan terus dan kami lulus dari SMP. Si gadis menikah pada usia 16 atau 17 tahun. Si playboy jadi anak yang baik sewaktu kami SMA.<br /><br />Ketika saya mengajar di SMA, seorang palyboy dasan telah berbuat hal yang sama. Siswa SMA jauh lebih matang daripada SMA, sehingga perbuatan itu sudah tergolong tindakan orang dewasa meskipun secara hukum masih anak anak juga. Kepala sekolah kami marah sekali. Beliau orang yang pendiam dan berpretasi internasional tapi dalam kasus ini keluarlah kemarahan cara dasannya. Si playboy cap pacul pecah itu digiring masuk ke ruang guru dan setelah di omeli dengan berbagai kata seru, dia harus berjalan melewati tiap guru untuk menerima ketupat bengkulu atau tempelengan yang diayun keras oleh ibu guru. Tidak ada yang dipecat dari sekolahan sebab, manusia pada usia itu sedang mengalami badai dan petir dalam tubuhnya. Saya yakin sekali si anak telah menerima pelajaran yang terbaik selama masa hidupnya tentang moralitas kemanusiaan. Karena kami serempak mununjukkan dan memperaktikkan sebuah nilai moral yang dijunjung tinggi.<br /><br />Duapuluh tahun terakhir ini kasus siswi hamil luar biasa banyaknya, semua orang tua dan guru sangat kebingungan menghadapi kejadian itu. Generasi muda selalu lebih cepat bergeraknya sebab mereka bertumbuh sedangkan yang tua mengalami degradasi. Generasi tua yang lalai menelurkan generasi muda yang kurang bermutu. Semua bermula dari penanaman moral sejak dini. Di sekolah anak saya ada banyak siswa yang dibuang dari berbagai daerah. Ada yang sudah melahirkan dan banyak yang dicoret dari sekolahnya yang lama. Mana lebih baik kita perbuat, memberi kesempatan untuk menjadi lebih baik atau membiarkan anak yang sudah jatuh itu makin terpuruk?. Bagi kita yang percaya bahwa Allah dapat mengangkat manusia dari kenistaan kepada kedudukan paling mulia, haruslah mebuka kesempatan bagi mereka yang datang untuk memperbaiki diri. Niat kita adalah membangun karakter manusia, sesuai dengan tujuan Agama Islam. Kalau kita menghakimi semua murid yang terjerumus dengan prasangka, maka untuk apakah kita mengirim da'i ke tempat pelacuran dan markas para cecunguk di penjara?.<br /><br />Dulu kenakalan anak sekolah paling banter merokok atau mencuri mangga di kebun tetangga sepanjang jalan antara sekolah dan rumahnya. Mengapa demikian, sebab mereka hanya meniru orang dewasa. Bukankah orang dewasa sangat doyan menghembus hembus asap seolah hidupnya begitu nikmat? Padahal dibalik para penghisap rokok itu bercokol jiwa yang resah, tidak puas, gugupan dan kurang PD. Dengan memutar mutar rokok itu jemarinya aktif dan ketika menghisapnya asap bernikotin itu menyakiti dadanya sehingga konsentrasi teralihkan. Anak anak menyangka alangkah enaknya orang dewasa merokok, kita ikut saja ramai ramai. Yang mencuri mangga mungkin lapar atau ingin mengadu keberanian menentang aturan. Inipun adalah akibat anak anak tidak mendapat apresiasi di rumah. Orangtua sering mengatakan, diam kamu anak kecil! Padahal anak anak tumbuh jauh lebih cepat dari kesadaran kita sebagai orang tua. Yang kita ingat adalah selalu ketika anak itu masih balita dan menyenangkan sepanjang hari. Dia lucu dan manis, maka kita tak ingin anak itu berubah!.<br /><br />Sekarang kelakuan manusia masih sama. Siapa bilang dahulu tidak ada pornografi? Selalu ada disepanjang zaman. Mungkin majalah porno tidak ada tapi namanya stensilan beredar diam diam diseantero dasan. Teman saya yang kuliah di Akademi Agraria sangat berbakat melukis, dia sangat banyak merokok. Sebagai mahasiswa dinas dia dapat gaji tapi uang dia habiskan untuk merokok dan mabuk. Dia melukis tiap hari dengan bolpoin di kertas buram. Lukisannya hidup dan sangat detail. Sayang dia cabul karena bakat langkanya dibuat melukis komik cabul yang dia lihat sendiri, dibicarakan sendiri, ditertawakan sendiri. Hanya kalau sempat berkumpul dengan rekan kos sedaerah dia baru bisa mempertontonkan karyanya. Terus terang tidak ada yang menanggapinya lebih daripada mentertawakannya.Teman bergaul sangat berperan dalam mengembangkan atau membunuh kebiasan cabul seseorang. Bagi anak manusia yang sedang remaja, seks adalah suatu hal yang paling membuat penasaran. Oleh karena itu jangan sampai ada orang dewasa disekitarnya yang memamerkan hal hal yang berbau pornografi. Kalau ada orang dewasa yang membeli bahan bacaan atau film porno sebaiknya disimpan dengan rapi ditempat pribadi. Dimasa kini internet menyajikan materi seronok sampai yang menjijikkan dapat diunduh dengan bebas di Indonesia. Saat menulis ini saya menggunakan internet dengan komputer canggih dan koneksi internet sesuka hati. Tapi yang namanya pornografi tidak bisa diakses. Saya tak tahu bagaimana kebijakan pemerintah disana sehingga youtube porno apalagi film porno ditutup sama sekali. Di kios yan berderet dibawah apartemen, mereka menjual majalah playboy dan sejenisnya tapi tempatnya tersembunyi seperti yang saya lihat di Uni Eropah juga. Kalau di jalan Kaliurang Jogja kios dengan bebas menggantung tabloid dengan wanita sronok sementara anak sekolah berseliweran melihat lihat penasaran.Anak anak itu adalah korban dari ketololan orang dewasa dan terutama para mahasiswa yang telah menuntut kebebasan berekspresi yang sesungguhnya .<br /><br />Kasus siswi berhandphone gambar porno merebak dimana mana, sebab segala dokumen dapat dibagi dengan mudah dan cepat. Mengapa anak anak yang menjadi korban ditindas bukan diarahkan dan dibina. Kalau semua anak yang berHP di satu sekolahan diperiksa terus menerus selama satu minggu dan diulang lagi pada minggu berikutnya niscaya mereka akan mengerti bahwa perbuatan itu tercela. Pendidikan adalah proses panjang yang melelahkan sebab dibutuhkan waktu seumur hidup untuk menanamkan, memelihara dan menumbuh kembangkannya. Sekolah bukanlah tempat orang suci untuk belajar. Bahkan masjidpun bukan hanya untuk orang yang sudah hassan akhlaknya. Kalau kita keluar dijalanan, disana banyak orang berbuat tak senonoh, ada maling, pemabuk, aparat menerima suap, pemeras dan pencabul. Bukankah banyak orang gila yang telanjang bulat mondar mandir didepan sekolahan dan taka ada guru atau kepala sekolah yang menghukum muridnya menonton bareng mereka bahkan dengan hati yang tak terpengaruh sama sekali?. Semua yang disebutkan tadi adalah porno dan cabul. Semua yang bertentangan dengan akhlak yang baik adalah cabul! Tapi kita tebang pilih terus sehingga anak jadi bingung menetapkan nilai kebenaran. Para guru hendaknya tidak berhenti belajar agar jiwanya terus hidup dan mengerti bahwa dalam belajar manusia harus jatuh dan bangun. Bahwa kita jatuh seribu kali sehari tidak perlu dirisaukan, sebab yang penting adalah bahwa kita selalu berjuang untuk bangun kembali.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-86225885676958988842009-11-12T04:39:00.000-08:002009-11-12T04:40:13.998-08:00Sasak Lawanlah Cecunguk(Sasak.Org) Malam ini dinner agak ribut gara gara gadis yang 18 tahun itu nimbrung masalah bayi berumur 6 bulan yang tak terurus oleh orang tuanya yang pemadat. Gadis itu mengusulkan pada kami agar bayi itu dipungut dan dipelihara. Sekali ini saya tak berani berkata kata sebab saya tak mengerti kultur mereka namun demikian saya tak dapat sembunyikan perasaan iba saya dan teringat bayi 4 hari yang pernah kami perebutkan dengan RS dimana ia dilahirkan oleh seorang wanita muda yang tersesat. Ibunya tak tahu bahwa RS itu sangat mahal dan dia terjebak dalam permainan mafia dan misionaris. Pada jam dan detik yang sama cerita itu berulang di Siberia. Kali ini tak ada mafia penjual anak atau misionaris yang dihadapi . Menyelamatkan anak manusia dari ancaman orangtuanya sendiri, mungkin tidak sederhana.<br /><br />Kami memperbicangkan masalah anak dengan kondisi itu dan masa depannya. Manusia dibentuk oleh asuhan keluarga dan lingkungan. Kalau anak itu selamat kelak maka dia akan jadi pemadat dan lebih jahat dari orangtuanya. Saya katakan pada hadirin agar tidk mengambil keputusan malam ini. Si gadis itu telah lenyap pergi mencari bayi itu.Sekembalinya dia minta bicara dengan tuan rumah di dalam kamar. Entah apa yang terjadi. Gadis itu murung dan mengurung diri di kamar mandi. Sebelumnya saya sempat tanya mengapa wajahnya murung. Dia bilang bahwa betapa dia kasihan pada bayi itu.<br /><br />Kalau ada yang membunuh seorang manusia maka dia telah membunuh seluruh manusia. Demikian pula kalau ada yang menyelamatkan anak manusia mestinya difahami juga bahwa telah terjadi penyelamatan atas semua manusia. Bahwa seorang manusia menyimpan seluruh mistery kemanusiaannya yang tak seorangpun dari 7 miliar manusia hidup pernah atau akan mengungkapkan mistery itu. Bahkan sejak zaman Phitekantropus Erektus sekalipun. Oleh sebab itu manusia adalah alam semesta dalam wujud kecil yang sama rumitnya dengan makrokosmos ini.<br /><br />Di dasan dahulunya anggota masyarakat sangat rekat dan merasa kasih pada anak dan anggota kuluarga tetangga dekat apatah lagi terhadap lingkungan keluarga sendiri. Kita mengetahui kemunduran dan kemajuan orang perorang bahkan di dasan tetangga. Dan kita ikut bangga dan gembira menceritakan prestasi orang perorang itu. Kalau ada tetangga yang menjadi anggota TNI atu Polisi semua berbinar. Dan mereka yang berhasil jadi orang berpangkat menolong dengan hati senang siapa saja yang perlu ditolong dalam urusan birokrasi dan sebagainya. Begitupun kalau ada satu orang yang jadi maling semua orang akan saling memberitahu agar waspada. Orang yang berhasil akan makin maju yang berperilaku buruk akan terjepit dan menghilang. Itulah sebabnya kita banyak mengenal orang yag telah bertobat dan menjadi orang yang taat ketika telah matang.<br /><br />Anak anak yang tak berayah atau tak beribu atau tak berorang tua biasanya ditampung di panti asuhan di Pancor atau di pusat pusat NWDI di seantero gumi paer. Tiap bulan ada seorang ibu, yang berkeliling mengumpulkan beras 1 kilogram tiap kepala keluarga. Biasanya tak hanya 1 kg tapi tergantung keadaan, bagi yang sedang panen bisa besar sumbangannya bagi yang sedang susah akan menyumbang semampunya. Anak anak yatim dan piatu itu diasuh dalam suasana kekeluargaan yang sederhana. Mereka banyak yang berhasil jadi anak soleh dan solehah. Anak anak yang dahulu saya kenal pernah menghuni panti itu sekarang telah menjadi ustad dan ustazah yang meneruskan usaha panti mereka ditempat masing masing. <br /><br />Panti asuhan itu terletak ditepi dasan dekat persawahan, betapapun memperihatinkannya tapi dari situ telah muncul manusia manusia yang berbudi luhur. Sebab mereka telah diasah dengan budi pekerti (pengetahuan tentang akhlak) yang islami. Anak anak yatim sangat bergembira bila tiba hari dimana mereka diberi makanan dan pakaian baru oleh anggota masyarakat secara gotong royong. Buahnya pastilah anak anak yang tumbuh jadi manusia yang lapang dadanya dan penuh dengan empati. Saya bukan anak yatim tapi saya diasuh oleh semua penghuni dasan bahkan di dasan yang jauh sekalipun banyak orang yang mebelai rambutku. Satu kalimat dan satu belaian teduh masih terasa di tiap tiap anak rambut dan pori poriku. Bagaimana indahnya budi perkerti warga dasan kami sehingga menelurkan banyak pepadu yang welas asih pada anak bangsanya dimasa kini.<br /><br />Keadaan sekarang mulai berubah dengan kecepatan yang tak disangka. Pernah saya pergi ke Pancor dan masuk ditoko buku Hikmah, didepan pintu seorang pemuda tanggung tergelatk mabuk, semua orang membiarkan saja kejadian itu. Ada anak kecil yang melihat, ada kaum terpelajar yang melihat. Saya bertanay pada orang disekeliling agar kita berbuat sesuatu. Mereka sudah hafal kelakuan anak itu dan membiarkannya. Mereka tidak sadar bahwa kita semua telah terlibat dalam pembunuhan karakter semua manusia. Anak jalanan mulai merebak dimana mana, pengemis kecil datang dengan koordinator. Mereka didrop dengan kendaraan dan harus setor tiap hari. Para pemangku kepentingan sosial masyarakat, baik pemerintah maupun para TG telah terang terangan membunuh karakter seluruh manusia dengan membiarkan hal itu terjadi berlarut larut. Satpol PP dikerahkan hanya kalau sedang ada proyek pembersihan kota. Lambat laun pekerjaan menangkap gelandangan dan pengemis menjadi sumber tambahan penghasilan karena ada honor ekstranya. Kalau ada sesuatu yang membawa keuntungan materi sudah semestinya dibiarkan berkembang. Akibatnya pengemis bertambah sebab makin banyak orang malas bekerja toh banyak yang kasihan dan kalau ditangkap tinggal bagi hasil dengan yang menangkapnya, beres. Kalau ditahan koordinator bisa chin chaila dengan aparat. Tebus saja sudah beres. Alangkah jauhnya kita terjebak dari kebohongan satu ke kebohongan lain.<br /><br />Apa yang terjadi di dasan terjadi juga dalam sekala besar saat ini. Karena kita telah biasa membiarkan pembunuhan karakter dimana mana maka semua anggota masyarakat telah terbunuh karakternya. Polisi sebagai bayangkara makan tanaman. Jaksa yang mengusut tuntas malah merampok sampai tuntas pesakitanya. Hakim yang mengadili dapat dibeli murah meriah.Maka dibentuk saja lembaga yang lebih hebat agar dapat melakukan tugas kedua badan yang sudah ada secara lebih efektif. Apalacur orang yang direkrut untuk melaksanakan tugas itupun sama saja. Mereka adalah para petugas yang tadinya ikut membunuh kemanusian kita. Maka bertemulah para buaya, kobra, macan dan singa. Kita telah lama memulai pembunuhan demi pembunuhan manusia di level dasan dan hasilny sebuah negara penuh dengan cecunguk. Cecunguk yang berkuasa itu memilih teman temannya untuk mengurus negara. Dan lihatlah dasan jadi bopeng dan compang camping dirampok, digali,dirusak tiap detik.<br /><br />Dibalik balik bukit yang sunyi <br />ada anak anak kecil yang murni<br />yang tak mengerti <br />cecunguk cecunguk itu. <br />Adakah pepadu <br />yang bersedia menjadi tameng<br />agar mereka tidak dibunuh<br />sebelum mengerti <br />tentang senyuman para bidadari,<br />tentang hangatnya cahya matahari, <br />tentang embun pagi, <br />tentang nyanyian burung <br />dan semilir angin <br />dari puncak Rinjani?