Yogyakarta [Sasak.Org] Al Kisah Jayeng Rana (Panglima Perang) mengangkat Suwandi Yusuf putra Luqman Hakim untuk menjadi komando perang Magade (Armageddon). Tokoh ini baru beberapa tahun bergabung dalam Tentara Nasional tapi mendapat simpati sang panglima karena dia adalah keturunan manusia paling sholeh di dunia, Luqman Al Hakim yang tersebut dalam Al Quran Karim.
Para Jendral protes keras terutama Jendral Selandir atau Alam Daur, seorang raja/avatar Ceylon (Sri Langka) yang menjadi perdana Mentri di Kekhalifahan Islam zaman entah berantah. Setelah pertempuran selesai sang komandan mendapatkan putri Raja Magade( Mageddon-Israel) bernama Putri Lengka Sari (Putri Bunga Pahit/ Putri Bunga ke enam). Seharusnya putri itu dibawa pulang dan diserahkan kepada Jayeng Rana sebagai tanda takluknya Magade, tapi dikawini sendiri oleh Suwandi Yusuf dan dia sekaligus menjadi penguasa baru Magade.
Jayeng Rana mengutus Umar Maya ( Umar dari dunia mimpi) untuk membujuk agar Suwandi Yusuf kembali. Sayang perintah raja diabaikan meskipun sang Penasehat sangat keras berusaha membujuk. Akhirnya Sang Panglimalah yang turun tangan dan bertempur dengan komando yang desersi. Suwandi Yusuf kalah dan diselamtkan oleh Umar Maya. Sang Raja memberi sarat bahwa Suwandi hanya dapat kembali ke kerajaan apabila bisa menemukan cupu manik asta gina. Suwandi menyanggupi untuk menemukan cupu itu. Setelah pergi, Umar Maya bertanya kepada Jayeng Rana. Dimanakah Gerangan Cupu itu berada?. Jayeng Rana menjawab bahwa ia tidak tahu sebab cupu itu telah hilang di taman Nabi Ishak entah zaman kapan.
Suwandi Yusuf berkelana sampai patah semangat. Disaat yang sangat sulit saudaranya Denawa Petak (Raksasa Putih) mau menolongnya asalakan dia dibolehkan bertemu dengan Jayeng Rana itu. Suwandi sangat heran bagaimana saudaranya yang jelek itu bisa menolongnya. Sang Denawa berkata bahwa meskipun tampangnya jelek tapi dia belum pernah berbohong dalam hidupnya. Suwandi Setuju dan cupu itu diberikan oleh kakaknya. Dalam perjalanan menghadap raja, Suwandi mengusir kakaknya agar berbalik ke hutan dan menemani ayahnya saja. Setelah tiga kali diusir sang denawa menuntut janji adiknya tapi malah dia dibunuh.
Cupu itu akhirnya diserahkan kepada Jayeng Rana dan Suwandi diterima kembali menjadi jendralnya. Suwandi yang merasa berdosa karena penghianatan dan pembunuhan atas kakaknya sendiri akhirnya mati dalam keputusasaan yang teramat dalam. Saat penyerahan cupu itu langit jadi terang benderang. Apakha sebenarnya arti Cupu Manik Asta Gina itu?.
Setting pertempuran adalah Magade atau Mageddon yang kini terletak di Negara Israil/Palestina. Cupu Manik itu hilang di taman Nabi Ishak. Itu terjadi 2000 tahun sebelum Masehi sedangkan kisah ini kiranya terjadi setelah adanya agama Islam sekitar tahun 700 masehi. Pada Saat itu Orang Sasak masih telanjang di hutan dan di Jawa orang sedang membangun Borobudur dan candi lainnya. Di Spanyol, Granada adalah pusat peradaban dunia saat itu.
Kembali ke 2000 tahun SM. Nabi Ibrahim punya dua putera, yang tertua adalah nabi Ismail yang lahir di Makkah dari Ibu yang bernama Siti Hajar. Sedang putra keduanya bernama Ishak yang lahir dari Ibu Siti Sarah. Ismail menurunkan orang Arab dan agama Isalam yang menginspirasi kisah menak itu dan Ishak menurunkan orang Yahudi.
Sejak hilangnya cupu manik itu keadaan manusia telah berubah sama sekali. Hubungan dua saudara itu makin renggang dan akhirnya menjadi musuh bebuyutan sampai detik ini.
Suwandi Yusuf dan Denawe Petak adalah reinkarnasi kedua tokoh itu. Kalau Ismail dan Ishak diturunkan oleh Ibrahim maka Suwandi dan Denawe diturunkan oleh budak bernama Luqmanul Hakim seorang manuisa yang sangat sholeh seperti Ibrahim.
Suatu hari Luqman diberikan semangka oleh tuannya, buah itu dibelah dan dimakannya dengan lahap sekali. Sang tuan penasaran maka dimintanya sepotong semangka itu untuk dirinya. Setelah dia mengunyahnya seketika itu pula ia pingsan. Setelah siuman sang tuan bertanya. Bagimanakah Luqman dapat menikmati semangka yang super pahit sampai mebuatnya pingsan?. Luqman menjawab bahwa apapun rezeki yang diberikan oleh tuannya ia rasakan sangat enak dan manis saking bersyukurnya.
Kisah serat menak tentang Jayeng Rana dan pertempuran itu boleh saja fiktif namun menggambarkan sebagian sisi sejarah Islam yang mendirikan kekuatan atas sifat sifat kesatria, kejujuran dan welas asih. Hanya orang yang penuh keberanianlah yang mau, mampu dan bisa berbuat jujur.
Apakah isi cupu manik dahsyat yang dikisahkan sebagai peninggalan Luqmanul hakim itu?. Cupu Manik Asta Gina artinya kotak permata berisi 8 kekuatan. Kekuatan kekuatan yang harus dimiliki seseorang itu adalah sebagai berikut.