<br /><br />Wallahualambissawab<br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-59618379513068171852009-11-12T04:38:00.002-08:002009-11-12T04:39:28.971-08:00Sasak Tanpa Ideologi(Sasak.Org) Setiap kali saya berangkat ke luar negeri saya selalu menggunakan jas dengan garuda di saku kiri. Saat hendak berangkat ke Rusiapun saya mengenakan jas yang bergaruda. Saya merasa nyaman dengan kostum itu. Hassan bertanya apakah pakai kostum bergaruda lagi, dan saya jawab" ya". Dia tertawa terkekeh kekeh dan anggota keluarga ikut tertawa. Saya balik mentertawakan mereka, tentu mereka merasa heran ditertawakan karena mentertawakan orang yang aneh malah ditertawakan. Pagi pagi saya mandi dan melihat ada sabun mandi tergeletak ditepi bak. Setelah saya selesai mandi saya teriak menanyakan siapa gerangan yang menaruh sabun mandi sedangkan saya sudah menyediakan sabun cair yang lebih praktis dan busanya banyak. Hassan bilang bahwa orang dasan biarpun sudah kenyang makan apa saja dia tidak merasa sudah makan kalau belum makan nasi. Begitupun kalau mandi, meskipun ada sabun cair sepanci kalau belum menggosok badan dengan sabun mandi biasa dianggap belum bersabun.<br /><br />Anak satu ini selalu banyak cerita, tapi saya kesihan sekali melihat mereka tumbuh dan berkembang di alam kebebasan ini. Dia faham soal kebiasaan anak dasan, tapi dia dan yang lain tidak faham mengapa saya selalu mengenakan garuda di saku kiri. Itu jauh lebih dalam dari soal kebiasaan. Di kostum itu ada sebuah ideologi, ada sebuah impian, ada sebuah harapan. Ideologi adalah ilmu tentang impian. Bagaimana hidup dengan ide besar yang diejawantahkan dalam kehidupan sehari hari. Ketika saya ikut organisasi pemuda semasa di Unram, saya mendapat penataran P4 paket 15 jam. Sewaktu saya masuk akademi di Jogja saya dapat penataran P4 paket 45 jam dan ketika saya masuk UNY saya dapat P4 paket 100 jam. Saya menggugat P4 dan terancam dipecat dari kampus. Akhirnya saya dapt A untuk mata kuliah Pancasila yang diambil dari nilai P4 itu. Saya ditempa menjadi manusia yang mengerti akan tanggung jawab sebagai warga negara. Bahwa kami harus mengejar kemajuan bagi kejayaan nusa, bangsa dan agama. Anak anak saya tak mengerti apa itu ideologi, impian dan harapan masa depan sebuah bangsa dan negara.<br /><br />Ketika Uni Sovyet berdiri kokoh, Aeroflot pesawat udara kebangsaan mereka terbang ke Jakarta dan Surabaya tiap minggu atau tiap hari. Mereka membantu kita dalam berbagai bidang terutama teknologi dan budaya. Bahasa Rusia diajarkan gratis di konsulat dan kedutaan meskipun anak dasan tak ada yang tertarik. Negara besar itu tegak berdiri menakutkan negara lainnya. Sebabnya adalah karena mereka punya ideologi, punya impian dan harapan kejayaan bersama. Tentu banyak orang mengatakan itu utopia. Dan setelah 70 tahun runtuhlah semua impian bersama itu disebabkan karena manusia tak sanggup menjaga dan mempertahankan konsistensi ideologinya. Ekonomi tidak berkembang dan semua defisit, untuk memperoleh kebutuhan orang harus antri dan kalau perlu menyogok. Yang hidup enak hanya para pejabat yang berkuasa dari pusat . Di Zaman Orde Baru kita punya ideologi kuat dan impian dengan repelita yang terus dijalankan. Kitapun disegani oleh negara tetangga sebab kita berdiri tegap dan tahu hendak berjalan kemana. Garuda Indonesia tertib terbang ke kota kota utama negeri dan bahkan seluruh dunia ia termasuk terbaik. Ada atau tidak ada penumpang jalan terus demi kehormatan bangsanya. Akhirnya ORBA kandas juga akibat pertengan kepentingan. <br /><br />Negara seperi As dan China dapat maju karena mereka punya ideologi dan impian yang kuat. Orang AS merasa merekalah yang paling hebat dan berjuang jangan sampai ada yang kalahkan mereka. Keyakinan itu membuat mereka menguasi ekonomi dunia. Begitupun China yang liahi bermain disela sela permainan semua kepentingan. Warga dasan telah habis ketika mereka ikut meruntuhkan Orde Baru. Mereka yang dahulu panen bagus dengan hasil melimpah sekarang mengeluh sebab pupuk lebih mahal daripada beras. Dahulu sekilo beras dapat mebeli 2 kilo pupuk. Bukan saya hendak mengatakan Orde Baru itu lebih bagus dari sekarang tapi mari kita lihat bahwa disana ada rencana, kontrol dan kekompakan. Dahulu orang kelaparan ada tapi tak sebanyak busung lapar sekarang. Pada masa itu jangan sampai ada yang menyebut tetangganya orang miskin yang didaftar untuk RASKIN. Bahkan pernah ada pemeo yang salah sebut: " Biar miskin asal sombong" maksudnya biarpun kita miskin tetapi harus terhormat!. Sekarang semua ingin di BLT kan. Koruptor juga tidak seramai sekarang, narkoba juga tidak sebanyak sekarang. Saatitu kalau ada yang celaka segera dapat pertolongan sebab setiap orang merasa punya dorongan moral untuk menolong. Kita dilatih pramuka dan belajar agama agar menjadi manusia yang berperilaku pancasilais dan religius. Sekarang tetangga menutup pintu sebab semua orang hanya ingin menimati apa saja untuk diri sendiri. Inilah yang saya maksud dengan ideologi, impian dan harapan yang telah sirna. Sehingga perekat antara anggota masyarakat dasanpun tidak ada.<br /><br />Dalam ajaran Islam, Rasul Allah SAW mengajarkan kita untuk beribadah seolah kita mati segera dan bekerja dengan giat seolah kita akan hidup selamanya. Itu adalah ideologi, impian dan harapan. Islam adalah ilmu tentang cara hidup. Islam adalah hukum. Tetapi warga dasan tidak memperlakukan agama sebagai pegangan maupun model untuk menjalankan hidupnya. Kalau Pancasila sudah kurang populer maka seharusnya agamalah yang memandu kita agar terus menghidupkan impian dan harapan bersama. Saya katakan pada Hassan, garuda kecil disaku kiriku ini adalah satu satunya kebanggaanku sebagai anak bangsa. Aku tak punya apa apa selain itu sebagi identitasku dalam pergaulan internasional. Bangsa Sasak baru lahir kembali dan belum mau menujukkan diri dengan terang. Maka aku adalah seorang Indonesia sejati. Dan engkau Hassan siapakah dirimu?. <br /><br />Ketika kami di sekolah pelajaran sejarah tentang peran Republik Indonesia dalam berbagai ajang diplomasi internasional kami banggakan dan terus membicarakan Konferensi AA dan Non Blok. Pelajaran itu tertulis dalam teksbook sejarah yang diajarkan diseluruh dunia. Kami tumbuh jadi anak yang menyematkan garuda kecil di dad kiri sambil memasang cita cita agar dapar berbuat seperti Soekarno Ketjil, Agoes Salim Ketjil, Natsir Ketjil, Sodirman Ketjil, Soeharto Ketjil, Hamzanwadi Ketjil dan seterusnya. Kamipun belajar untuk meraih cita cita yang akan membawa kemaslahatan bagi dunia kita. Kini kau tak mengetahui sejarah karena guru di sekolahmu adalah para penghafal cerita yang diupah tiap bulan atas jasa mereka yang mereka sebut sendiri sebagai "menjual abab". Anak bangsa di dasan ini telah dicetak tanpa wawasan kebangsaan, tanpa akidah yang sekeras baja, bahkan tanpa mengetahui untuk apa kuliah. Makin ramai penduduk makin tidak berharga diri ini. Semua harga barang naik tiap tahun bahkan cabai selalu jadi primadona hanya manusialah yang tak pernah naik harganya malah cendrung merosot. Sebab nilai yang tak terhingga atas harkat dan martabatnya dapat ditebus dengan sambal terasi.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-18233964177226258722009-11-12T04:38:00.001-08:002009-11-12T04:38:45.087-08:00Sasak Kucing Bergenta(Sasak.Org) Di apartemen saya, selain dengan anjing labrador seberat 45 kg itu, saya juga ditemani seekor kucing hitam besar jenis siam. Anjing itu bernama Rik dan kucing itu bernama Tsigan. Mereka displin makan minum dan tidur. Kalau mau makan dan ke belakang mereka minta. Tsigan badannya gemuk dan kerjanya tidur melulu. Dia dibantot sehingga gayanya seperti kucing banci. Makanan kedua hewan ini sangat mewah. Mereka menghabiskan biaya besar sekali, melebihi biaya hidup dan pendidikan dua manusia. Mereka punya kelinik dan asuransi kesehatan. Pokoknya terjamin semua dan tuannya memperlakukan mereka seperti anak kandung tersayangnya. Bahkan sering melebihi kasih sayang terhadap anaknya sendiri. Kedua hewan itu kehilangan naluri buasnya dan tak doyan makanan yang selain makanan biasa yang dibelikan di supermarket.<br /><br />Dizaman dahulu, kira kira 2500 tahun silam, terdapatlah sebuah kerajaan kucing yang sangat makmur dan sejahtera. Kucing zaman itu berbicara dan makan minum ala manusia. Mereka mempunyai kerajaan dan demokratis. Saking majunya kerajaan kucing itu mereka hidup keenakan dan semua sistem yang tadinya berjalan baik perlahan dan pasti hancur berkeping keping. Tikus yang menjadi santapan mereka telah belajar seribu tahun untuk memahami peilaku hidup kucing. Mereka mempelajari tiap detail tentang kucing. Laboratorium dan universitas di buka dengan jurusan perkucingan. Dan hasilnya luar biasa. Dalam waktu singkat ramailah dunia tikus dengan sarjan akhli dibidang perkucingan sebab bidang itu sangat dibutuhkan demi menjamin keberlangsungan hidup bangsa sang tikus.<br /><br />Seorang profesor tikus yang menguasai bahasa dan perilaku kucing membuat gagasan agar semua tikus mengumpulkan dana untuk membuat lonceng kecil. Banyak rakyat jelata tikus tidak faham tapi wibawa profesor itu dapat mencapai lobang tikus yang bahkan di dasar bumi sekalipun karena komitmennya yang tersohor. Para pengrajin dari skarbela, masbagik dan pancor dikerahkan untuk membuat sejuta lonceng dengan ukiran cerita kerajaan bunut baok. Bangsa kucing sangat bangga dengan sejarah kerajaan bunut baok yang sebenarnya tidak diketahui kepastiannya. Profesor tikus dengan bahasanya yang halus dan bertata tertib menyampaikan maksudnya kepada raja kucing bahwa bangsa tikus hendak memberi kehormatan kepada para tokoh kucing diseluruh gumi paer. Untuk menembus birokrasi yang rumit profesor tikus menyogok tiap aparat dari meja satu ke meja yang lain dengan terasi, kangkung dan beras miskin. Ketika makin tinggi birokrasi yang dimasuki makin banyak pula dibawakan terasi. Meskipun jabatannya tinggi bangsa kucing ini tidak pernah lupa dengan makanan kesukaannya yaitu sambal terasi. <br /><br />Upacara pemberian tanda kehormatan dari bangsa tikus kepada tokoh penting kerajaan kucing dari esolon tertinggi sampai amak kangkung yang dipanggil mamix oleh warga se RT pun tidak ketingalan diberi kalung kecil. Para pemimpin kucing baik pejabat kerajaan maun para TG nya sekrang sudah berkalung lonceng kecil yang bunyinya nyaring. Mereka bangga dengan kalungnya dan sedapat mungkin langkah diatur agar lonceng dapat sedikit gemerincing didengar orang lain. Jendral, komandan, jaksa, Pol PP sampai hansip kucing berkalung semua. Sang profesor tikus senang dan bicara kepada semua rakyat tikus agar mulai saat itu hidup tenang dan meneruskan aktifitas mengerat mereka diseluruh gumi paer. Tidak perlu ada rasa takut atau sungkan lagi. Tidak perlu tentara, polisi, jaksa, Pol PP apalagi Hansip untuk menjaga mereka dari terkaman kucing. Sebab semua tikus tahu dengan pasti kapan berhenti mengerat dan segera bersembunyi ketika gemerincing lonceng kecil makin jelas terdengar.<br /><br />Setelah beberapa bulan berlalu kucing telah mulai kehilangan naluri memangsa tikus. Kukunya mulai tumpul dan giginya tak lagi runcing. Mereka mulai doyan makan bakso dan mi pangsit dengn sumpit. Mereka bersaing mencari hidup dengan menipu dan menakuti warga lainnya, sebab persediaan pangan makin menipis. Mereka tidak sanggup menanam sendiri gandum dan harus mengimpor tetapi uang tidak ada. Negerinya mulai digadaikan dan perempuannya dijual jadi budak kemanca negara. Kini buaya, macan, singa dan ular kobra juga memakai lonceng kecil dilehernya. Hebat sekali, tikus tikus itu telah berpengalaman jauh lebih lama dari semua pemangsanya. Masih adakah para pemangsa tikus yang tak berkalung genta kecil dilehernya?. <br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-65880705006848138642009-11-12T04:11:00.000-08:002009-11-12T04:37:51.953-08:00Sasak Mengutuk Keju(Sasak.Org) Setelah 16 hari saya berada di Irkutsk, pada siang ini baru pertama saya diizinkan pergi dengan bis kota dengan pengawalan seorang teman. Sebenarnya saya igin hilang sendiri tapi setelah mengalami perjalanan ke pusat kota yang panjang dengan pemandangan sama yaitu bangunan rata rata berlantai 10, berupa apartemen yang bercat teduh dengan pepohonan yang daunnya meranggas atau layu dan kering, saya merasa kawan kawan saya benar tidak berani melepas saya sendiri. Bagaimana mematok timur dan barat kalau pemandangan sama, pohon pohon meranggas, kios kios, supermarket dan pasar dimana mana, sang mentaripun tak pernah menampakkan batang hidungnya. Bis melaju dengan cepat dari satu halte ke halte berikutnya. Meskipun berumur 30 tahun ternyata nyaman juga bis Uni Sovyet ini. Kursinya empuk dan tidak sesak. Kalau di dasan bisnya dibuat sepadat mungkin dan manusia dijejalkan sebanyak banyaknya kalau perlu saling iwa, apalagi kalau ada anak anak. Si sopir dasan yang sok jagoan bisa membentak inax amax yang sangat penakut saking gawahnya. Dia perintah agar anaknya dipangku meskipun dipungut ongkos. Pokoknya kalau tidak disiksa orang dasan tidak puas. Hati saya sampai kelabu bukan karena langit Siberia yang beku tapi mengenang betapa menderitanya anak bangsaku yang hidup di dasan kami. Si sopir yang gaya itu pada gilirannya akan digertak aparat dan dikompas dengan pura pura cari kesalahannya. Di dalam buku rebuijs terselip 20 ribu untuk sang pembentak. Dan si aparat akan dikompas atasannya kalau mau urus naik pangkat atau mau sekolah lagi. Aduh, capek menelusuri kelok kelok manusia rusak. Udara hari ini dari pagi hangat, plus 3 drajad saja, saya ikut merasa hangat sebab teman saya Evgeny saja kalau minus 10 drajat dibilangnya hangat, hangat sekali. <br /><br />Turun dipusat kota kami berlarian menyeberang jalan jalan yang ramai, saya biasanya menghentikan mobil di jalanan jogja kalau mau nyebrang, di Irkutsk saya lakukan juga. Setelah berjalan kesana kemari akhirnya sampai juga di Musium seni Rupa tapi waktu tinggal 30 menit, saya tunda besok saja. Tiket masuk di musium yang bagus bagus itu berkisar antara 50 sampi 100 rubel. Kurs sekarang adalah 300 rupiah untuk satu rubel. Kalau di Jogjakarta masuk borobudur dan prambanan tiketnya 10 dolar, itu terlalu mahal, seharusnya cukup 5 dolar. Kalau tidak ramai ramai dikorup sebenarnya pemasukan kedua taman itu sangat besar meskipun dengan tiket yang 5 dolar itu. Saya mencari cari wc umum tapi tidak ada. Waktu ke Baikal ada wc dengan sewa 20 rubel. Di kota saya tidak ketemu satupun. Saya putuskan pulang dan sampai dirumah sudah jam 18.00. Kami makan malam dengan ikan goreng. Saya bertualang di pusat kota hanya sekitar 90 menit. Rintik salju tipis menerpa wajahku dan dalam waktu 15 menit rahang jadi kaku dan sulit bicara. Bahasa Inggris susah terucap dengan baik apalagi bahasa Rusia. Saya mengerti mengapa bunyi bahasa Rusia begitu rumit sebab berat sekali berkata kata diantara terpaan udara dingin yang menerbangkan setiap lafal huruf yang terucap. Saya perlu 2 hari untuk menemukan letak lidah untuk mengucap L dan banyak lagi bunyi desis basah dan kering yang tak dapat saya uraikan. Bagi orang Rusia cuaca ini sangat menyenangkan hati, kalau jumpa teman, mereka saling menyapa,"bagaimana hidupmu?".Tak satupun menjawab dengan cerita buruk, semuanya baik, normal dan menyenangkan. Meskipun seandainya tidak menyenangkan. Mereka tidak mengenal apa yang kita sebut niat! Tapi mereka memperaktikkannya setiap hari. Kalau kita niatkan semuanya baik niscaya akan baik bukan?. Setiap sempat pulang ke dasan, saya selalu menjabat tangan teman teman masa kecil saya dan memujinya sedapat mungkin, bahwa dia kelihatan sehat dan gemuk. Gemuk adalah pertanda kemakmuran. Tapi tidak sampai saya selesai bicara semuanya bilang: "ado ite jex ngene ngene dirix, bee ngumbe angkunte?!". Anak dasan itu tidak pernah memasang niat baik dan tidak mau melihat bahwa mereka sesungguhnya sangat beruntung. Makan dan minum enak sekali. Air di gumi paer sangat sehat dan bersih. Nasinya pulen atau garing dengan beberox kangkung atau terong. Masyaallah nikmatnya. Masih juga disepelekan kalau sudah kenyang. Mereka bilang: " enggax enggaxne te kaken beberox beberox dirix!". Saya membayanngkan kalau rekan rekan Rusia saya ini bermental dasan mungkin mereka tiap pagi dan petang mengutuk makanannya: " Roti malik!. Keju malik!. Salad malik! Empax malik!. Te bementega mentega dirix lasingan!". Kalau sampai begitu yang terjadi, Rusia sudah penuh dengan orang momot meco dengan jemari gemetaran karena dingin, sebab sewox tidak dapat melawan dingin Siberia yang 1000 kali dinginnya musim perekong tengkulak kita.<br /><br />Pada suatu masa seorang pendeta nekad masuk ke pedalaman India dimana terdapat suku terasing yang buas. Para pengawal angkat tangan dan mundur satu persatu. Pendeta itu sangat yakin bahwa Tuhannya akan menyelamatkan dia sebab ia ingin membebaskan manusia dari kebiadabannya. Ketika dia akhirnya berhasil masuk ke wilayah orang buas itu, serombongan manusia mengerikan mengarahkan tombak, panah dan senjata beracun lain ke satu titik. Sang pendeta terkepung dalam lingkaran maut yang mengerikan. Dia sangat ketakutan dia tak membawa apapun kecuali biolanya. Lalu dipejamkan matanya seraya memainkan biola dengan nyanyian pujian kepada Tuhannya. Orang orang buas itu, setelah mendengarkan musik yang syahdu jadi berubah perilakunya. Mereka menurunkan senjatanya dan akhirnay sang Pendeta diterima dan tinggal disana bertahun tahun. <br /><br />Di dasan kami yang penuh dengan manusia yang berhijib dan bersalawat, para TG datang disambut dengan hingar bingar. Mereka tak segan berteriak Allahuakbar dan melantunkan Asrakal Badru atau Ya Nabi Salam Alaika. Sang TG tidak membawa apapun kecuali datang dengan jubahnya yang kebesaran dengan tiga tau empat saku di kiri kanan. Ketika tangannya yang satu bersalaman tangan lainnya memasukkan amplop ke saku saku yang menganga seperti cupak yang tak pernah kenyang. Tiba tiba anak bangsa Sasak yang pandai berhijib dan bersalawat itu berperang satu sama lain dan TGnya melarikan diri sesudah itu mereka hidup lebih buruk dari suku terasing di pedalaman rimba antah berantah itu. Barangkali sudah saatnya anak bangsa Sasak ditransmigrasi ke Siberia dan diberi makan keju sebagai ganti urap urap beberoxnya. Disana mereka tak akan sanggup berhijib karena rahangnya kelu. Kalau ditanya apa kabar meton?. Mungkin mereka akan menjawab: " pade marax sax uwix!". Padahal mereka sudah makan keju.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEP<br /><br />komentar dari SO:<br />1.<br /><br />M. Roil Bilad: ... <br />Miq Junep, Sasak Eropa merindukan "empik", <br />bosen makan keju terus---- <br />November 10, 2009<br /><br />Roti-keju-roti-keju-roti-keju, boseeeeeeeeeeeeeenHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-70692076763751129862009-11-03T04:38:00.000-08:002009-11-03T05:00:01.211-08:00Sasak Pembakar Panci[Sasak.Org] Saya memasak nasi dengan panci stainless diatas kompor listrik besar yang tak menyala. Bekerjanya seperti elemen sterikahan yang membara saat di stel on. Panci saya taruh diatas lapisan tembus pandang dan dalam waktu singkat air mendidih dan nasipun matang. Karena ingin menunggu kematangan sempurna saya tetap membiarkan panci dan pergi melihat sasak.org untuk mengetahui seberapa ramaikah pengguna yang mampir. Sudah berhari hari semua informasi dan kontentnya menjadi basi dan tiba tiba pengunjung ramai. Saya gembira melihat adanya perkembangan. Ada pengunjung dari negara yang tidak mungkin ada anak sasaknya. Pastilah mereka mencoba membuka atas rekomendasi anggota KS yang mereka kenal. Rekan rekan saya dari penjuru dunia yang saya biarkan saja emailnya berdatangan tanpa saya jawab akhirnya menemukan saya di sasak.org dan mengirim tembusan emailnya ke alamat saya di sasak.org. Saya mengusahakan sebanyak mungkin menggunakan kata sasak saat berinternet agar makin banyak entri yang masuk dan makin populerlah kata Sasak itu di dunia maya. Setidaknya menurut angan saya di internet nama sasak positif karena aktifitas tulis menulis bukan karena yang lain seperti di kehidupan dasan sebenarnya.<br /><br /><br />Saking asyiknya menonton sasak.org saya terlena dan asappun mulai mengitari ruangan apartemen, bau gosong menembus hidung dan saya sontak lari ke dapur. Mengangkat panci dan langsung menaruhnya di atas meja dapur yang menyatu dengan dinding. Asap mengepul setelah saya buka dan nasi berwarna kekuningan dan coklat tua. Celaka, saya mengangkat panci ternyata meja lengket dan saya pindahkan lagi ke sebelah dan saya lupa yang distu juga jadi lengket. Saya cepat mengambil mat pelapis dan kayu itupun gosong juga. Saya tertawa tak henti hentinya sebab saya sering merusak alat dapur inax waktu di dasan dan saya juga sering merusak alat dapur di rumah kami. Lingkaran lingkaran gosong itu sepereti lukisan anak SD yang memblad uang logam dikertas, ada yang tebal ada yang tipis tapi pinggirnya sangat hitam. Saya memilih nasi yang masih ada putihnya sebab saya tidak tahu beras ada dimana kalau mau memasak ulang. Sementara buka puasa tinggal 30 menit lagi. Kami makan dengan perasaan nek dihatiku sebab lukisan lukisan itu tajam menatapku. Kawan kawan bergurau bahwa besok akan ada perbaikan mebel dapur untuk menghilangkan gosong dan saya ditunjuk sebagai panitia rekonstruksi. Kami tertawa tapi salah seorang menegur kawan itu agar saya tak tersinggung. Saya goda mereka bahwa besok saya pesan tiket satu jalan dan tidak kembali, kawan yang tadi jadi muka merah. Saya datang dengan tiket sekali jalan maka saya pulangpun dengan tiket sekali jalan.<br /><br />Pertama kali saya datang ke Jogjakarta yang saya lakukan adalah jalan jalan ke pusat kota antara jalan solo dan maliboro. Bukan untuk belanja tapi hanya untuk mengenal lingkungan. Saya mula mula menghitung jumlah gelandangan dari batas kota ke Rahayu yang sekarang menjadi Galeria mall dan saya catat paling banyak 5 orang dan di malioboro hanya 8 orang saja. Kalau di dasan gelandangan hanya satu orang yang tinggal di gubuk di pasar dekat gedung Gabimas. Dia perempuan tua bernama mbah Karsinah. Saya suka memandangnya lama lama dan bertanya mengapa orang ini begitu kasihan. Tapi jauh dilubuk hati saya, saya justru bertanya mengapa orang orang dewasa yang tiap tahun pergi sembahyang hari raya ke tugu dan bahkan para pejabat tidak pernah mengulurkan tangan untuk menyelamatkan seorang perempuar tua dari gubuk kardusnya itu?. Sampai dia mati tak ada yang menolong menyelamatkannya. Dia cukup dianggap gila titik. Gelandangan di Jogja rupanya adalah pendatang dan orang gila yang dikirim truk dari daerah lain. Semua orang tahu bahwa kabupaten lain menangkapi orang gila dan gelandangan mereka lalu mendropnya dengan truk ke daerah laian. Suatu hari saya berjuang seorang diri menyelamatkan orang gila di depan mirota kampus yang ramai, dia bertelanjang dan saya membelikannnya celana. Karena tak ada yagmenolng memegangnya saya gagal membuatnya berpakaian. Saya jadi tontonan aneh orang ramai. Mungkin saya telah dicap gila oleh mereka, sehingga tak ada yag tergerak membantu menutupi aib bersama itu. Di tempat tinggal saya ada perempuan muda yang telanjang dia baru gila dan suka bernyanyi. Hati saya teriris mendengarnya melantunkan lagu yang aneh. Saya mengajaknya bicara dia tak faham. Saya takut dia akn dirusak oleh orang yang waras tapi lebih gila dari dirinya. Saya laporkan keadaannya, tak adayang peduli. Tidak lama saya melihatnya di jembatan Tempel perbatasan dengan Jawa Tengah sangat jauh jarak yan ditempuh. Minggu berikutnya dia nongol lagi di lahan kosong biasanya di depan kampung kami. Saya masih berusaha bicara dengan orang yang berkompeten. Akhirnya perut wanita itu membuncit, terjadilah apa yang saya takutkan dan dia ramai ramai ditangkap dengan kain spanduk panjang seperti menjaring ikan. Penangkapan dilakukan oleh anak kampung dipimpin sang lurahnya. Saya kira akan diselamatkan ternya dimalam yang gelap dan berembun itu mereka membawanya ke arah timur dan saya dengar dia dibuang ke Prambanan. Beginilah gambaran manusia manusia yang telah melepaskan budi pekerti. <br /><br />Orang orang yang menjadi guru kita dizaman dahulu adalah gelandangan yang mencari hikmah dibalik ayat ayat Tuhannya diantara hamparan alam, gunung, sungai dan danau. Gua adalah tempat perenungan panjang mereka. Sekarang kita hidup dalam kenyamanan luar biasa. Kita lupa mencari hikmah diantara hamparana kenikmatan yang kita akui sebagai hasil usaha sendiri. Dan bangga sekali kita dengan segala pencapaian diri disegala bidang. Gelandangan masa kini adalah buah dari cara hidup yang mengejar materi dan kesenangan diri pribadi. Panci yang gosong itu direndam dua hari dua malam, gosongnya tak melunak. Dicoba lagi dengan mengisi air sabun dan memanaskannya sampai mendidih lama tak juga melunak. Saya geli sekali dan mencoba membrinya kaporit dan sabun serta memasaknya, cara ini kami pakai menghilangkan daki handuk yang malas kami cuci di asarama. Setelah dijemur dengan sabun dan di cuci lagi maka agak bersihlah jadinya handuk kami yang kusam itu. Ketika saya masuk pasar yang berada 10 meter dari apartemen saya melihat gelandangan sedang memilah barang buangan dan disampingnya si panci yang didalamnya terukir sebuah relief kisah pembakaran kampung Sasak berwarna hitam. Saya meninggalkan monumen untuk si gelandangan, gara gara asyik nontonsasak.org.<br /><br />Kalau di Jogja gelandangan yang tidak gila adalah hasil urbanisasi yang tak kuat menjadi tukang becak dan buruh kasar. Mereka konon menjual tanahnya untuk pergi mengadu nasib ke kota. Kalau gagal mereka tidak mau pulang dan menggelandang tanpa tujuan. Di kota orang yang ingin hidup menyesuaikan diri dengan persaingan jor joran gengsi menjual tanahnya atau rumahya sedikit demi sedikit dan ada banyak yang tiba tiba jadi kere diantara pendatang baru. Lama lama orang kere ini minggat juga jadi gelandangan. Di Rusia yang beku ini, setelah revolusi yang penuh benci terhadap Uni Sovyet peris seperti kawan kawan saya yang teriak histeris mencaci Pak Harto. Salah banyak dari mereka hanya sanggup berteriak memaki tapi tidak siap untuk mengadaptasi diri pada pembaharuan. Mereka tak cukup kecakapan dan ilmu untuk meraih materi yang digembar gemborkan saat soasialis. Mereka mulai menjual rumah yang dulu diterima secara gratis dari Sovyet. Dari kota sampai pelosok, rumah dibagi Cuma Cuma. Semua dibiayai sampai ditengah hutan asal mau tinggal dan mengembangkan desa. Kini mereka menjual apartemen ya ng strategis lalu pindah ke tempat yang lebih murah dan sisa uangnya untuk bersenang senang membeli alat elektronik dan mabuk. Lambat laun apartemen baru dijual lagi sebab semua madat minuman dan senang makan enak. Bukankah semua menawarkan serba enak, buat apa nunggu lama lama. Gelandangan yang menemukan panci berelief karya putra Sasak asli itu adalah salah satu korban gagal beradaptasi. <br /><br />Di dasan orang muali tergoda menjual sawah dan rumah agar bisa pergi ke Malaysia untuk mengikuti sejuta manusia yang menggelandang di pedalaman dan di kota kota semenanjung melay. Orang indon yang banyak Sasaknya itu adalah para pengukir relief tentang kisah manusia yang membakar dasannya sendiri dan lari untuk membuat cerita yang lebih dramatis di seberang lautan. Kisah panci ini dapat berkembang jauh seperti sandal abunawas yang menyumpal selokan tapi tidak usah diperpanjang, sebentar lagi buka puasa. Mari kita awasi warga dasan agar jangan membakar panci berisi batu untuk mengelabuhi anaknya yang kelaparan karena uang telah habis dipakai ke malay dan pulang dilempar ke laut sebagai pendatang haram. <br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEP<br /><br /><br />Komentar dari yahoogroup:<br /><br />1<br /><br />2009/11/03<br /><br />Betul..betul. Setuju sama miq junep, mari kita awasi pola<br />tingkah dengan dasan, kita bimbing mereka agar gak ikutan<br />tren ber-TKI ke malaysia yang tidak sedikit sebenarnya <br />merupakan pelarian dari masalah2 hidup, seperti dikejar <br />utang, dikawin paksa atau lari dari rumah karena kecewa <br />dengan keluarga.<br /><br />Mari...mari.. kita bimbing mereka agar jadi orang yang<br />bertanggungjawab terhadap, at least, diri dan keluarga.<br /><br />Mari... mari.. kita semua menjadi petugas ronda malam <br />maupun siang hehehehe...