1. Wanita, disini wanita mewakili sifat indah, cantik dan selaras. Tiap orang wajib membuat hidupnya indah dan selaras.
2. Pasangan, setiap orang memerlukan pasangan hidup atau patner. Suami atau istri. Kerabat, kawan dan handai tolan. Ini menyiratkan bahwa tiap orang harus pandai membawa diri dalam lingkungan agar hidup damai, tentram, makmur dan bahagia.
3. Rumah, adalah simbul tempat berlindung dikala panas dan hujan. Tempat mengasuh disaat lelah. Manusia hendaklah menjadi rumah bagi semua makhluk dalam rangka rahmatan lilalamin.
4. Kendaraan, adalah jasmani kita yang harus dikendalikan oleh ruh, jiwa dan fikiran yang baik agar hidup kita lempang dan dapat membawa hidup kearah yang positif dan berdaya guna bagi semua makhluk.
5. Senjata, tiap orang terutama pemimpin wajib memiliki senjata lengkap untuk dapat membuat perhitungan yang baik dengan pemikiran yang terang dan tajam penuh kreatifitas dan inovatif. Senjatanya adalah ilmu pengetahuan, kebijaksanaan, filsafat dan agama.
6. Burung, menyimbulkan bahwa hendaklah kita mengeluarkan suara merdu sebagai burung yang berkicau indah. Enak didengar karena lemah lembut dan indah bahasanya sehingga menjadi inspirasi bagi semua yang mendengarnya.
7. Penari, adalah daya pikir yang terus berputar dalam mendalami arti kehidupan ini. Pikiran harus tetap hidup dan bergejolak, mencari solusi bagi banyak persoalan yang terus timbul dalam masyarakat yang berkembang.
8. Musik, adalah simbul dari masing masing individu yang kalau dipadukan dalam kerjasama yang harmony maka akan kita dapatkan musik kehidupan yang indah. Kuncinya adalah kerjasama yang baik antara individulah yang membuat hidup itu indah mengalun.
Hidup sesungguhnya adalah memberi, oleh itu kita selalu harus memulai segala sesuatu dengan Basmallah. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Otomatis kita menjadi orang yang pengasih dan penyayang dan bukan sebaliknya yaitu orang yang minta minta dikasihi dan disayangi!. Kitapun mengucapkan salam setiap hari. Kita katakan Selamatlah engakau…bukan selamatlah aku!
Mari kita kembali menghidupkan kisah kisah kesatria dalam tradisi Sasak agar lahirlah kembali para kesatria yang akan menjadi Tuan Guru sejati, yang dirindukan sebab telah sekian lama menghilang. Agar lahir kembali Raja sejati yang mengayomi dan mengangkat harkat martabat anak bangsanya dan bukan Raja palsu yang mencari makan dari menjual kesengsaraan rakyatnya. Agar lahirlah para pejuang yang berani mati sendirian demi menyelamtkan 3,5 juta anak bangsa Sasak yang mayoritas bodoh, terbelakang dan msikin itu.
Tetapi marilah pertama tama, masing masing dari kita, mengambil dan menelaah bebadong cupu manik asta gina itu dan kita terapkan dalam hidup kita sendiri.
Wallahualambissawab
Demikian dan maaf
Yang Ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Comment from sasak.org
H.S.Wiradjaja says:
1 December, 2010 at 9:38 AM
Ass.ww. Sanakku Yth. H.R.Junep.
* Bukan main,.. Saya ‘Salut’ & berterima kasih atas lahirnya penulisan naskah pendek “Cupu Manik Asta Gina (Armageddon Versi Sasak)” tsb diatas.
* Masa remaja saya (di Lombok), saya gemar nonton wayang,.. dimana saja ada tontonan wayang yg dekat,.. saya berusaha datang.
* Tentang Jayeng Rana, Selandir, Umar Maya, dll dalam pewayangan sasak -saat remajaku itu- saya cerna dalam benakku hanya sampai kemampuan nalar remaja sbg ‘hiburan’ biasa belaka. Falsafah yg terkandung di balik peranan tokoh pewayangan itu sendiri, terabaikan !
* Sekarang, dengan penggalian arti dan falsafah yg terkandung di dalamnya, baru saya sadari ! Terima kasih pak ! Kami tunggu, penulisan yg lain lagi tentang cerita pewayangan sasak.
Wass.ww.
Kendari, awal Desember ’10
Gupran Muhsan says:
12 December, 2010 at 9:00 PM
Besar hati saya mendengar tekat yang penuh semangat cintakan warga sasak,yang sekarang ini masih jadi dongengan orang dari segi kebodohan kita,sehingga dgn senang dan mudahnya warga sasak yang lombok buaq,jamaq,dan patut patuh,pacu dimanfaatkan oleh mereka yang hanya mengejar kepentingan pribadi,bahkan karena ambisi politiknya,sanggup menjual warga dgn hanya uang sepuluh ribu,jangan sangka mereka bisa melakukan hal yang sama kepada generasi sasak yang akan datang,karna generasi sasak kini mulai paham apa itu politik,,,!
Rabu, 30 Maret 2011
Membangun Karakter Bangsa sasak
Yogyakarta [Sasak.org] Papuk Guru pernah memberi nasihat pada anaknya bahwa ia tidak mengenal usia sebab kalau kita terpengaruh umur berarti kita menghadirkan keakuan kita. Ketika keakuan itu muncul maka mulailah timbul persoalan. Kalau engkau memulai dengan membuat masalah maka dunia ini akan memberimu masalah. Itu adalah salah satu pegangan yang terus diajarkan turun temurun kepada anak cucunya yang bergelimpangan diseantero dunia ini.