<br /><br />// Terima kasih atas perhatiannya<br /><br />Salam Manis,<br />-- <br />Rifki H<br />Teruna Sasak Si Mule Tulen Gagah<br />Pubs : http://www.maleficarum.net/<br />Contact : bajang[@]maleficarum.netHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-16114881618900937652009-11-03T04:36:00.000-08:002010-01-05T22:35:01.419-08:00Sasak Yang Terlena[Sasak.Org] Kami menerima telfon dari seorang teman yang ingin menginap akhir minggu kemarin dan kami setuju. Maka aprtemen jadi ramai oleh 4 orang yang sangat aktif bicara, bekerja dan makan minum. Mereka heran melihat saya makan hanya dengan dua potong roti sudah kelelahan sedangkan mereka 4 roti masih nambah yang lain lain. Badan mereka besar dan kuat bekerja diudara dingin. Minum teh berliter liter dan kalau di luar orang minum bir atau anggur dan vodka dengan kandungan alkohol antara 15 sampai 40%. Di samping apartemen ada terminal bis dan pasar. Diantara gedung gedung terdapat taman untuk bermain anak anak dan halaman luas untuk bermain anjing piaraan penghuni. Mereka secara teratur mebawa anjing keluar apartemen dan mengajaknya mengejar mainan berupa piring atau tongkat yang dilempar. Di lahan itu anjing kencing dan buang kotoran disela rerumputan dan perdu yang meranggas saat musim dingin. Bis yang berlalu lalang adalah bis tua yang sekurangnya berumur 30 tahun. Di zaman Sovyet bis itu adalah angkutan pekerja. Apartemen dahulu dibangun untuk pekerja semuanya gratis dan bagi orang yang tidak kebagian dapat menkredit ditempat lain dengan harga ringan. Sesudah memasuki zaman kapitalisme surat surat kepemilikan harus diurus dengan biaya 15 ribu rubel atau sekitar 5 juta rupiah. Kalau mereka mengingat begitu mudahnya memperoleh fasilitas dan kebutuhan hidup mereka sangat suka bernostalgia. Alangakah mudahnya hidup dengan gaji 100 rubel, cukup makan dan kebutuhan rumahpun dibangunkan dan tinggal ditempati. Sekarang seratus rubel tak berarti apa apa.<br /><br /><br />Minggu pagi kami berbelanja di pasar yang penuh dengan pedagang china dan wajah asia lain. Kami bisa tawar menawar di kios. Karpet turki natural oval harganya 800 rubel atau 240 ribu rupiah masih lebih murah daripada di malioboro dengan harga 350 sampai 400 ribu. Di jejeran pedagang makanan dan sayuran yang berjualan adalah para ibu dan bapak pensiunan, penduduk setempat. Mereka menjual hasil kebun dan olahan sendiri. Buah buahan yang dibuat selai dan dikeringkan serta asinan dalam botol berbagai macam sayuran. Produk susu yang dibuat berbagai minuman berupa,susu segar, kefir, yogurt, smetana ,mayones, tvork, mentega dan keju. Kita tidak punya smetana yang berupa susu asam kental kaya kalsium, untuk makan kentang goreng dan campuran sup. Mayones kita punya hampir sama dengan smetana penggunaannya. Tvork adalah kefir yang dipisahkan dan berbetuk padat seperti cream tapi lebih padat. Semua produk ini sangat berguna untuk rambut, tulang, gigi dan kulit. Saya melihat tangan dan wajah orang berkerut dan berpori besar akibat dingin. Balita yang dikereta dorong hanya tubuhnya sampai kaki tertutup jemari tangan dan wajah masih terbuka padahal saya sudah mengkerut semua di minus 10 yang dianggap hangat oleh sopir saya.<br /><br />Saya berhubungan dengan keluarga di tanah air lewat sms dan email dan saya dapat mlihat metro tv lewat live streaming. Saya dengar tentang pembakaran café di Mataram, demo pelecehan seks di Bima dan mengikuti penangkapan Bibit-Chandra. Alangkah banyaknya versi cerita yang beredar mengenai café yang diangap tempat prostitusi dan masalah KPK yang akan dihabisi karena membahayakan banyak pihak yang terlibat korupsi. Kalau tempat penuh dengan lumpur maka tak seorangpun dapat bersih ketika berlalu disitu. Setidaknya ada yang menciprati baik sengaja tau tidak. Kesalahan adalah pada yang mau lewat ditempat berlumpur. Perubahan yang dinginkan untuk kebebasan berekspresi telah kita dapat dan kitapun bebas mau omong apa saja termasuk mengutuk orang yang salah atau yang benar. Tapi silahkan terus bicara, soal kesulitan hidup telah lupa diagendakan sebab waktu demo yang dituntut adalah kebebasan berbicara. Sampai sampai kalau team olahraga kita yang kalah melulu dianggap belum dapat bicara diajang internasional. Karena bertanding olah raga juga dianggap bicara.<br /><br />Suatu hari setelah pertempuran besar dengan perkiraan bahwa esok hari kemungkinan akan terjadi lagi, pasukan Prancis beristirahat di kamp. Tetapi Napoleon mengerti bahwa musuh berada tidak jauh sehingga dia tak dapat tidur. Dia bangun berjalan bersama seorang pengawal menuju kamp dan beranjak ke menara pengintai. Disana ada penjaga dengan senjata dan alarem yang siap dibunyikan. Dia menemukan penjaga menara pengintai dalam keadaan tertidur pulas. Perbuatan prajurit itu termasuk kejahatan yang dapat dikenai hukuman mati. Dia menyadari bahwa pasukannya sedang istirahat. Hatinya luluh dan kasihan. Diapun mengganti prajurit itu dengan memasang senjata yang tadinya tergeletak, berjaga sampai pagi tiba. Ketika prajurit itu terbangun dia sangat terkejut melihat kaisarnya ada disitu. Dia gemetar, tapi tidak ada gunanya. Tugasnya telah dilaksanakan oleh orang lain. Bukankah peraturan telah dipenuhi. Dan diapun jadi bebas.<br /><br />Ketika para prajurit yang bernama TNI, Polri, Pol PP, Kejaksaan, KPK dan lain lain kurang baik menjalankan fungsinya seharusnya sang penguasa baik presiden, gubernur, bupati dan lurah harus turun ke lapangan melihat dan mengawasi dengan akal dan hati nurani. Menganalisa keadaan dan menegakkan peraturan dimana perlu. Spirit kepemimpinan yang berdasarkan moral untuk menjaga keselamatan rakyat jelata harus diejawantahkan dalam kehidupan sekarang ini. Kafé didirikan bukanlah untuk rakyat kebanyakan. Mengapa rakyat yang tidak pernah tahu apa itu kafe tiba tiba mengamuk dan merusak dengan tuduhan sebagai tempat prostitusi. Siapakah prostitusi itu, sesungguhnya?. Mereka adalah perempuan kita yang kita sia siakan dan buahnya adalah malapetaka bagi semua. Maka kitapun marah atas akibat perbuatan kita. Kita membabi buta menyerang orang lain dan usaha orang lain kita hancurkan. Para perusak kerap dipimpin oleh TG saat mengamuk. Mereka teriak Allahuakbar, seolah palu hukum yang mereka timpakan dikening para pelacur diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala!.<br /><br />KPK itu dirintis bukan untuk menangkap semua orang yang lewat dilahan berlumpur itu tapi menyelidiki siapa yang mengotori diri dan membuat semakin banyak lumpur. Jangan kita berlari dan tidak mengakui bahwa kita terciprat lumpur padahal kita sendiri yang sengaja lewat disitu. Jangan orang yang menyelidiki dan berjuang membersihkan lumpur agar kita semua dapat lewat dan hidup tanpa kotoran yang diberantas. Ketika prajurit terlena, kita dapat menghukum mati dia, tapi kita sebagi pemimpin harusnya menembak mati diri sendiri karena melihat prajurit tidur pulas justru kita tidak segera menggantikan posisinya demi menjaga keselamatan negara, bangsa dan tanah air kita. Berapa prajurit sudah dihukum mati untuk menyembunyikan kelemahan kita sebagai pemimpin. Bahkan kita akhirnya kong kalikong dengan musuh sesungguhnya dan berpesta pora sambil menunjuk nunjuk kesalahan orang lain.<br /><br />Anak anak dasan yang beringas selalu menyakiti hati masyarakat. Maling berkeliaran selalu merugikan kita semua. Pelacur merajalela meresahkan ibu ibu kita. Koruptor mencatut dana BLT diman mana. Apakah kita dan para pemimpin kita baik politik maupun spiritual tidak kunjung sadar bahwa kita selalu meremuk cermin yang terus memantulkan bayangan siburuk rupa?. Padahal kita tak pernah mandi, mencuci pakaian dan berolah raga. Kita mengaji tanpa mengerti. Kita belajar untuk menjadi robot. Tetapi terus bermimpi menjadi manusia tampan yang igin dipuji. Silahkan terus bicara dan berkelahi dan jangan tuduh bencana bila negeri ini ditenggelamkan gempa bumi.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-8971979806239380882009-11-03T04:32:00.000-08:002010-01-05T22:31:42.548-08:00Sasak Sang Restaurator[Sasak.Org] Petang ini kami makan malam dengan hidangan Rusia Siberia, ikan asin yang hanya dibersihkan dan direndam garam dalam jangka lama sekali sehingga seolah ikan itu matang.Kalau didasan kita punya ikan peja. Saya tidak bisa memakan ikan itu baik di dasan atau di Siberia. Sayuran campuran kol, wortel dan bawang besar dengan bumbu ala kadarnya berupa bawang putih garam dan penyedap. Karena ada daun salam dan daun jeruk purut yang saya bawa sekalian di masukkan juga. Roti dan teh panas. Teh disana kental dan berupa campuran daun daun yang kaya vitamin c. Teh berasal dari Sri Lanka dan rerumputan dari Siberia sendiri. Rasanya pekat dengan aroma kuat, cocok dengan cuaca yang membeku. Di Jogja kalau sampai saya minum teh pada sore hari bakalan saya tak bisa tidur. Di Siberia saya minum teh kental sekali, saya bisa tidur juga. Mungkin di Jogja saya banyak melihat orang momot meco sehingga susah tidur. <br /><br />Tadi sore kami jalan jalan ke perusahaan transport milik kawan saya dan saya menunggu di luar gedung. Saya mencoba jogging agak 15 menit dalam suhu minus 10 hidung dan tengorokan saya seperti diirisi. Saya segera kembali ke mobil dan sopir menyuruh saya masuk. Di dalam heater (pemanas) menyala. Sopir itu disiapkan untuk mengurus keperluan saya melihat kemanapun saya mau. Dia bernama Evgeny. Saya berkata: " Kaput!". Maksudnya saya remuk, atau saya pelot! Karena kedinginan. Sopir ini bisa sedikit bahasa Jerman karena dia Insyinyur penerbangan dan sedikit bahasa Perancis untuk lucu lucuan. Kami banyak berbincang dengan bahasa Jerman yang patah patah sebab saya sudah 20 tahun tidak memakainya dan sejak Sovyet runtuh dia tak pernah praktik. Hal itu penting untuk menambah hangatnya persahabatan. Diantara perbedaan yang tajam dalam berbagai hal setidaknya hati kami sama sama tulus dan ada kesamaan pengalaman hidup yaitu belajar bahasa Jerman. Bedanya saya otodidak dia belajar di Fak. Teknik . Selain itu kami juga sama sama orang ORBA. Dia warga Sovyet dan saya warga Orde Baru. Kami sama sama mentertawakan nasib manusia yang tiba tiba berubah dari sosialis ke kapitalis. Saya terharu namun saya bahagia sebab bagi saya apapun yang terjadi saya tak pernah putus asa. Mau berganti seribu kali atau setiap hari rejim yang berkuasa, saya dan keluarga saya meyakini bahwa penguasa atas hidup kami adalah Sang Maha Diktator yang kepadaNya kami berserah diri. Dimasa Orde Baru saya mendapat kebaikan dan sekarangpun saya mendapat kebaikan karena tunduk pada PENGUASA hidup kami. Kasihan kawan saya Evgeny ini, dia lebih muda dari saya setahun tapi rupanya setua ayah saya. Mungkin karena dia tak mengenal Sang Penguasa Tunggal kehidupan sehingga dia berputus asa dan mabukan.<br /><br />Sesudah makan malam, ibu yang diseberang meja bercerita bahwa saya telah memberi tahu dia akan bahaya sesuatu. Saat kami masuk gerbang aprtemen, seorang lelaki keluar berpapsan dan saya kontak mata dengannya. Naluri saya mengatakan orang itu sangat jahat dan berbahaya. Saya langsung bilang pada ibu itu bahwa orang lelaki tadi bahaya. Dia bilang itu ayah si fulan, saya bilang saya tahu. Dia terkejut mendengar bahwa saya tahu siapa orang itu. Gampamg saja saya telah mengenal si fulan sejak beberpa hari dan rupanya sama dengan lelaki itu. Ib itu bilang memang dia berbahaya dan mengancam hidupnya, katanya. Rupanya lelaki itu adalah salah satu tokoh mafia Rusia lokalan. Tapi saya tidak takutlah. Mendengar cerita ibu itu yang agak berlebihan, salah seorang minta dibaca dirinya tentang seberapa baikkah dia. Saya bilang dengan tertawa bahwa dia sangat baik. Dia senang sekali. Bagaimana kita dapat katakan pada seorang wanita muda cantik dan banyak mengurus keperluan saya selama ini tentang hal tidak baik. Saya tidak mengupahnya sepserpun tapi dia selalu gembira menolong saya. Ibu itu dan yang lainnya serentak bertanya tentang bagaimana menghadapi penjahat itu. Saya ingta pernah bertemu kobra dan saya hantamkan batex (parang) ke depannya dia serta merta menyerang dan saya melompat. Saya mengerti bahwa kobra itu bereaksi atas bahaya yang saya buat. Saya berdiam diri, lalu dia pergi. Saya katakan bahwa kalau kalian bertemu ucapkan salam. Mereka mengatakan : " Puih" bersama sama, tidak mau!. Kalau begitu tanamkan dalam hati kalian sesuatu fikiran baik. Jangan ada rasa benci. Dengan perasaan tenang, akan keluar ekpresi tenang juga dari wajah kalian. Hal itu akan mempengaruhinya dan dia akan segera berlalu. Akan tetapi sebaik baiknya setelah kalian berfikir tenang dan jernih, hindarkan bertemu dengannya sedapat mungkin. Mereka serempak menyetujui.<br /><br />Akibat saya jogging di udara dingin itu saya tidur dengan mimpi buruk. Mimpi saya selalu sama dan datang pada saat kondisi fisik dan mental yang sama. Mimpi bagi saya bukan kembang tidur seperti anggapan umum. Mimpi saya adalah petunjuk nyata atas keadaan fisik dan rohani saya. Sehingga setelah mimpi saya secepatnya berdoa dan berserah diri karena sudah tahu apa yang akan terjadi. Alhamdulillah selalu terjawab semua doa saya dan halangan sering teratasi bersama datangnya pertolongan Allah. Sore ini saya bermimpi mandi di sungai, artinya saya akan sakit, itu sudah hafal, pokoknya kalau saya mandi sampai tersiram atau tenggelam, maka itu peringatan dini, macam akan ada tsunami. Cepat cepat bertobat dan berzikir terus, kalau perlu perintah orang rumah agar segera bersedekah lebih banyak lagi. Itu sesungguhnya adalah reaksi badan terhadap virus atau kelelahan fisik belaka. Waktu inax dan amax masih hidup kami suka bertelepati. Komunikasi lewat saluran satelit PT. Telekomunikasi yang dikuasai Pemilik Perusahaan Dunia Akhirat, yaitu Yang Maha Konglomerat. Dahulu telpon genggam belum ada, kalaupun ada cari nomer saja dibikin susah dan mahal. Inax dapat menghubungi saya lewat jalur Jalan Lurus dan bukan jalur orang yang dimurkai Allah. Kami berkomunikasi lancar dan saling memahami. Sekarang saya suka mencoba menghidupkan jalur itu dengan berlindung dari godaan was iwsaufi sudurinnas minaljinnatiwannas. Hati yang lapang bersama Yang Ahad, membuat saya dapat menyentuh hati kawan saya di manapun dibelahan bumi ini dan mereka mengirim surat, sms atau email balasan bahkan ada yang 5 tahun telah putus hubungan, maklum mereka tidak mengenal jalur siratalmustakim itu. Bukankah ada seribu jalan menuju Segara Anak?. <br /><br />Saat menulis ini saya dilapori bahwa si mafia menunggu di gerbang dan sempat cekcok dengan salah seorang kawan saya makan malam tadi. Saya merasakan sesuatu yang kurang baik, tapi di apartemen ada anjing besar jenis Labrador yang sangat sayang padaku. Dalam Islam anjing boleh dipelihara oleh petani, dan peternak untuk menjaga harta mereka. Landasan itu saya pakai menerima kawalan anjing ini demi keselamatan saya. Saya harus cuci tangan kalau sampai menyetuhnya dalam keadaan basah, dengan sertu' sabun pencuci piring, sebab tanah tidak ada di apartemen. Anjing Labrador ini beratnya 45 kg lebih dan punya naluri kuat sebagai penyelamat manusia baik di darat maupun di air. Tiap hari dia mengajak saya bermain petak umpet. Saya sembunyikan mainannya dan saya perintah dia mencari, saat dia mencari saya bersembunyi di balik lemari dan dia bolak balik mencari saya ke semua ruangan dengan mainan yang berhasil diterkamnya , sampai saya keluar terbahak bahak karena dia mengendus endus didepan pintu.