Bangsa Sasak dan bangsa lain di negeri ini sedang dalam kesulitan oleh karena mereka menganggap waktu adalah uang dan waktu yang dilaluinya adalah yang terpeting sehingga mereka tak dapat diganggu gugat saking sibuknya menghitung menit demi menit yang dikonversi denga uang. Duapuluh tahun saya habiskan sejak lahir di Tanah Selaparang yang permai dan selama itu pula saya berguru kepada semua sanak dan handai tolan yang tinggal di gunung, di pantai dan di kampung kampung.
Setiap rumah tangga pada saat itu sangat peduli pada nasihat papuk Gurunya dengan menyerahkan dan mengawasi anak anak untuk belajar dan mencari ilmu pada pemuka pemuka kampung. Pembentukan karakter yang kuat adalah tanggung jawab tiap orang dari anak kecil sampai orang yang telah renta. Apa yang harus dibuka dibuka bersama apa yag harus disimpan disembunyikan sampai waktunya seorang anak dapat mengerti sendiri. Bicara orang tak boleh sembarangan maka orang tua akan menggunakan bahasa canggih yang disebut senepa agar anak kecil tak faham tema, setting dan klimaks sampai ending. Saya perlu tumbuh dewasa baru mengerti begitu banyak konflik dimasyarakat yang disembunyikan rapat rapat demi menjaga kesucian jiwa saya yang tengah bertumbuh dengan segala kehuznuzzonan seorang anak Sasak yang NAIF.
Saya tak dapat membayangkan betapa guru guru saya dan kiyai kiyai yang kelak disebut Tuan Guru itu adalah manusia dengan keluasan cakrawala dan dada yang seluas samudra, sehingga mereka dapat menelan semua gosip, fitnah dan hasutan dari anggota masyarakat yang dikawalnya. Sebagai murid pandir saya tak kunjung lulus dalam belajar dan sampai detik ini saya terus mengemis agar siapa saja dapat mengajarkan satu dua nasihat, sebab saya jujur katakan bahwa saya tak tahu kemana hendak pulang kalau tidak ada cahaya dilah jamplung yang menuntun saya.
Ada seorang buta yang membawa obor digelap malam, orang orang tertawa dan bertanya. Hai buta, untuk apa engkau bawa obor sedangkan engkau tak dapat melihat?. Si Buta menjawab dengan suara lembut yang datang dari langit. Kawan aku tidak perlu lampu untuk menembus jalan dan belukar karean aku sudah hafal, tetapi obor ini aku bawa agar kalian yang awas dapat melihatku sehingga kalian tak menabrakku. Papuk guru dan para Tuan Guru penerusnya seharusnya bertindak sebagai mercu suar yang tidak mempedulikan cahayanya karena cahaya itu bukanlah untuk mereka tetapi untuk orang orang yang ada diakar rumput yang tidak mengahafal liku liku jalan dan arah yang hendak ditujunya.
Banyak orang mengeluh bahwa dinegeri ini hukum adalah hanya untuk orang miskin sedang orang kaya tidak tersentuh oleh hukum. Itu pernyataan mengandung kebenaran dan tidak ada unsur fitnah sama sekali. Orang yang bahagia adalah orang yang paling sedikit memerlukan hukum dan orang sejahtera tidak memerlukan hukum. Untuk menjadi bahagia orang dasan cukup membeli baju sekali tiap lebaran dan makannya bergizi, dehat, halal dan toyibah diperoleh dari lingkungan sendiri sedangkan rumah dibangunnya dari kayu dan bambu serte alang alang yang ada dimana mana. Orang dasan hidup bahagia dan sejahtera selama saya tinggal bersama mereka. Itulah sebabnya mereka menjadi manusia tunduk dan dapat diatur dengan mudah sebab mereka bisa mengatur diri sendiri. Kini Begitu susahnya mengatur anak bangsa ini meskipun ribuan peraturan dan undang undang diterbitkan tipa tahun di DPR/D. Rupanya manusia kini telah kehilangan kebahagiaan dan kesejahteraannya.
Bangsa ini setiap saat mendengar lagu kebangsaan Indonesia maupun lagu kebangsaan Sasak, Semua melantunkan dengan gagah berani kalimat ; ” Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya”. Jiwa yang terbangun adalah jiwa yang mendapat cahaya. Bila jiwanya telah terbangun maka badan akan serta merta sehat wal afiat. Negara Indonesia itu dibangun agar sejahteralah anak bangsanya baik jiwa maupun raganya. Begitupun dengan Hymne Bangsa Sasak, “Pemban Selaparang” yang mengamanahkan Rakyat yang Sejahtera, REHAYU.Tetapi sekarang orang tak lagi membangun jiwa dan raga namun yang jadi prioritas adalah membangun kesenangan. Sampai sampai para pemegang obor tega memadamkan apinya sehinga anak anak berlarian tunggang langgang kemana suka. Pemimpinya tiba tiba menjadi narsis dan lupa rakyatnya.
Pembangunan karakter yang paling efektif adalah melalui contoh dan contoh yang baik. Nilai nilai dan ilmu praktis dapat ditransfer melalui contoh teladan dari generasi ke generasi. Pemimpin yang bohong lahir dari masyarakat pembohong pula. Untuk itu mereka harus terus menerus menutupi kebohongan demi kebohongan. Kini kita saksikan orang orang yang berkarakter kuat sebisanya dibungkam dan dibui. Contoh itu lambat laun akan dianggap sebagai kewajaran dan jadilah kita para pembohong sedunia. Hukum hanya untuk menjerat orang susah karena memang orang susahlah yang paling rentan melanggarnya itu bukan karena kehendaknya tetapi memang mereka dalam keadaan lemah dan termajinalkan. Adapun orang yang dianggap kebal hukum pastilah bukan orang baik mereka itu hanya tampaknya bahagia tetapi tak pernah bahagia apalagi sejahtera.
Contoh yang sederhana tentang bangsa yang bahagia dan sejahtera meskipun ukuran itu baru sebatas ekonomi sebab yang bathiniah adalah sesuatu yang tak terukur, maka lihatlah saat turis berbonodng bondong datang ke Indonesia. Betapa mudahnya mereka antre menyodorkan pasport lalu bayar murah dan dicap sudah boleh tinggal dan leha leha di manapun sesuai batas yang dia inginkan. Coba bandingkan dengan orang Indonesia yang mau ke negara maju, dokumen yang disyaratkan bertumpuk dan biaya untuk urusan surat dan visa minimal 100 USD. Belum tentu diberi visa!. Karena cap orang yang bahagia adalah orang yang tidak memerlukan hukum itu dipakai untuk menyeleksi siapapun yang coba coba mendekat. Buktinya berapa TKW dan TKI yang bermasalah di seluruh dunia, bahkan ada yang jadi gelandangan di bawah jemabtan di Arab Saudi dll.
Jangankan masyarakat akar rumput, para PNS di Indonesia disinyalir 60% melakukan tindak korupsi.
KPK menyatakan bahwa hutang RI sudah mencapa stadium 4. Kemiskinan merajalela dan penegakan hukum sudahpun lumpuh. Korupsi semakin menggerogoti. Apa yang tersisa dinegeri ini?. Pemimpin telah menggadaikan tanah air. Pemimpin telah membuat rakyat jadi tumbal. Pemimpin telah berubah jadi penipu!. Untuk sertifikasi guru dan untuk membayar gajinya yang meningkat maka pemerintah menggunakan uang hasil hutang dari negara kaya dan pun juga untuk membayar tunjangan orang msikin. Jadi apa bedanya kita dengan masa ORBA yang hidup dari menghutang?.
Membangun karakter bangsa untuk menyelamatkan generasi mendatang dari ancaman menjadi budak orang asing harus dilaksanakan dengan sekasama. Para pemegang obor hendaknya berdiri kokoh jangan sampai obornya jatuh apalagi direbut orang asing. Anak anak bangsa Sasak memerlukan cahaya yang dapat menuntun bathinnya agar tidak menjadi mansuia yang tidak pernah bahagia. Kita semua wajib menggerakkan aksi serempak dalam membuka wawasan, memberi pemahaman, menyokong moral, dan menuntun dalam pembelajaran demi mencapai kepribadian atau karakter yang kuat yang sanggup menjadikan setiap anak bangsa siap memenuhi segala kriteria kompetensi disegala bidang pekerjaan.
Anak bangsa Sasak adalah manusia yang tangguh, pemberani dan mandiri. Mereka memerlukan sedikit sentuhan yang bernama kasih sayang dan pengertian. Mari kita mulai berbenah, jangan lihat berapa gelintir oarang yang peduli, Rasulullah SAW membangun karakter bangsa yang paling sulit di alam semesta ini nyatanya berhasil meskipun dimulai seorang diri dan didukung segelintir orang dekatnya. Insayaallah.
Wallahualambissawab
Demikian dan maaf
Yang ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Bangsa Sasak dan bangsa lain di negeri ini sedang dalam kesulitan oleh karena mereka menganggap waktu adalah uang dan waktu yang dilaluinya adalah yang terpeting sehingga mereka tak dapat diganggu gugat saking sibuknya menghitung menit demi menit yang dikonversi denga uang. Duapuluh tahun saya habiskan sejak lahir di Tanah Selaparang yang permai dan selama itu pula saya berguru kepada semua sanak dan handai tolan yang tinggal di gunung, di pantai dan di kampung kampung.
Setiap rumah tangga pada saat itu sangat peduli pada nasihat papuk Gurunya dengan menyerahkan dan mengawasi anak anak untuk belajar dan mencari ilmu pada pemuka pemuka kampung. Pembentukan karakter yang kuat adalah tanggung jawab tiap orang dari anak kecil sampai orang yang telah renta. Apa yang harus dibuka dibuka bersama apa yag harus disimpan disembunyikan sampai waktunya seorang anak dapat mengerti sendiri. Bicara orang tak boleh sembarangan maka orang tua akan menggunakan bahasa canggih yang disebut senepa agar anak kecil tak faham tema, setting dan klimaks sampai ending. Saya perlu tumbuh dewasa baru mengerti begitu banyak konflik dimasyarakat yang disembunyikan rapat rapat demi menjaga kesucian jiwa saya yang tengah bertumbuh dengan segala kehuznuzzonan seorang anak Sasak yang NAIF.
Saya tak dapat membayangkan betapa guru guru saya dan kiyai kiyai yang kelak disebut Tuan Guru itu adalah manusia dengan keluasan cakrawala dan dada yang seluas samudra, sehingga mereka dapat menelan semua gosip, fitnah dan hasutan dari anggota masyarakat yang dikawalnya. Sebagai murid pandir saya tak kunjung lulus dalam belajar dan sampai detik ini saya terus mengemis agar siapa saja dapat mengajarkan satu dua nasihat, sebab saya jujur katakan bahwa saya tak tahu kemana hendak pulang kalau tidak ada cahaya dilah jamplung yang menuntun saya.
Ada seorang buta yang membawa obor digelap malam, orang orang tertawa dan bertanya. Hai buta, untuk apa engkau bawa obor sedangkan engkau tak dapat melihat?. Si Buta menjawab dengan suara lembut yang datang dari langit. Kawan aku tidak perlu lampu untuk menembus jalan dan belukar karean aku sudah hafal, tetapi obor ini aku bawa agar kalian yang awas dapat melihatku sehingga kalian tak menabrakku. Papuk guru dan para Tuan Guru penerusnya seharusnya bertindak sebagai mercu suar yang tidak mempedulikan cahayanya karena cahaya itu bukanlah untuk mereka tetapi untuk orang orang yang ada diakar rumput yang tidak mengahafal liku liku jalan dan arah yang hendak ditujunya.