<br /><br />Selama tinggal di dasan maupun di Jogja saya dan keluarga sering bertindak sebagai penolong orang bermasalah untuk mental recovery. Menenangkan perasaan orang yang galau. Kami menerima lelaki dan perempuan dari masalah impotensi dan ekonomi juga masalah spiritual. Kekuatan baik sangka dari komunitas membuat kami berhasil meyakinkan orang bahwa segalanya akan membaik kalau sudah sampai di rumah. Sesampai di rumahnya ada yang langsung telpon bahwa semua beres. Di Siberia ini entah bebodo mana yang memberitahu, tiba tiba orang orang jadi berkonsultasi pada saya mengenai benyak hal, terutama kesehatan dan masalah keluarga. Manusia selalu tidak beruntung bila tidak bersabar dan bersyukur. Pangkal masalahnya hanya itu. Orang orang yang saya temui ini adalah orang kaya dan hidup makmur dengan segala fasilitas yang hanya dinikmati kaum elit namun mereka masih mengeluhkan hal kecil yang merereka bikin sendiri. Berat badan, madat rokok, anak malas belajar dan anak yang melawan orangtua. Yang paling gawat adalah anak yang memaki maki ibunya. Ini sudah tak dapat ditolong lagi sebab dia tidak ada rasa hormat pada ibunya sendiri. Kemakmuran dan fasilitas sama berbahayanya dengan kemiskinan tanpa tuntunan agama. Di tempat ini anak dimanja saking sayangnya sehingga mereka tak berkembang sebagai anak yang mandiri. Masih kecil sudah penuh fasilitas. Sehingga malas sekolah apalagi belajar. Di dasan banyak orang tak sempat menyayangi anaknya karena ditinggal terbang dengan sapu untuk membabukan diri dan yang laki minggat dengan tombak untuk meruntuhkan tandan sawit yang berguguran bersama harkat dan martabatnya. Anak anak tumbuh tanpa tuntunan yang cukup dan kini mereka berfoya dengan uang kiriman, tidak mau mengaji atau sekolah. <br /><br />Saya melihat dunia ini penuh dengan lukisan yang mulai buram, memudar dan retak retak. Masih ada disana sini lukisan alam yang tentram. Lukisan wanita dengan senyuman yang berkilau dan gambar keceriaan anak anak berlarian dan kuda kuda yang trengginas. Tapi dipojok pojok dasan lukisan yang retak mulai miring dan segera runtuh. Saya menunggu seorang pepadu dan dedare yang mau menolong saya untuk merestaurasi lukisan tentang dasan yang wajah gadisnya retak dibibir, dikening dan dada penuh goresan luka. Lukisan kakek yang merenungkan keindahan alam Gumi Sasak terbelah dan gambar anak berlari hilang bagian kaki. Masihkan kita memikirkan seni merestaurasi diri ketika semua tidak lagi berfikir tentang nilai sebuah lukisan yang bernama manusia?<br /><br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas <br /><br />Hazairin R. JUNEP<br /><br />Komentar dari yahoogrou:<br /><br />1<br />2009/10/31<br /><br />Luar biasa produktifitas miq Junep mangkin niki---<br />Laju menulis pelungguh lebih cepat dari laju membaca saya, ketinggalan terus.<br />Belum ada waktu yang enak buat mencerna nasihat pelungguh. sementara saya upload-upload dulu. Anyway istri saya salah satu pembaca setia Kolom H. R. Junep di sasak.org.<br />Selamat kedinginan di Rusia, di Belgie juga sudah mulai dingin:(Salam hangat dari leuven yang mendingin,<br /><br />Roil dan AtunHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-31286625270521367272009-11-03T04:26:00.000-08:002009-11-03T04:32:19.891-08:00Sasak Sang Peziarah[Sasak.Org] Papux saya telah menabung cukup lama untuk mendapatkan uang carter mobil dari Selong ke Lombok Barat. Dimasa itu dia adalah salah satu busniswomen terpenting di dasan. Dia membuat revolusi kuliner dengan mengenalkan pecel pada masyarakat yang setiap hari makan beberox urap urap. Dia memperkenalkan resep <br />H. R. Junep<br />berbeda meskipun pelecingnya tetap merebakkan aroma disepanjang jalan<br />H. R. Juneppahlawan. <br />Orang antre untuk menunggunya meracik bumbu yang sudah dipersiapkan dari rumah, tinggal digilas dicobek besar dan diberi air matang. Saya sering membantu menumbuk bumbu dan mengangkutkan dagangan. Hadiahnya adalah dua kaki ayam pelecing yang dahsyat. Sampai saat ini saya sangat doyan kaki ayam dan selalu jadi jatah saya tiap kami makan sop atau gulai ayam. Selain enak, kaki ayam juga bermanfaat besar untuk kesehatan, menurut kepercayaan kami.<br /><br />Kami berangkat pagi dengan seluruh sesepuh keluarga. Saya beruntung terpilih ikut mendampingi amax bersama kakak saya yang tertua. Rombongan kami merayap dijalan berkelok kelok dan sempit. Sampai makam Saleh Sungkar kami diajak ziarah. Saya hanya menonton dari luar, mengamati apa yang diperbuat orang dewasa. Makam itu berkelambu, saya bertanya dalam hati bagaimana orang sudah mati masih takut pada nyamuk. Sesudah itu kami meneruskan ke Batu Bolong yang angker. Dahulu wilayah itu benar benar tempat jin buang anak, maksudnya kalau ada orang jahat maka anaknya dia buang sejauh mungkin sampai di tempat itu. Kemudian jinlah yang difitnah membuang anak. Rupanya ziarah itu memberi manfaat besar bagi saya untuk menemukan bahwa betapa manusia suka menipu dan memfitnah makhluk lain. Acara berikutnya adalah mengambil air suci di sumur yang penuh dengan uang logam dan orag tua belanger dengan kelapa parut, beras kuning dan bunga setaman menurut ingatan saya. Ketika orang mulai minum air dan beraup muka dan dikucur kepalanya dengan air saya menolak dan lari menjauh. Papux saya ngomel peteng dedet. Saya tidak mau kotor dan lengket, hanya itu alasan saya. Kok diomeli sampai dedes begitu. <br /><br />Hari inii saya dan rekan saya tiga orang pergi berkunjung ke Gereja Ortodoks Rusia, Monaster, Masjid dan Sinagog. Saya seorang mukmin dan meyakini kebenaran ajaran para Nabi dan Rasul Allah. Adapun masalah penganut agama lain itu sudah menghianati atau mengganti ajaran sesungguhnya saya kesampingkan karena betapapun lihainya manusia menyembunyikan, menipu dan memfitnah masih tetap akan terbit kebenaran dicelah celahnya. Yang salah tetap salah yang benar tetap benar. HAKIM TUNGGAL akan mengadili kelak dihari pembalasan. Saya tidak berani jadi hakim untuk orang lain apalagi agama lain. Hakim adalah penghuni neraka mayoritas, tetapi sesuai perkembangan taktik memfitnah dan menipu manusia, profesi lain akan sama banyaknya termasuk guru apalagi TG yang bergelimpangan, polisi, tentara dan rakyat yang diam seribu bahasa melihat kebatilan. Saya juga termasuk dalam daftar ke neraka karena diam saja tidak berjihad melawan kejahilan anak bangsa Sasak. Sehingga mayoritas saudaraku bodoh, miskin, penyakitan dan momot meco nunggu bareng masuk neraka.<br /><br />Pertama perjalan kami arahkan ke gereja ortodoks kecil di rayon Leninsky. Kecil tapi rapi, bersih dan teduh. Kami masuk dan rekanku membuat gerakan salib dengan menyatukan jempol, telunjuk dan jari tengah, seperti kita mengambil kangkung untuk dicolekkan ke sambal. Lalu jemari ditempelkan di jidat lalu ke perut, bidang dada kanan dan bidang dada kiri. Itu sebabnya disebut pravaslavna yang artinya kanan, merujuk ke tangan yang dimulai ke kanan baru ke kiri. Bandingkan dengan Katholik yang melakukan sebaliknya. Di dalam gereja itu kami membuka topi dan kaus tangan, yang wanita harus pakai rok dan kerudung. Kami membeli lilin untuk berdoa dan kedua rekan saya memilih gambar berupa ikon ikon orang suci lalu menyalakan lilin dan berdoa sementara saya berputar melihat gambar gambar orang suci yang tak satupu saya kenal. Di Dasan orang mulai berbuat meniru niru cara Kristen itu dengan memasang gambar TG dan ajimat ajimat. Bagaimana mungkin TG yang ulama sebagai penjaga akidah ummat tidak melarang hal demikian. Semua orang Kristen juga memulainya seperti itu, mengkultusakn tokoh lalu mengangkatnya menjadi orang suci. Saya berdiri didepan gambar Yesus. Saya pernah mendebatkan gambar itu pada pemimpin agama Kristen yang berkedudukan di London. Bahwa itu bukan Yesus atau Isa AS. Dia bialng tidak penting gambar itu yang penting percaya. Saya mempelajari dari Orang Spanyol Katholik bahwa gambar itu adalah Gambar Raja Charles Yang Agung dan Gambar Bunda Maria adalah gambar Ibu dari Raja itu. Orang Kristen umumnya tidak tahu tapi para ulama mereka tentu tahu sebagaimana meraka tahu bahwa Yesus tidak lahir di bulan Desember atau Januari. Natal dimana mana jatuh pada tanggal 25 desember sedangkan di Rusia dan Negara ortodok jatuh pada 6 janusari. Sekali lagi saya tidak menghakimi tetapi saya sedang merenungkan perjalan manusia.<br /><br />Kunjungan berikutnyaadalaj Masjid, saya melihat ramai sekali lelaki yang akan siap shalat jum'at, saya tak dapat ikut karena halangan. Saya membuka pintu dan sajadah tergelar diseluruh ruangan. Masjid itu punya tempat khusus untuk pendengar non muslim yang boleh masuk saat azan akan dikumandangkan. Saya tidak mengizinkan dua rekan saya itu masuk karena tak ada kerudung untuk yang perempuan. Saya ajak mereka pergi. Saat berjalan saya merasakan begitu eratnya silaturahmi antara sesama muslim. Saya ingat waktu SD kami makan tebu yang sama bergantian menggigit dan juga jajanan lain kami saling berbagi. Saya mmelihat orang orang itu seperti kami saling berbagi roti dan lainnya. Alangkah dekatnya persaudaraan mereka. Di luar masjid ada yang berjualan roti, pakaian, parfum dan pernik pernik ibadah lain. Wajah mereka sebagian besar Asia atau Turki dan ada beberapa yang bule.<br /><br />Selanjutnya ke Sinagog yang dibangun abad ke 19 dengan arsitektur khas. Saya langsung masuk dan mengucapkan Shalom. Sang penjaga bengong tak menjawab. Lalu kami minta izin melihat lihat. Dia mempersilahkan dan menunjukkan arah. Saya langsung menuju mimbar dan mebuka Kitab Taurat bertuliskan huruf Ibrani. Dan saya melihat segala pernik untuk ibadah. Di dalam sinagog ini ada tempat makan, main sodok dan sebagainya. Rupanya sinagog juga adalah pusat kebudayaan mereka. Di dasan masjid dipakai hanya untuk senam 5 kali sehari, tidak ada perpustakaan apalagi sarana lainnya padahal masjid adalah pusat kehidupan ummat Islam. Saya bercerita pada penjaga bahwa kami mengunjungi rumah ibadah. Dia bilang di blok berikutnya ada Masjid. Dia bilang sebentar lagi ada shalat disana kalau mau lihat. Kalau disini sudah tadi malam acaranya. Dia bertanya saya darimana dan saya jawab Indonesia. Dia bilang: "Muslim ya?". Saya menjawab ya. "Saya seorang muslim dan bekerja disini. Saya tak dapat shalat jumat karena tugas. Rabi sangat hormat pada saya dan agama islam. Rabi melindungi saya" katanya. Saya pamit dengan menucapkan Assalmualaikum dan dijawab dengan fasih dengan beberepa kali mengucap Slava Allah, Slava Allah: Alahamdulillah! Maksudnya. Sinagog dan Masjid berada dipusat kota di deretan gedung gedung berusia 200 tahun.<br /><br />Kami meneruskan perjalanan ke sebuah monaster yang cukup besar. Saya langsung masuk ke gereja yang cukup luas dan penuh dengan ikon ikon. Beberapa pasang orang menyalakan lilin di depan gambar orang suci. Saya berdoa dalam hati semoga selalu diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan. Di depan gereja dan monsater ada pengemis yang saya kasi logam 10 rubel an atau 3000 rupiah. Saya membeli delima besar dengan harga 55 rubel. Setelah mobil jalan kedua rekan saya bertanya mengapa orang menyerang dengan teriak Allahu Akabar?. Sopir menjawab, itu artinya dia bersama Tuhan. Saya tidak dapat menjawab dengan jelas. Sebab selama ini stigma teroris itu dipertontonkan ke seluruh dunia secara langsung dengan gambar orang mengamuk, mengebom, menyerang dengan teriakan Allahu Akbar itu. Saya bilang bahwa Muslim menyebut Tuhannya Allah. Allahu Akbar artinya Tuhan Maha Besar. Saya menerangkan bahwa Muslim tidak menggunakan juru selamat atau perantara dengan Tuhannya. Mereka merdeka untuk bicara langsung pada Allah. Yesus bagi mereka hanyalah seorang manusia dan diyakini sebagai salah satu Nabi mereka. Melihat reaksi rata rata orang saat menyebut islam, sungguh luar biasa sekali liciknya musuh muslim itu dalam merusak citra kita. Semua perbendaharaan penting yang membangun dan menegakkan harkat dan martabat Islam dikambing hitamkan dan dicaci maki. Al Qaidah artinya hukum atau kaidah Islam, rusak sudah. Lalu Jamaah Isalmiyah, dipelintir dan jadi busuk. Mujahidin dikotori. Jihad dina'jiskan dan akan terus adalagi cara dan strategi baru untuk semakin membuat kita jadi yang terjelek dari semua manusia jelek! <br /><br />Gereja keil dan monaster itu penuh dengan buku dari yang kecil sampai ensiklopedia. Di pintu depan terpampang jadwal kegiatan yang banyak sekali. Mereka hidup dari menjual pernak pernik dan sumbangan jamaah. Mereka melayani perawatan korban narkoba gratis. Di sinagog ada gambar pohon yang berbentuk relief dengan daun maple emas. Cabangnya banyak dan daunnya bertuliskan nama orang yang meberi sumbangan untuk sinagog itu. Salah satu nama yang saya baca adalah Avramovich yang memiliki kesebelasan Chelsea di Inggris Raya itu. Penjaganya seorang muslim dan dia bisa shalat lima waktu tanpa dihambat. Itu sangat sulit terjadi di Gereja di Indonesia. Orang Muslim di Prambanan dan Borobudur adalah mayoritas pekerja disana. Mereka juga shalat lima waktu tanpa terganggu. <br /><br />Perjalanan terakhir saya minta ke pasar untuk membeli sim card, ternyata saya tidak boleh membelinya karena tidak punya KTP Rusia. Apa boleh buat kawan saya juga gak ada yang bawa KTP. Kami lalu membeli buah anggur yang lezat diimpor dai Uzabekistan, buah buahan lain semuanya dari Asia Tengah atau China. Seandainya kita bisa mengirim pisang, mangga dan kangkung kita, betapa makmurnya gumi Selaparang. Sebab mereka mengkonsumsi buah dan sayur impor sangat besar jumlahnya. Sampai dirumah saya kedinginan dan diberi bubur yang dibuat dari biji sejenis sorgum, enak sekali tapi diberinya terlalu banyak mentega saya jadi nek setelah makan beberpa sendok. Seharusnya diberi susu saya bilang. Tapi orang rusia memakannya seperti itu. Ya sudah saya simpan di kulkas nanti kalau lapar saya makan lagi.