Banyak orang mengeluh bahwa dinegeri ini hukum adalah hanya untuk orang miskin sedang orang kaya tidak tersentuh oleh hukum. Itu pernyataan mengandung kebenaran dan tidak ada unsur fitnah sama sekali. Orang yang bahagia adalah orang yang paling sedikit memerlukan hukum dan orang sejahtera tidak memerlukan hukum. Untuk menjadi bahagia orang dasan cukup membeli baju sekali tiap lebaran dan makannya bergizi, dehat, halal dan toyibah diperoleh dari lingkungan sendiri sedangkan rumah dibangunnya dari kayu dan bambu serte alang alang yang ada dimana mana. Orang dasan hidup bahagia dan sejahtera selama saya tinggal bersama mereka. Itulah sebabnya mereka menjadi manusia tunduk dan dapat diatur dengan mudah sebab mereka bisa mengatur diri sendiri. Kini Begitu susahnya mengatur anak bangsa ini meskipun ribuan peraturan dan undang undang diterbitkan tipa tahun di DPR/D. Rupanya manusia kini telah kehilangan kebahagiaan dan kesejahteraannya.
Bangsa ini setiap saat mendengar lagu kebangsaan Indonesia maupun lagu kebangsaan Sasak, Semua melantunkan dengan gagah berani kalimat ; ” Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya”. Jiwa yang terbangun adalah jiwa yang mendapat cahaya. Bila jiwanya telah terbangun maka badan akan serta merta sehat wal afiat. Negara Indonesia itu dibangun agar sejahteralah anak bangsanya baik jiwa maupun raganya. Begitupun dengan Hymne Bangsa Sasak, “Pemban Selaparang” yang mengamanahkan Rakyat yang Sejahtera, REHAYU.Tetapi sekarang orang tak lagi membangun jiwa dan raga namun yang jadi prioritas adalah membangun kesenangan. Sampai sampai para pemegang obor tega memadamkan apinya sehinga anak anak berlarian tunggang langgang kemana suka. Pemimpinya tiba tiba menjadi narsis dan lupa rakyatnya.
Pembangunan karakter yang paling efektif adalah melalui contoh dan contoh yang baik. Nilai nilai dan ilmu praktis dapat ditransfer melalui contoh teladan dari generasi ke generasi. Pemimpin yang bohong lahir dari masyarakat pembohong pula. Untuk itu mereka harus terus menerus menutupi kebohongan demi kebohongan. Kini kita saksikan orang orang yang berkarakter kuat sebisanya dibungkam dan dibui. Contoh itu lambat laun akan dianggap sebagai kewajaran dan jadilah kita para pembohong sedunia. Hukum hanya untuk menjerat orang susah karena memang orang susahlah yang paling rentan melanggarnya itu bukan karena kehendaknya tetapi memang mereka dalam keadaan lemah dan termajinalkan. Adapun orang yang dianggap kebal hukum pastilah bukan orang baik mereka itu hanya tampaknya bahagia tetapi tak pernah bahagia apalagi sejahtera.
Contoh yang sederhana tentang bangsa yang bahagia dan sejahtera meskipun ukuran itu baru sebatas ekonomi sebab yang bathiniah adalah sesuatu yang tak terukur, maka lihatlah saat turis berbonodng bondong datang ke Indonesia. Betapa mudahnya mereka antre menyodorkan pasport lalu bayar murah dan dicap sudah boleh tinggal dan leha leha di manapun sesuai batas yang dia inginkan. Coba bandingkan dengan orang Indonesia yang mau ke negara maju, dokumen yang disyaratkan bertumpuk dan biaya untuk urusan surat dan visa minimal 100 USD. Belum tentu diberi visa!. Karena cap orang yang bahagia adalah orang yang tidak memerlukan hukum itu dipakai untuk menyeleksi siapapun yang coba coba mendekat. Buktinya berapa TKW dan TKI yang bermasalah di seluruh dunia, bahkan ada yang jadi gelandangan di bawah jemabtan di Arab Saudi dll.
Jangankan masyarakat akar rumput, para PNS di Indonesia disinyalir 60% melakukan tindak korupsi.
KPK menyatakan bahwa hutang RI sudah mencapa stadium 4. Kemiskinan merajalela dan penegakan hukum sudahpun lumpuh. Korupsi semakin menggerogoti. Apa yang tersisa dinegeri ini?. Pemimpin telah menggadaikan tanah air. Pemimpin telah membuat rakyat jadi tumbal. Pemimpin telah berubah jadi penipu!. Untuk sertifikasi guru dan untuk membayar gajinya yang meningkat maka pemerintah menggunakan uang hasil hutang dari negara kaya dan pun juga untuk membayar tunjangan orang msikin. Jadi apa bedanya kita dengan masa ORBA yang hidup dari menghutang?.
Membangun karakter bangsa untuk menyelamatkan generasi mendatang dari ancaman menjadi budak orang asing harus dilaksanakan dengan sekasama. Para pemegang obor hendaknya berdiri kokoh jangan sampai obornya jatuh apalagi direbut orang asing. Anak anak bangsa Sasak memerlukan cahaya yang dapat menuntun bathinnya agar tidak menjadi mansuia yang tidak pernah bahagia. Kita semua wajib menggerakkan aksi serempak dalam membuka wawasan, memberi pemahaman, menyokong moral, dan menuntun dalam pembelajaran demi mencapai kepribadian atau karakter yang kuat yang sanggup menjadikan setiap anak bangsa siap memenuhi segala kriteria kompetensi disegala bidang pekerjaan.