<br /><br />Ziarah sesungguhnya adalah jalan untuk memahami hidup yang sesuai dengan ajaran agama. Kita harus mengunjungi tempat ibadah dimana orang masih membaca kitab suci dan menghidupkan apa yang dibacanya dalam praktik nyata. Mudahan kita yang telah berziarah baik secara fisik maupun lewat iptek dapat memberi sumbangan cahaya dalam kehidupan anak bangsa Sasak. Agar kita yang termasuk calon penghuni neraka ini dapat berbuat meskipun sebesar zarrah pada saat akhir perjalanan kita keluar dari rentang sang waktu. Insyaallah.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br />Hazairin R. JUNEP<br /><br /><br />Komentar dari yahoogroup:<br /><br />1<br /><br />2009/10/30<br />mamik junep,<br />side hebat sekali bisa ziarah sampe rusia,<br /><br />2<br /><br />2009/10/30<br />Rifki H<br /><br />Bentuk toleransi ideal yg harus diteladani oleh umat di<br />indonesia, dan sasak dalam kehidupan bermasyarakat yang<br />belandaskan atas nilai-nilai persaudaraan. Awalnya saya <br />kira bentuk toleransi semacam itu sudah berakhir musnah<br />di spanyol klasik, ternyata di rusia masih ada juga.<br /><br />Kapan-kapan ingin pergi ke sana kalo ada rezki. Selamat <br />berziarah Mamiq HRJ. <br /><br /><br />// Terima kasih atas perhatiannya<br /><br />Salam Manis,<br />-- <br />Rifki H<br />Teruna Sasak Si Mule Tulen Gagah<br />Pubs : http:[[www.maleficarum.net/<br />Contact : bajang[@]maleficarum.net<br /><br />3<br />2009/10/31<br /><br />Nazar<br /><br />di Lombok yang terkenal adalah siarah.. <br />Secara tidak langsung Siarahnya Miq Junep sampai Rusia.. terbayang dalam benak. Walaupun saya merasa masih siarah ditempat saja dan belum memperoleh hikmah seperti yang Miq Junep sampaikan, <br />Seharusnya setiap perjalanan mendatangkan hikmah yang luar biasa untuk orang2 yang melakukan perjalanan dalam rangka siarah, <br />Siarah dengan hikmah untuk menjadi bijaksana untuk melihat segala sesuatu itu yang saya tangkap.Hazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-36417605949603211982009-11-02T03:50:00.000-08:002009-11-02T03:51:47.908-08:00Sasak Sang Dukun[Sasak.Org] Diantara sela sela pohon perdu yang lebat seorang perempuan berjalan perlahan mencari sesuatu didalam kegelapan lembah kokox Tojang persis dibelakang rumah dinas bupati Lombok Timur. Segera ia bergegas pulang dengan sesuatu dalam genggaman. Pagi pagi saat surya bersinar ia mengoleskan minyak ke pasiennya yang sakit bengkak bengkak diwajah. Penyakait itu banyak menyiksa anak anak balita dan remaja. Mereka bengkak sampai wajah miring. Orang yang mengerti pastilah dapat melihat bahwa penyakit itu adalah disebabkan karena kekurang gizi, vitamin dan mineral lainnnya. Keadaannya sudah sangat buruk sehingga syaraf wajah terganggu. Mulainya disebut gondongan dan banyak orang percaya sebabnya adalah sihir. Maka ramai ramailah orang beduyun ke dukun yang paling dipercaya. Pasienpun sembuh setelah diberi jampi jampi dan diberi makan jagung dan ubi rebus beberapa hari. Obatnya sebenarnya adalah makanan itu. Secara naluriah manusia dapat menemukan makanan dialam terbuka berdasarkan coba coba yang lama, akhirnya diperoleh makanan yang sesuai. Ketika terjadi ketidak sesuaian muncullah peyakit dan mereka berusaha mencari kekurangan itu, lalu saat menemukannya disebut obat.<br /><br />Siang kemarin saya kedatangan seorang yang berwajah asia, dia keturunan orang asli Siberia. Mereka adalah penduduk pertama wilayah itu sejak 6000 tahun silam dan bertalian darah dengan orang orang Mongolia dan sekitarnya. Dia memmberi saya buket yang besar. Dalam hidup ini baru sekali saya dapat buket. Dia bertanya kepada saya soal shamanisme, perdukunan. Orang tradisioanal memang masih memperaktikkan perdukunan karena kebiasaan beribu tahun. Dia percaya penuh pada Tuhan tapi percaya juga pada shamanisme yang mistik. Sejauh ini saya telah bertemu dengan tukang jamu Rusia yang mengumpulkan bahan jamunya dari hutan liar Siberia. Tukang jamu ini sangat intelek. Perpustakaannya penuh dengan buku besar dan tebal. Saya mengira pastilah buku obat obatan. Saya kagum sekali bahwa bukunya terdiri dari buku sastera, filsafat, goegrafi dan seni internasioanal. Saya dikirimi oleh tukang jamu itu puluhan buku yang merupakan serial sejarah Rusia dan Jengis Khan. Buku buku lukisan pelukis klasik dunia lengkap di dalam rak yang berderet diatas tumpukan rerumputan, buah kering , jamur, asinan dan lain lain. Selain rajin membaca, pandai memasak dia juga rutin pergi berdansa ala timur tengah. Dia memadukan makanan, jamu dan dansa.<br /><br />Pernah suatu siang saya lewat di dasan dan ada yang sakit. Seorang inax mengeluh bahwa dia ketemux oleh bakex yang ada di Batu Bolong. Dia bilang bahwa dia sudah diganggu cukup lama. Sayapun mendatanginya. Melihat keadaannya hati saya pilu. Dia tak punya apapun bahkan saya tak melihat makanan diruangnya yang hanya satu bilik itu. Saya suruh dia banyak makan sayuran ini dan itu sebab dihalaman banyak tumbuh bahan pangan berupa sayur mayur. Dan kalau mau menggali ada umbi umbian ditepi memontong. Dia percaya bahwa saya dapat mengusir bakex. Maka saya bersedia memopotnya agar dia tenang. Saya berniat karena Allah dan memijit kepalanya sambil meniup keningnya. Saya ingat tangan inax dan amax saya yang sejuk membelai saat saya demam, sampai saya tertidur. Panas kepala saya diserap oleh tangan mereka berdua sampai demam mereda. Inax yang saya popot ini tidak deman tapi pusing. Maka saya katakan padanya, bakex itu kita yang kuasai, sekarang dia sudah pergi melarikan diri kembali ke Batu Bolong dan tidak akan datang lagi. Dia tiba tiba jadi sehat. Mudah sekali membuat orang sehat di dasan kami. Mereka hanya perlu menyadari bahwa mereka sesungguhnya hidup di surga.<br /><br />Seorang pemuda tiba tiba mati meninggalkan anak dan istri. Dia telah praktik menjadi dukun hanya beberapa tahun. Sebelum itu pamannya juga mati muda dan juga meninggalkan anak dan istri. Kasak kusuk beredar bahwa mereka mati dengan cara yang sama akibat disihir dukun lain yang iri hati. Saya banyak bertanya mengenai apa yang dilakukan saat mengobati. Katanya lewat pijit dan jampi jampi. Mereka suka minum arak. Dan mengunyah sirih serta bahan rempah lain seperti merica atau jahe, kencur. Banyak pasien gawat ditangani dan jarang yang berhasil disembuhkan. Saya mengira mereka tentu tertular penyakit berbahaya karena kuman dan virus. Penyakit biasa yang umum adalah flu dan pada keadaan tertentu orang bisa mati. Sebab flu tidak ada obatnya hanya diperlukan kekuatan fisik lewat makanan bergiji yang harus diatur. Flu banyak sekali membunuh manusia tapi karena semua orang flu dan banyak yang sehat kembali tanpa berobat akhirnya kita meremehkannya. Nah mungkin saja dukun yang mati itu tertular virus atau kuman pasiennya saat kontak fisik dan sebagai dukun mereka tak dapat ditolong oleh orag lain. Dukun lain tentu segan membantu karena takut ketahuan bohongnya. Akhirnya dukun itu mati dan dianggaplah mati karena sihir dukun lain.<br /><br />Seorang gadis bertanya kepadaku, apakah aku dapat membaca fikiran orang lain. Saya sangat terkejut atas pertanyaan itu. Secara alamiah kita sebenarnya dapat merasakan orang yang akan berbuat jahat atau baik. Tapi itu perlu ketelatenan luar biasa dan mempelajari karakter manusia secara mendalam. Lama lama bisa jadi biasa dan mengerti kemana arah perbuatan orang disekitar kita. Kalau membaca fikiran tentu saya tak bisa. Saya katakan bahwa saya tidak dapat membaca fikiran seseorang tapi saya dapat mengetahui si fulan akan jadi apa dalam satu dua tahun ke depan setelah meneliti gaya hidup dan perilakunya dalam satu tahun. Itu masalah kebiasaan. Setelah berbincang rupanya gadis itu ingin tahu tentang nasibnya. Saya bukan tukang ramal atau shaman tapi saya ajak dia berbicara lebih jauh tentang aktifitas dan cita citanya. Dia tidak suka gemuk dan ingin seperti model model di tv. Sama saja gadis di dasan atau di Paris maupun di Rusia. Mereka ingin langsing dan mempesona. Terus terang gadis ini jauh lebih cantik dari kebanyakan pemain sinetron Indon yang kebanyakan setengah bule itu. Aneh orang Indon suka sekali pada manusia setengah setengah seperti kebanyak artis itu. Mereka setengah karena kulturnya tidak kuat baik keindonannya maupun keasingannya. Jadi mana bisa dibuat panutan. Lama lama anak indon jadi mengkal semua. Kalau didasan disebut ugal. Asam yang belum matang. Asam yang ugal itu kecut tapi agak manis dan tak ada yang tahan memakannya banyak banyak. Saya memberitahu gadis itu bahwa yang terpenting adalah kecantikan dari dalam. Seorang yang akhlaknya baik akan bercahaya. Dan gadis itu adalah anak yang rajin dan baik hati. Saya harus meyakinkannya tentang menjadi wanita cantik dari dalam. Dia terpesona dan bahagia. Kita tak perlu jadi dukun untuk menyembuhkan anak yang sedang pusing bukan?.<br /><br />Di Lantai bawah apartemen ada salon kecantikan yang tempatnya strategis tapi sepi pengunjung. Pemiliknya sangat pelit beriklan. Pendapatannya sangat rendah tapi dia tak mau disarankan agar beriklan. Meskipun strategis lokasinya tanpa iklan tidak akan maju pesat. Dia tidak mau, kemarin seharian dia hanya dapat duit 15 dolar, celaka duabelas. Pemilik saloln itu datang saat saya bekerja di komputer jadi saya tak sempat bertemu. Rupanya dia mebawakan sebotol air yang didapat dari batang birch (áåð¸çà) pohon putih yang umum tumbuh di daerah dingin. Air didapat dengan melobangi pohon dimusim semi. Rasanya segar dan agak sepat kecut tipis. Kalau didasan kami suka memotong akar besar dan meminum airnya. Atau buah nao dipotong untuk tuak manis dan rotan dihutanpun meberi air minum yang lebih sehat dari air kemasan. Katanya air dari pohon itu bermanfaat untuk kesehatan. Saya percaya tentu saja karena airnya bersih dan bermineral. Apakah di dasan masih ada anak muda yang mau mengambil tuak untuk gula merah?. Potensi gula nao sangat besar apabila dikelola dengan profesional. Banyak memontong dan tepian sungai yang dibiarkan kosong adalah lahan terbaik untuk nao. Sebelum cabut ke Rusia saya membeli gula nao dengan harga 15 ribu per kilogram. Alangkah kayanya orang dasan kalau ramai ramai bikin gula sendiri dan tidak akan mengeluhkan harga gula yang naik terus. Daripada pergi menombak sawit di negeri jiran, mengapa tidak menombak buah nao untuk jadi gula super?. Betapa banyaknya anak dasan yang menderita rabun dekat. Semua harta yang melimpah didepan mata dianggap bayangan dan semua bayangan dibalik halimun dianggap nyata dan menggiurkannya. Dasar kebanyakan meco matanya jadi rabun dekat semua.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-75381026104667125922009-11-02T03:49:00.000-08:002009-11-02T07:29:51.529-08:00Sasak Yang Berpuasa[Sasak.Org] Beberapa tahun yang lalu seorang ibu bule datang menemui saya di Jogjakarta. Setelah makan malam dia minta waktu untuk berbincang dengan saya. Kamipun bercerita dari soal sejarah saat penjajahan dan dukungan negaranya kepada RI. Setelah ngalor ngidul sampailah waktunya dia menyampaikan sesuatu yang tak ada dalam bayangan saya sama sekali. Dia memasukkan saya dalam daftar pewarisnya dengan memberikan tanahnya yang <br />H. R. Junep<br />luas di depan kampus universitas terkenal di negaranya. Saya langsung men<br />H. R. Junepolak karena saya <br />tak dapat menerima pemberian yang sangat besar apalagi di tempat yang jauh.<br /><br />Ketika saya berada di Den Haag saya tinggal di lingkungan elit dekat dengan jalan yang memakai nama nama pulau Indonesia. Salah seorang keluarga mengatakan pada saya bahwa rumah ini bisa kau ambil kelak kalau ibu sudah tiada. Saya bereaksi dengan tersenyum biasa saja. Saya tidak terkejut karena sebelumnya telah ada peristiwa waris mewariskan itu. Hanya saja saya terpesona dengan pengalaman spiritual yang luar biasa indah itu.<br /><br />Kini saya berada ditempat yang sedang membeku, dikenal sebagai Tanah Tengah alias Irkutsk di Siberia. Saat saya menulis ini udara dijalanan mencapai minus 8. Sesore ini saya diajak keliling oleh sahabat saya untuk mencari pakaian hangat yang bagus. Meskipun saya cukup dengan pakaian bekas yang saya beli dipojok perempatan Condong Catur Jogja, tapi dia berkeras mencari yang lebih tebal sejenis pakain pemain ski. Benar saja saya dapatkan di too dengan penjual dari China. Setelah berbincang dikit, chin chaila, kami dapat diskon 25% rupanya pedagang babah dimana mana sama. Saya bilang" xie xie", terimakasih, lalu dia jabat tangan saya dengan erat. Dingin ya disini katanya, saya mengangguk. Diseberang seorang lainnya bertanya darimana, yang saya jawab "woshe inni jen", saya orang Indon,. Dia tanya "muslim ya?", saya mengangguk dan tanya darimana kamu tau, dia jawab, saya tau negaramu negeri orang muslim. <br /><br />Mobil setir kanan buatan Jepang yang kami tumpangi, berhenti diparkiran gedung baru di daerah elit bernama Akedemia, yaitu pusat kampus dan rumah para intelektual penting dalam segala bidang ilmu. Di luar kota ini ada fabrik pesawat terbang yang memproduksi pesawat tempur jenis Su yang kita beli untuk TNI AU kita beberapa tahun terakhir ini. Mobil disini ada yang setir kiri karena lalu lintas menggunakan jalur kanan tapi kebanyakan dari Jepang yang didesain untuk jalur kiri seperti Indonesia. Kami naik ke lantai delapan, saya pegel juga sebab lift belum berfungsi. Kami melihat pemandangan sungai Anggara, dari 600 sungai yang ada, sungai inilah satu satunya sungai yang keluar dari danau Baikal itu. Pemandangannya indah dengan jembatan yang sedang dibangun untuk memenuhi perkembangan kota yang pesat. Semua rekan saya dan terutama yang mengajak saya keliling ini sudah sering bicara mengenai bagaimana tentang pekerjaan disini dan apa yang akan ditawarkan sampai saya disiapkan untuk menjadi warga negara Federasi Rusai segala. Saya diberi bisnis yang sudah berjalan dan diminta menangani atau mau dijual. Saya telah menolaknya meskipun saat melihat bisnis itu saya sangat senang. Saya diajak memeriksa apartemen yang sudah diserahterimakan dan tinggal dipasangi pintu, mebel dan interior lainnya yang kata teman ini, bisa beres dalam dua minggu. Tiba tiba dia bertanya: " Kapan kamu mau, sekarang bisa, nanti bisa". "Kalau kau tidak suka apakah kita jual saja?". Saya bilang bahwa, kalau kau merasa lebih untung dengan menjualnya, mengapa tidak?. Dia menatap saya dalam dalam dan berkata: " Kau akan tinbggal disini". Saya terkejut sekali, kejadian itu berulang lagi.<br /><br />Apartemen di daerah elit yang harga tempatnya saja satu setengah miliar rupiah, belum dibereskan dengan segala pernak pernik. Aduh… saya tak berhenti diuji oleh BOS saya yang kepadaNYA saya serahkan batang leherku ini. Semua yang saya kenal sepuluh tahun terakhir ini adalah miliarder dunia dan mereka baik hati. Tapi BOS saya yang sejati adalah SATU, Dia adalah Maha BOS dari semua jenis bangsa bos di alam semesta ini. Saya tak pernah susah, tinggal bilang saya mau apa diberikan saja. Subhanallah ampunilah hambaMU yang tak tahu diri.<br /><br />Waktu saya kos, saya menolak bantuan saudara saya, agar saya tidak manja dan apalagi kehilangan martabat. Saya diajar puasa dan berzikir oleh Inax dan Amax. Waktu tetangga kami membeli barang mewah, mulai dari motor tril dan mobil. Kedua orang yang diberi tanggung jawab oleh BOS MAHA BESAR untuk mengurusku itu bilang, tahanlah keinginanmu dengan bersabar dan banyak puasa. Ketika kita berpuasa kita tak tertarik dengan pesona duniawi berupa makanan dan minuman. Tentu ada selera terbit tapi kita cepat berkata bahwa kita puasa. Maka semuanya biasa biasa saja. Sekarang setelah berpuluh puluh tahun dan kedua pembimibng saya mencapai pengetahuan hidup itu sudah dipanggil oleh BOS MAHA BESAR, saya mengerti bahwa mereka selama hidup berpuasa. Berpuasa dalam arti menahan diri untuk tidak melakukan hal yang kurang berguna. Mereka mengesampingkan apa yang disebut gengsi, martabat dan kehormatan berdasarkan materialisme. Mereka puasa dalam arti yang sesungguhnya.<br /><br />Seorang saudara yang pulang berlebaran sangat heran mengapa saya repot repot menulis buku dan membuat perpustakaan. Sudah hidup enak kok mau repot katanya. Ketika dia tahu saya sering bepergian ke mancanegara dia bertanya apa yang telah saya lakukan sehingga punya sahabat dimanapun. Saya melihatnya selalu kekurangan meskipun dia seorang manager di Jakarta. Dia banyak mengeluhkan harga bahan suplemen yang dibutuhkan agar dia lebih sehat. Saya memeriksa dia dan isterinya dan menanyakan keluhan keluhan mereka soal kesehatan dan gaya hidup. Salah atu suplemen atau obatnya berharga cukup mahal untuk kantong seorang manager menengah. Saya periksa obat itu dan saya terangkan bahwa barang itu bisa didapat dengan barga 10% dari harga yang mereka bayarkan. Mereka penasaran sekali, bagaimana mungkin. Maka saya katakan bahwa obat itu adalah campuran dari bahan bahan dan vitamin yang dapat diracik sendiri dengan membeli yang eceran dan terpisah di apotik mana saja. Ada sepuluh bahan yang harus dibeli dan harganya super murah. Campur sendiri. Anda akan memperoleh tabungan uang sebesar 90% dari harga beli barang bermerek itu. Mereka saling tatap dan mengkalkuklasi betapa besar tabungan mereka dalam satu tahun kelak. Tetapi akan jauh lebih baik bila mereka mengkonsumsi makanan sehat , halal dan baik, tanpa berfikir soal suplemen segala. Saya katakan inilah yang saya lakukan pada sahabat sahabat saya yang saya jumpai hanya dalam waktu 10 jam saja. Dan kami menjadi sahabat yang bagai telah bertemu ratusan tahun. Mereka mengangguk angguk senang. Entah karena merasa akan dapat tabungan atau dapat ilmu untuk menyelamatkan orang lain, entahlah<br /><br />Selama ini saya menjalankan puasa ala kedua orangtua saya sehingga saya tidak mudah tertarik atau ingin sesuatu. Di Jogjakarta hampir semua teman selalu bertanya dimana mobil saya parkir. Saya bilang tidak punya tak dipercaya. Mereka penasaran bagaimana saya bisa tiba ditempat kerja selalu lebih pagi dari kebanyakan orang padahal mereka naik mobil atau motor sendiri. Jangankan mobil sepeda saja saya tidak punya. Daripada terus repot tidak dipercaya saya bilang saja di cemara tujuh. Karena disana saya selalu menunggu kendaraan umum engkel isuzu yang sudah rapuh di siang atau sore hari sesudah jam 17.00 tidak beroperasi dan saya harus naik taksi pulang. Saya berpuasa dari keinginan yang besar besar agar tidak kelebihan beban sebagaimana saya menahan diri dari memakan segalanya agar beban badan juga tak kelebihan. Dua hari sebelum puasa yang lalu berakhir seorang semeton datang memberi saya zakat, saya berkata, bahwa saya sealalu memikrikan nasibnya. Dia memaksa saya menerima zakat itu yang kemudian saya sedekahkan lagi ke orang yang berhak. Tawaran dari sahabat sahabat saya itu adalah sebuah ujian dalam kehidupan saya. Dahulu kita ada disana bersenang senang bersama BOS kita. Sekarang dunia ini juga adalah tempat kita bersenang senang, masih bersama BOS kita. Kelak kita juga akan besenang senang bersama BOS kita. Ssesungguhnya hidup ini adalah sebuah permaianan. Marilah kita bermain sesuai dengan apa yang kita diperintahkan dan bukan bermain sekehendak hati kita. Saya hanya mengatakan kebenaran tentang hidup dan impian saya akan kedamaian dan kemuliaan manusia dan kemanusiaannya, ternyata diamanapun manusia mengimpikan hal yang sama sehingga sahabat sahabat saya itu dengan ringannya memberikan apa saja milik mereka untuk seorang sahabatnya. Puasa membuat kita tak tertarik pesona dunia dan ketika kita tidak tertarik, semua apa saja datang menari didepan kita, mau puasa atau mau berbuka?<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br /><br />Hazairin R. JUNEP<br /><br />Komentar langsung lewat email sasak.org:<br /><br />2009/10/29 11.17<br /><br />Assalamualaikum,<br /> <br />Tiang membaca tulisan tuaq niki dengan keterpesonaan yang sama dengan saat membaca kisah-kisah Old Shatterhand karangan Karl May di masa kecil dulu, Mudah-mudahan tuaq selalu dalam lindungan Allah SWT di dalam setiap perjalanan tuaq, aminn..<br /> <br />Salam Hangat,<br />HendraHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-78719947798398369262009-11-02T03:48:00.000-08:002009-11-02T03:49:48.932-08:00Sasak Katakan satu Ayat[Sasak.Org] Tadi malam saya berbuka puasa jam 18.00 karena kulihat sudah gelap semua. Puasa tanpa sahur sama sekali tidak berat tapi karena dingin mungkin tidak sadar badan kehilangan cairan juga. Seorang teman ikut puasa tapi disiang hari dia lupa dan sempat merokok dikantor lalu lapor ke saya, tak apa kalau kau mau minum silahkan. Dia berkeras meneruskan puasanya yang terputus itu. Saya memasak daging dengan bumbu pala. Kalau di Jogja itu adalah hidangan pesta besar yang ada setahun sekali. Daging sapi terbaik harganya 80.000 perkilo. Telur dadar dengan daun bawang dan seledri. Yogurt dengan madu. Itulah hidangan berbuka saya dan teman tadi.<br /><br />Sekitar jam 21.30 datanglah seorang kawan yang baru saya kenal malam itu, dia fasih menyebut nama saya. Orang Rusia seperti kita juga susah mengucapkan nama orang asing. Di Dasan, saya suka memerintah orang untuk mengeja ulang nama saya dengan ucapan sempurna karena mereka kebanyakan mengucapkan j dan bukan z yang terdapat dalam deret huruf nama saya. Ada yang beberapa kali salah dan berusaha untuk mengucap dengan benar. Di Rusia mereka menyebut nama saya dengan tepat dan mereka menuliskannya dengan 2 huruf I yang berbeda. Saya berusaha bicara dengan sebaik baikya dalam mengucapkan kata demi kata. Bahasa Rusia saya pelajari sendiri dalam jangka panjang sekali. Saya menelan setiap kata tanpa memikirkan bunyi yang tepat, boleh dikata bahwa saya berbicara bahasa Rusia model tersendiri. Kalau bahasa Inggris punya banyak gaya maka saya bikin juga bahasa Rusia dengan gaya Sasak dengan berusaha melafalkan tiap huruf dengan cara standar. Bahasa Rusia ada pada level 750 jam bersama sama dengan bahasa sulit lainnya. Tapi saya merasa sejauh ini dialah yang paling sulit. Selama ini saya melafalkan L hantam saja seperti L Sasak ternyata saya perlu ditraining 2 hari berturut turut untuk menemukan posisi lidah yang sebenarnya. Berkali kali saya bilang, aku capek!. Kawan kawan tertawa dan kamipun tertawa bersama. Memang sangat terasa bahwa orang yang terus belajar itu sangat hidup jiwanya. Alangkah Agungnya ciptaan Allah yang bernama manusia. Mereka mencari dan menemukan bentuk bentuk komunuikasi paling tepat sesuai dengan kondis dan kebutuhan masing masing. Rumitnya bahasa mereka ternyata tidak membuat mereka jadi manusia rumit. Hati mereka sama dengan hati kita. Ramahnya sama dengan ramah kita. Tentu sambil menghembuskan uap karena udara yang membeku namun hal itu tak sanggup membekukan hati mereka. <br /><br />Di Dasan kalau saya lewat di pengorong maka banyak orang tua baik laki maupun perempuan akan mengajak mampir dan berkata mari makan dulu, meskipun bukan jam makan dan tidak ada makanan. Di tempat saya ini tak ada yang berbasa basi begitu. Mereka langsung mengundang untuk makan siang atau malam dan semua hidangan dikeluarkan sampai saya tak bisa menolak. Mereka ramai ramai ingin membuat saya gemuk padahal saya sangat menjaga jangan sampai kelebihan berat. Mereka takut sekali kalau saya sampai sakit dan dapat masalah. Saya tidak boleh keluar sendiri agar tak diganggu. Saya bukan penghisap rokok, semua rekan yang madat rokok berkali kali minta iizin keluar untuk menghisap batang jahannam yang membunuh warga dasan bukan hanya karena bikin penyakit tapi juga menyebabkan balita busung lapar, sebab uang untuk makan mereka dibakar bapaknya. Tadi malam setelah berbuka saya nekad keluar dengan anak lelaki yang saya kenal dan pernah bertemu di Jogja dan main bersama di Bali. Dia murid kelas 9 berumur 14 tahun sudah keliling dunia dan bisa bahasa Inggris sedikit. Saya harus pakai bahasa Inggris dengannya agar dia lancar. Disepanjang jalan dia mengajak saya menelusuri lorong lorong diantara gedung gedung apartemen. Sampai rumahnya berjarak satu blok atau 1 kilometer. Dia berusaha menghindari polisi dan keramaian. Di jalan dia bertemu dengan anak anak satu sekolah dan dia populer sekali semua anak anak itu sudah mengetahui saya dan banyak bertanya. Tak ada yang bisa bahasa Inggris. Mereka bicara sangat aneh, tidak saya kenal bunyi bahasa mereka. Ketika saya tanya bahasa apa itu dia bilang Posadka. Ternyata mereka bahasa prokem! Persis dengan cara kita di Indonesia. Dengan menyisipkan K diantara suku kata. Prokem adalah dari kata prem untuk preman dan disisipkan OK sebelum huruf hidup pertma. Teknik itu berlaku juga di Siberia. Saya terpingkal pingkal menemukan bahasa rahasia mereka.<br /><br />Saya menghidangkan nasi dan daging berbumbu pala pada tamu kami dan bercerita bahwa saya dan rekan yang satu itu puasa dan tidak makan ataupun minum. Dia bilang itu namanya puasa kering. Sebab dalam agama Kristen ada juga puasa tapi boleh minum. Tamu itu bercerita bahwa dia pernah puasa selama 24 jam dalam 10 hari berturut turut kecuali dia minum. Katanya setelah itu dia memandang makanan lebih sayang dan tidak bernafsu. Dia melihat buah buahan biasa biasa saja, makan sekedar sesuai kebutuhan. Makanya saya lihat dia awet muda padahal dia lebih tua 6 tahun dari saya. Kami adalah orang orang yang percaya pada Tuhan dan saling mendukung. Saya pernah mensyahadatkan salah satu orang Rusia tapi hati orang siapa yang tahu. Apakah dia terus percaya atau sekedar menikmati pengalaman budaya yang merupakan dagangan industri pariwisata , hanya Allah yang tahu.<br /><br />Ummat Islam di Rusia mencapai sekitar 15% dari 140 juta rakyanya. Mereka ada dimana mana. Ada juga provinsi atau republik dizaman Uni Sovet yang penduduknya mayoritas muslim seperti Tatarstan dan sekitarnya serta wilayah selatan Rusia yang lebih hangat. Rusia telah menjadi abggota OKI sejak Presiden Putin berkuasa. Perkembangan Islam tidak ada hambatan, karena siapa saja boleh berdakwah tapi orang Islam sendirilah yang kurang kuat berdakwah. Di aparteman saya ada perpustakaan dengan buku 70% berbau hindu budha dan ajaran lain. Litertur Islam hanya saya lihat dua yaitu karya Ummar Khayyam. Kemana para penulis muslim kita, selama ini?. Selain itu ummat Islam di Rusia banyak yang minum alkohol dan makan daging babi, alasannya dibuat buatlah, karena dingin, karena tak ada pilhan dan sebagainya. Shalat yang mereka sebut Namaz, jarang yang melakukannya. Di setiap kota besar ada masjid dengan mufti masing masing. Kalau idul Adha mereka menyembelih kambing dan makan makan di masjid. Di rumah, saya punya tafsir Al Qur'an dalam beberapa bahasa dan termasuk Rusia sejak puluhan tahun tapi tak ada satupun aktifis yang ramai datang berkeinginan untuk mempelajarinya. Kita punya da'i hebat dari Makassar di Amerika tapi tak ada di Rusia. Padahal Rusia jauh lebih toleran pada kita daripada Amerika. Orang Rusia mayoritas beragama Kristen Ortodoks tapi kebanyakan tidak begitu aktif karena selama Uni Sovyet mereka tak bebas. Begitupun dengan muslimnya. Jadi sekarang ini adalah kesempatan dakwah bagi semua agama untuk menyebarkan ajarannya. Nampaknya yang paling berhasil adalah misionaris dari Amerika. Mereka berasal dari semua aliran agama kristen . Mereka agresif dengan membangun pusat besar dengan fasilitas prima. Seolah seperti membuka industri, ada bidang usaha untuk menghidupi jamaahnya.