Anak bangsa Sasak adalah manusia yang tangguh, pemberani dan mandiri. Mereka memerlukan sedikit sentuhan yang bernama kasih sayang dan pengertian. Mari kita mulai berbenah, jangan lihat berapa gelintir oarang yang peduli, Rasulullah SAW membangun karakter bangsa yang paling sulit di alam semesta ini nyatanya berhasil meskipun dimulai seorang diri dan didukung segelintir orang dekatnya. Insayaallah.
Wallahualambissawab
Demikian dan maaf
Yang ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Inax Inax Inax!
Yogyakarta [Sasak.org] “Aku bersyukur bahwa aku memiliki orang orang kejam disekitarku. Mereka telah melemparku dijalanan dan aku bangun dari keterpurukan dengan luka memar. Aku tidak dendam kepada mereka setelah semua berlalu. Jika bukan karena kesalahan orang orang yang telah melemparku niscaya aku tidak setegar saat ini. Orang beriman adalah orang yang percaya pada qada’ dan qadar”.
Itu adalah sebuah catatan dari seorang Sasak Diaspora yang berada disuatu negeri yang jauh. Dia mengenang dan merindukan gumi Selaparang yang telah membesarkannya dengan segala benci dan cinta. Diantara keduanya yang menang adalah cinta. Maka jadilah ia seorang yang cinta dengan segenap hatinya kepada negerinya nun jauh disana.
Saat saya terbaring sakit keras saya harus menelan pil antibiotika yang membuat saya kesakitan. Tiap milimeter daging saya, rasanya seperti diris iris. Obat kimia membunuh kuman tetapi menyakitkan karena semua dihantam termasuk tiap mili sel sel saya ikut pedih dan perih. Kalau bukan kekejaman antibiotik itu tentu saya tak segera sembuh. Saya bersyukur bahwa Allah memberi saya kesempatan untuk merasakan pedihnya mata dan kulit dipadang salju yang membeku. Ketika setiap mili daging saya mengkerut untuk melawan dingin dan tiba tiba udara terasa panas saat memasuki bagian selatan bumi ini, tubuhpun menjadi hidup kembali. Tiap mili daging itu melonjak lonjak merasakan nikmatnya matahari.
Ketika matahari terus menyorot dengan gagahnya sepanjang tahun, kita pasti tak akan siap bila tiba tiba hujan turun selama berbulan bulan. Kita mulai sakit dan tidak nyaman. Kita mengeluhkan becek dan basah kuyup. Tapi ketika matahari bercahaya lagi, rasa syukur kita tidak sekuat keluhan kita sebelumnya. Kalau musim tiada berganti niscaya kita tak mendapat kenikmatan sehebat ini. Atau badan kita akan menjadi lemah dan rentan terhadap perubahan. Rupanya itulah yang dicatat oleh sang musafir Sasak diatas. Sesudah kesulitan akan datang kemudahan.
Kalau saya sakit saya abaikan saja telpon yang berdering sebab saya tidak kuat bicara. Tapi ketika kawan yang sering saya ceritakan itu menelpon, saya jadi tertarik mendengarnya. Rupanya benar ia ingin menymampaikan pesan penting. Bahwa di negeri Selaparang banyak pengangguran dan perempuannya dibuang atau digadaikan atau dijual mentah mentah ke negeri jiran untuk menjadi babu, budak dan pelacur cuma cuma. Mengerikan sekali cerita kawan itu, bagaimanakah bisa negeri seribu masjid begitu gampang kecolongan dan membiarkan perempuannya dihina dina. Bukankah perempuan adalah “epen bale”, empu rumah!. Pemilik rumah, yang menentukan baik buruknya sesisi rumah. Tiap tiap perempuan Sasak adalah ratu yang berkuasa karena dialah epen bale, yang lainnya kost, tahu!.
Cerita menjadi panjang karena dalam naskah duntal yang dia bacakan tersebutlah seorang tokoh kita yang sering saya takut takuti, biasalah saya suka menakuti sesama teman main sebox peta. Tokoh kita itu sudah malang melintang di tanah orang tidak hanya di Nusantara ini yang dia injak injak, ke luar negeri saja dia berani minggat pada saat kebanyakan anak Sasak yang ikut KS masih bayi atau SD. Dia itu sudah lama pensiun, tapi badannya gagah, tentu saja gagah dan kekar, bukankah semua keturunan Doyan Nada memang botox botox. Sampai tua dia tidak hanya botox tapi bontet. Sebagai pelakon utama ternyata dia harus pulang lagi setelah berpuluh puluh kali pulang ke gumi Sasak. Kali ini ia pulang dengan segala keyakinan, hati teguh dan tidak lupa mengasah bebadongnya. Ia telah menimbang dan menimbang jauh sebelum dia pensiun bahwa dia harus melakukan satu hal. Semua kawan diceritakan tentang keinginannya itu dan meminta supaya dibantu merealisir cita cita mulianya.
Perempuan Sasak harus dilindungi, diayomi, disayangi sebab bila jatuh martabatnya maka semua isi rumah ini akan terhina. Lombok adalah rumah besar bagi anak bangsa Sasak dan epen bale mereka adalah inax bukan amax!. Keputusan bulat dibuat dan datanglah dia melamar salah satu perempuan yang dia kira akan menjadi korban perdagangan gelap, TKI gelap, Pelacur gelap, atau budak belian. Perempuan itu lebih pantas jadi anaknya, tetapi untuk melindunginya seperti anak bukan muhrimnya. Maka sepakatlah mereka menikah dan langsung akan punya anak. Selamatlah nasib salah satu anak gadis Sasak. Kini anak gadis itu telah menjadi epen bale. Entah bale yang keberapa, lembaran duntal tidak menerangkannya.
Saya mulai gelisah menghitung hitung anak Sasak diaspora yang akan pensiun dan membayangkan kalau mereka akan meniru tokoh kita pulang dan mengayomi para janda yang banyak di Lombok Timur itu. Apakah ini adalah jalan keluar yang baik atau malah mendatangkan mudarat kelak. Mengapa kita tidak membuat dasa wisma disetiap RT. Satu orang tokoh akan bertanggung jawab moral mengontrol 9 tetangganya. Apakah ada anggotanya yang sakit, tidak makan, tidak sekolah atau perlu modal untuk berusaha. Tetapi timbul masalah karena ada kampung yang isinya perempuan semua. Lelakinya minggat entah kemana selama puluhan tahun terakhir. Penyakit masyarakat miskin dan terbelakan bermunculan. Aborsi, anak lahir tanpa tahu ayahnya siapa karena tes DNA mahal, pelacuran terselubung kawin siri dst.
Ternyata, kawan saya yang suka saya takuti itu ada benarnya, mengambil langkah berani. Salah satu yang menakutkannya adalah saya suka bilang bahwa saya ingin hidup 400 tahun!. Kalau sudah begitu wajahnya berubah. Tetapi dengan umurnya sekarang, bagaimana dengan nasib anaknya ketika ia berumur 75 tahun, anaknya akan berusia 13-15 tahun. Kalau dia masih selamat lumayanlah dia akan membawa kelewang untuk menjaga anaknya kalau ada yang akan menjualnya jadi budak. Meskipun kalau ada maling dia pasti kalah berebut. Tapi bagaimana kalau dia berangkat duluan karena dipanggil oleh Yang Maha Punya Rencana?. Saya dituduh terlalu matematis oleh orang sebelah saya. Katanya hidup itu tidak begitu, pasti akan ada jalannya. Saya hanya bisa melihat secara akal sehat, bukankah saya tidak percaya pada nasib, klenik dan kebetulan. Bukankah Allah sudah menyerahkan bulat bulat alam ini untuk dikelola dengan baik. Para pemegang kuasa dimasyarakt saja gagal merencanakan dan menata masyarakat. Apakah begitu rumitnya peraturan sehingga tak satupun dapat dijalankan?. Hukum itu sejak Nabi Musa dengan 10 perintah Allahnya selalu sederhana, yang rumit adalah cara hidup manusia yang terus mengembangkan tipu daya. Siapa yang harus menbersihkan tipu daya kalau bukan masyarakat sendiri. Terus mulai dari mana kawan?. Ya, dari diri sendirilah. Apa yang dilakukan oleh kawan saya itu adalah salah satu cara, agar dia tidak saya takuti hanya akan masuk gorong batang saat pulang kampung. Dia dengan bangga bilang, “uh, saya sudah sempat menyelamatkan setidaknya satu perempuan calon korban woman trafficking dan kini jadi epen bale saya”.
Saya harus minum obat dulu, supaya saya cepat sembuh dan secepatnya mencari cara menakut nakuti kawan saya yang sudah tua tetapi segera punya anak lagi. Sebenarnya saya ingin sekali pemuda pemuda yang mosot melakukan tugas itu, tidak hanya satu, dua, tiga bahkan 4 perempuan bisa diselamatkan, tetapi harus berjanji untuk menyelamatkan dengan sungguh sungguh, sebab ini adalah misi penyelamatan yang setara dengan tugas Nabi Musa saat membelah laut Merah. Dahulu Fir’aun yang merusak sekarang saudara kita sendiri menjadi musang berbulu ayam.
Wallahualambissawab
Demikian dan maaf
Yang ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Itu adalah sebuah catatan dari seorang Sasak Diaspora yang berada disuatu negeri yang jauh. Dia mengenang dan merindukan gumi Selaparang yang telah membesarkannya dengan segala benci dan cinta. Diantara keduanya yang menang adalah cinta. Maka jadilah ia seorang yang cinta dengan segenap hatinya kepada negerinya nun jauh disana.
Saat saya terbaring sakit keras saya harus menelan pil antibiotika yang membuat saya kesakitan. Tiap milimeter daging saya, rasanya seperti diris iris. Obat kimia membunuh kuman tetapi menyakitkan karena semua dihantam termasuk tiap mili sel sel saya ikut pedih dan perih. Kalau bukan kekejaman antibiotik itu tentu saya tak segera sembuh. Saya bersyukur bahwa Allah memberi saya kesempatan untuk merasakan pedihnya mata dan kulit dipadang salju yang membeku. Ketika setiap mili daging saya mengkerut untuk melawan dingin dan tiba tiba udara terasa panas saat memasuki bagian selatan bumi ini, tubuhpun menjadi hidup kembali. Tiap mili daging itu melonjak lonjak merasakan nikmatnya matahari.
Ketika matahari terus menyorot dengan gagahnya sepanjang tahun, kita pasti tak akan siap bila tiba tiba hujan turun selama berbulan bulan. Kita mulai sakit dan tidak nyaman. Kita mengeluhkan becek dan basah kuyup. Tapi ketika matahari bercahaya lagi, rasa syukur kita tidak sekuat keluhan kita sebelumnya. Kalau musim tiada berganti niscaya kita tak mendapat kenikmatan sehebat ini. Atau badan kita akan menjadi lemah dan rentan terhadap perubahan. Rupanya itulah yang dicatat oleh sang musafir Sasak diatas. Sesudah kesulitan akan datang kemudahan.