<br /><br />Seandainya ada alumni ma'had Pancor mau berjuang ke Rusia, saya sanggup memberinya training 100 jam untuk dapat bicara Rusia dengan gaya Sasak agar bisa berdakwah dengan mengajarkan berhijib atau yang dari NU dan Muhammadyah serta yang lainnya. Jangan hanya ramai ramai nongkrong di dasan dan begejuh soal ibadah atau budaya, bid'ah atau sunnah dan sebagainya yang ujung ujungnya hanya memuliakan kelompok sendiri dengan menginjak kelompk lainnnya. Padahal semua kelompok sama mulianya. Ayo pepadu Sasak siapkan badan dengan berlatih berenang, berkuda dan memanah lalu tungganglah kudamu, seberangi samudra dan siapkan senjata diplomasimu yang berlandaskan Rahmatan lilalamin itu.Insayaalah, amiiinya Ya Rabbal Alamin.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br />Hazairin R. JUNEPHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-718166817551803634.post-25898785146571167152009-11-02T03:47:00.000-08:002009-11-02T05:36:52.086-08:00Sasak Sang Beberox[Sasak.Org] Danau Baikal adalah menyedia air tawar terbesar di dunia dengan titik yang terdalam 1637 m. Ikan dan hewan endemik banyak sekali. Lingkungan, kebersihan dan peraturan sangat baik terjaga. Ikan air tawar yang dingin ternyata sangat lambat berkembangnya. Saya mencoba makan ikan bakar terbaik bernama Omul yang sebenarnya hanya diasap seukuran 25 cm ternyata berumur 11 tahun. Harga perekor matang sekitar 12.000 rupiah. Pada saat memilih milih suvenir di pasar yang separuh digunakan untuk ikan dan separuh untuk cindramata itu tiba tiba serombongan turis mendatangi saya dan ntah mengapa mereka bilang dalam bahasa Inggris bahwa kita harus berkonsultasi tentang suvenir yang tepat apakah memilih boneka rusia yang berlapis lapis atau patung atau hiasan berupa nerpa sejenis anjing laut yang hidup di Danau Baikal yan panjangya 600 km lebih. Maka saya sarankan untuk membeli nerpa itu sebab boneka bersusun lima itu ada dimana mana sedang nerpa hanya ada disitu. Kami berbincang dan ternyata mereka orang "Gunug Kidul" ya kami menyebut turis Australia sebagai orang Gunung Kidul di Jogjakarta. Si Australia itu nyemplung di danau yang beku sedikit berendam dan keluar lagi.<br /><br />Di apartemen ada tetangga dengan anak lelaki 24 tahun dan sudah berumah sendiri. Anak itu sangat manja dan goblok karena memang dimanja sejak kecil. Sekarang dia sakit keras dan harus minum obat tradisional, dari noni sampai kapsul entah apa namanya. Tapi anak itu suka mabuk. Dia menelpon berkali kali minta tolong ibunya untuk ini atau itu tapi dibiarkan saja. Hebatnya anak itu tidak mendatangi saja rumah ibunya. Dia datang ke kantor dan menunggu kapan ibunya mau bertemu tidak maju dan tidak mundur dan dia diberi syarat berat pula. Saya bingung melihat hubungan anak dan orang tua, disiplin jalan terus. Kalau di dasan pasti sudah runyam tetangga akan ikut kasihan baik pada si orangtua maupun si anak. Semua dicampur aduk sampai kusut. Disana mereka kusutkan sendiri dan tak ada orang yang ikut campur.<br /><br />Tetangga sebelah lagi punya anak lelaki yang telah dilatih potong rambut di salon dan dapat upah 1000 dolar meskipun kerja hanya 2 kali sehari. Dia terperosok untuk mencari kesenangan dengan minum minum dan mabuk. Ayahnya sudah mati dan ibunya pontang panting cari kerja dan menjadi pembersih di rumah sakit setiap 1 kali 24 jam harus bekerja disitu dan 2 hari libur. Hasilnya cukup untuk sewa rumah tapi tak cukup buat makan sebulan. Kemarin siang dia telpon dan langsung datang ke tempat kerja gadis 18 tahun itu untuk minta diberi makan karena lapar. Sesudah makan dia masih membawa pulang untuk makan malamnya. Padahal tuan rumah sedang tidak ada. Dingin lapar dan miskin membuat orang itu lupa menjaga kehormatannya terhadap rekannya. Ibu itu pernah numpang 8 bulan pada tenagganya bersama anak lelakinya. Kata tuan rumah dia itu bodoh dan malas. Jadi ingat dasan yang penuh sesak dengan orang bodoh dan malas. Untung di dasan hawanya selalu panas sehingga kalau lapar cukup minum dan tidur pulas. Setelah bangun kereta sudah jauh berangkat tinggal diri sendiri yang momot meco.<br /><br />Ketika udara mulai mencapai minus delapan dan segera akan terjadi minus 30 atau lebih, orang bergegas menjemput rezeki dimana mana. Meskipun matahari bersinar terang namun dia hanya lewat disisi langit selatan. Hangatnya tak sampai dikulit tapi orang tersenyum dan bersyukur serta menganggapnya hangat. Masing masing orang berfikir bagaimana dapat mengumpulkan kebutuhan agar tidak membeku. Mereka sangat kuat bergantung pada tangan sendiri. Tuhan tak akan menolong siapapun yang tak menolong diri sendiri. Orang orang malas pasti ada dimana mana tapi semalas malasnya dia harus bekerja untuk dapat makan seperti ibu dan gadis 18 tahun itu. Aku mengepel lantai sendiri dan memasak nasi. Badanku remuk redam ternyata mengepel berat juga. Mengapa kebanyakan dari kita kurang hormat kepada ibu rumah tangga padahal pekerjaannya sangat berat?. Aku memasak nasi seperti di rumah, teman teman yang ikut makan sampai berkedip kedip saking enaknya, sebab orang Rusia atau bule umumnya memasak nasi hanya sampai kelenger tidak sampai matang penuh.<br /><br />Aku memasak udang namun terlebih dahulu membuang kepala, kaki dan kulitnya. Udangnya gemuk gemuk. Aku perlu menyiramnya dengan air panas agar tidak membeku. Satu persatu aku kupas sampai bersih. Aku termasuk orang pembersih di dasan sampai garam saja aku cuci dahulu. Ketika semua sudah beres seorang ibu melihat udang itu yang sudah aku taruh di penggorengan dan berlumur bumbu yang aku buat. Dia bilang udangnnya belum bersih bagaimana kau mau memakannya. Aku bingung melihat ibu itu. Dia lalu mengambil satu dan menyobek punggung udang itu. Ternyata disitu masih ada garis hitam memanjang sampai ekor. Masyaallah orang ini sangat pembersih. Garis hitam sekecil benang itu dibersihkannya dan aku menyelesaikan semua kembali dari awal. Aku bisa membayangkan betapa banyaknya para babu kita yang bekerja serampangan pada tuan yang kulturnya sangat berbeda. Kita di dasan bahkan kaki dan kepala udangpun kita pakai untuk terasi atau yang lain. Setelah matang kami makan dan aku dapat pujian atas masakan istimewaku. Buat mereka aku adalah chef hebat. Mereka belum tahu seni memasak ala dasan yang melempar apa saja ke dalam cobek. Makanan itu disebut bebrox karena hanya di beber beber dan dri bruk bruk kan. Semua sayuran dan lain lain hanya ditebar dan dijatuh jatuhkan dan orang yang makanlah yang harus menggulung, mencolek colek atau merendam semua bahan lalu dimakan. Cara seperti itu untuk standar Eropa tidak diterima. Lain lubuk lain ikannya tapi kita bukan ikan maka kita harus belajar terus untuk menerima hal baru yang baik dan sesuai kita ambil yang jelek kita buang.<br /><br />Kekurangan kita yang terbesar dalam kehidupan di dasan adalah tidak banyak yang mencintai iptek meskipun Islam yang kita bela sampai moren itu mewajibkan menuntut ilmu setinggi langit ke tujuh. Makin baik pendidikan orang makin tinggi budi pekertinya. Pendidikan di dasan tidak perlu ada universitas. Cukuplah kita dengan pendidikan dalam keluarga dan diniyah tingkat dasan yang tersebar diseantero gumi Selparang. Kita memerlukan manusia berperilaku terbuka dan mau belajar sebab kematian seorang manusia adalah ketika dia mulai berhenti belajar. Nah silahkan hitung sendiri berapa persen warga dasan yang bergentayangan kemana mana tetapi sesungguhnya mereka adalah mayat hidup. Kita bisa menyebutnya apa saja atau mereka menyebut diri apa saja dengan terang terangan. Ada yang secara terbuka menyebut diri " aku si TG Bajang", "Aku si TGKH sekenox sekenex!" dan sebagaianya. Tapi tak satupun dari mereka berbunyi saat ada orang dasan tua peot miskin dan tidak berdaya mengaku diri nabi. Mereka tidak terusik tentu saja sebab nabi tidak akan merorongrong kekuasaan dan lahan garapan mereka. Tapi coba kalau ada dari KS berani mendeklarasikan Presidennya sebagai TGCKbH* Lalu Muhammad Jaelani, tidak usah lama lama menunggu pastilah salah dua atau salah banyak dari anggota KS sendiri mengamuk sebab sudah termakan oleh keyakinan keliru yang dipelihara di dasan bahwa TG adalah warisan oknum tertentu.<br /><br />Dua ribu tahun silam ketika Nabi Isya AS ditangkap oleh penguasa Romawi, persoalannya adalah kekuasaan dan ketakutan penguasa kehilangan lahan garapan. Tapi ketika Nabi Isya berkata bahwa kerajaannya bukan disini, sambil menunjuk tanah, tetapi disana, sambil menunjuk langit. Penguasa Romawi puas, tersenyum lalu berkata, dia tidak berbahaya. Lepaskanlah! Sayang Nabi Suci itu akhirnya ditangkap juga dan disiksa. Kini anak bangsa Sasak didasan tercinta bertindak seperti orang Romawi itu. Orang dasan yang mengaku nabi dilepas karena tak berbahaya dan dianggap gila. Tapi semua orang lupa bahwa orang yang mengaku TG sesungguhnya jauh lebih berbahaya daripada mengaku nabi. Sebab istilah TG adalah distorsi umum untuk istilah ulama. Ulama adalah penerus para nabi bukan penerus seorang nabi tapi semua nabi, dahsyat sekali bukan?. Maka sesungguhnya seorang TG adalah nabi juga tapi jamaah telah digoblokkan selama bertahun tahun sehingga mereka anggap TG bisa bertindak sebagai raja dan lihatlah mereka kaya raya tanpa tangannya kotor atau badannya bau keringat sedikitpun. Mereka tiap hari minghiba hiba agar jamaah rajin bersedekah sementara mereka tidak bersedekah. Jamaah diminta puasa senin kamis atau puasa Daud sementara mereka harus ganti jubah karena mode atau kegemukan. <br /><br />Sudah waktunya anak bangsa Sasak merdeka dari kebodohan dan beranjak menuju jalan terang benderang yang diretaskan Rasulluah SAW tanpa basa dan basi. Jangan membabibuta tunduk dan taat pada siapapun tapi lihatlah segala sesuatu dengan mata terang dan dengan hati bersih yang ikhlas. Berserahlah kepada Allah sahaja karena manusia tak boleh dipercaya. Datanglah kepada para akhli ilmu untuk mengambil hikmah. Peganglah Al Qur'an dan Hadits kalau perlu ikatkan dan gantunglah dileher dan bawa kemanapun melangkah.<br /><br />Wallahualambissawab<br /><br />Demikian dan maaf<br />Yang ikhlas<br />Hazairin R. JUNEP<br />Irkutsk - RUSIA, 26.10.09 08.32<br /><br />GLOSSARIUM:<br />moren = mampus<br /><br />*TGCKbH istilah baru untuk Tuan Guru Cendekiawan Kyai belum Haji<br /><br />Komentar yahoogroup:<br /><br /><br />Nazar<br />2009/10/26<br />Sekali lagi tiang dirobek oleh kata2 miq Junep..<br />Selamet dait rahayu miq..<br /><br />kadu kelambi sak anget2 laun kisut kulit pelungguh...<br />Tabek..<br /><br />2009/10/26 Samsul Ma'rif <soel_ika@...><br /> <br />Ass. Wr. Wb.<br />Saya tertarik sekali mengikuti perjalanan Mamiq Junep. Saya kebetulan punya perhatian atas kawasan yang sedang dipaparkan. Terkait hal tersebut sekiranya bisa diinformasikan secara faktual dari pengamatan langsung di lapangan, karakteristik sosial-budaya dari kawasan-kawasan tersebut, khususnya kawasan-kawasan yang berada di lembah Volga, Pegunungan Ural dan utaranya Kazakstan ini. Saya tertarik mengamati dinamika kawasan-kawasan ini menyangkut peran dari etnis Tatar, Kazakh, Russia, Mongol pasca USSR dalam konfigurasi sosial politis (juga perkembangan Islam di Rusia), mulai dari Tatarstan-Baskhorotan, Orenburg, Komerovo, Tyumen, Altay sampai dengan Buryat (Ulan Ude). <br />Terima kasih atas perhatiannya.<br /> <br />Wasalam<br /> <br />Samsul Ma'rif - Semarang <br /><br /><br />2009/10/26<br /><br />Waduh... atas ruen ni pengaji leq kanda Junep.. bingung tiang.. <br />mohon translate artine nike :<br /><br />kadu kelambi sak anget2 laun kisut kulit pelungguh...<br />Tabek..<br /><br />ampurayang...<br />ragards<br />abdullah AM<br /><br />2009/10/26<br />Saya sejak dari dulu setuju bahwa sebagai term baku, titel <br />ulama tak bisa dgantikan oleh idiom apapun, entah itu oleh <br />term Tuan Guru (TG), Kyai, maupun Buya. Hal inilah mengapa <br />Rasulullah SAW tidak menyebut ulama asli, atau ulama palsu<br />dalam sabda beliau. <br /><br />Namun mengingat bahwa setiap kelompok masyarakat / manusia <br />mempunyai kebudayaan!, dan itu merupakan suatu keniscayaan <br />sejarah, maka dari segi pembahasaan, or penerjemahan, term<br />TG, Buya atau Kyai masih bisa dipake untuk menyebut ulama. <br />Sayang seribu kali sayang, keniscayaan budaya itu juga-lah <br />yang justeru mendistorsi term ulama itu sendiri.<br /><br />Oleh sebab kenyataan itulah, tidaklah salah apabila Hujjah <br />al-Islam Imam al-Ghazali membuat tipologi ulama menjadi 2, <br />ulama al-akhirah (ulama baik) dan ulama al-su' alias ulama <br />busuk. Dan salah satu ciri yang membedakan keduanya adalah <br />kedekatan dan pengabdian buta pada penguasa dan kekuasaan. <br />[Ihya 'Ulumuddin] <br /><br />Nah, jenis ulama', atau TG al-su' inilah yang sesungguhnya <br />mendistori term ulama. Dan jenis itulah yang paling banyak <br />beredar saat ini.<br /><br />Alhasil, karena mayoritas pendidikan umat masih sekedarnya <br />maka, mereka belum bisa membedakan antara keduanya, lantas<br />menerima TG al-su' itu bak Tuhan yang infabilitas - (tidak <br />mungkin salah). Artinya, penerimaan yang membabi-buta oleh <br />umat awam itu juga-lah yg semakin mendistorsi term ulama'. <br />Sehingga umat memiliki andil jg dalam proses pendistorsian <br />itu. Syukur bila ada yg menyadarkan.<br /><br />Eniwei, apa yang dikatakan oleh Mamiq HRJ ini bener adanya <br />dan menjadi pelajaran untuk semua umat terutama yg sarjana <br />atau mahasiswa supaya tetap kritis pada siapapun, termasuk <br />pada TG manapun. Hal itu mengingat, siapapun bisa berdusta <br />dan melakukan manipulasi saat membela, atau mempertahankan <br />kepentingan-kepentingan pribadi atau politiknya.<br /><br />Kasus Seven Diamonds sudah cukup menjadi bukti tertipu-nya <br />ratusan bahkan mungkin ribuan umat awam saat harus menjual <br />tanah dan harta benda lainnya karna dibohongi oleh para TG <br />gadungan bin palsu, dan para pemimpin yang dengan pédé-nya<br />mempolitisir ayat sakral: "sami'na wa ata'na".<br /><br /><br />// Terima kasih atas perhatiannya<br /><br />Salam Manis,<br />-- <br />Rifki H<br />Teruna Sasak Si Mule Tulen Gagah<br />Pubs : http://www.maleficarum.net/<br />Contact : bajang[@]maleficarum.netHazairin R. JUNEPhttp://www.blogger.com/profile/00573039991395967396noreply@blogger.com1