Kalau saya sakit saya abaikan saja telpon yang berdering sebab saya tidak kuat bicara. Tapi ketika kawan yang sering saya ceritakan itu menelpon, saya jadi tertarik mendengarnya. Rupanya benar ia ingin menymampaikan pesan penting. Bahwa di negeri Selaparang banyak pengangguran dan perempuannya dibuang atau digadaikan atau dijual mentah mentah ke negeri jiran untuk menjadi babu, budak dan pelacur cuma cuma. Mengerikan sekali cerita kawan itu, bagaimanakah bisa negeri seribu masjid begitu gampang kecolongan dan membiarkan perempuannya dihina dina. Bukankah perempuan adalah “epen bale”, empu rumah!. Pemilik rumah, yang menentukan baik buruknya sesisi rumah. Tiap tiap perempuan Sasak adalah ratu yang berkuasa karena dialah epen bale, yang lainnya kost, tahu!.
Cerita menjadi panjang karena dalam naskah duntal yang dia bacakan tersebutlah seorang tokoh kita yang sering saya takut takuti, biasalah saya suka menakuti sesama teman main sebox peta. Tokoh kita itu sudah malang melintang di tanah orang tidak hanya di Nusantara ini yang dia injak injak, ke luar negeri saja dia berani minggat pada saat kebanyakan anak Sasak yang ikut KS masih bayi atau SD. Dia itu sudah lama pensiun, tapi badannya gagah, tentu saja gagah dan kekar, bukankah semua keturunan Doyan Nada memang botox botox. Sampai tua dia tidak hanya botox tapi bontet. Sebagai pelakon utama ternyata dia harus pulang lagi setelah berpuluh puluh kali pulang ke gumi Sasak. Kali ini ia pulang dengan segala keyakinan, hati teguh dan tidak lupa mengasah bebadongnya. Ia telah menimbang dan menimbang jauh sebelum dia pensiun bahwa dia harus melakukan satu hal. Semua kawan diceritakan tentang keinginannya itu dan meminta supaya dibantu merealisir cita cita mulianya.
Perempuan Sasak harus dilindungi, diayomi, disayangi sebab bila jatuh martabatnya maka semua isi rumah ini akan terhina. Lombok adalah rumah besar bagi anak bangsa Sasak dan epen bale mereka adalah inax bukan amax!. Keputusan bulat dibuat dan datanglah dia melamar salah satu perempuan yang dia kira akan menjadi korban perdagangan gelap, TKI gelap, Pelacur gelap, atau budak belian. Perempuan itu lebih pantas jadi anaknya, tetapi untuk melindunginya seperti anak bukan muhrimnya. Maka sepakatlah mereka menikah dan langsung akan punya anak. Selamatlah nasib salah satu anak gadis Sasak. Kini anak gadis itu telah menjadi epen bale. Entah bale yang keberapa, lembaran duntal tidak menerangkannya.
Saya mulai gelisah menghitung hitung anak Sasak diaspora yang akan pensiun dan membayangkan kalau mereka akan meniru tokoh kita pulang dan mengayomi para janda yang banyak di Lombok Timur itu. Apakah ini adalah jalan keluar yang baik atau malah mendatangkan mudarat kelak. Mengapa kita tidak membuat dasa wisma disetiap RT. Satu orang tokoh akan bertanggung jawab moral mengontrol 9 tetangganya. Apakah ada anggotanya yang sakit, tidak makan, tidak sekolah atau perlu modal untuk berusaha. Tetapi timbul masalah karena ada kampung yang isinya perempuan semua. Lelakinya minggat entah kemana selama puluhan tahun terakhir. Penyakit masyarakat miskin dan terbelakan bermunculan. Aborsi, anak lahir tanpa tahu ayahnya siapa karena tes DNA mahal, pelacuran terselubung kawin siri dst.
Ternyata, kawan saya yang suka saya takuti itu ada benarnya, mengambil langkah berani. Salah satu yang menakutkannya adalah saya suka bilang bahwa saya ingin hidup 400 tahun!. Kalau sudah begitu wajahnya berubah. Tetapi dengan umurnya sekarang, bagaimana dengan nasib anaknya ketika ia berumur 75 tahun, anaknya akan berusia 13-15 tahun. Kalau dia masih selamat lumayanlah dia akan membawa kelewang untuk menjaga anaknya kalau ada yang akan menjualnya jadi budak. Meskipun kalau ada maling dia pasti kalah berebut. Tapi bagaimana kalau dia berangkat duluan karena dipanggil oleh Yang Maha Punya Rencana?. Saya dituduh terlalu matematis oleh orang sebelah saya. Katanya hidup itu tidak begitu, pasti akan ada jalannya. Saya hanya bisa melihat secara akal sehat, bukankah saya tidak percaya pada nasib, klenik dan kebetulan. Bukankah Allah sudah menyerahkan bulat bulat alam ini untuk dikelola dengan baik. Para pemegang kuasa dimasyarakt saja gagal merencanakan dan menata masyarakat. Apakah begitu rumitnya peraturan sehingga tak satupun dapat dijalankan?. Hukum itu sejak Nabi Musa dengan 10 perintah Allahnya selalu sederhana, yang rumit adalah cara hidup manusia yang terus mengembangkan tipu daya. Siapa yang harus menbersihkan tipu daya kalau bukan masyarakat sendiri. Terus mulai dari mana kawan?. Ya, dari diri sendirilah. Apa yang dilakukan oleh kawan saya itu adalah salah satu cara, agar dia tidak saya takuti hanya akan masuk gorong batang saat pulang kampung. Dia dengan bangga bilang, “uh, saya sudah sempat menyelamatkan setidaknya satu perempuan calon korban woman trafficking dan kini jadi epen bale saya”.
Saya harus minum obat dulu, supaya saya cepat sembuh dan secepatnya mencari cara menakut nakuti kawan saya yang sudah tua tetapi segera punya anak lagi. Sebenarnya saya ingin sekali pemuda pemuda yang mosot melakukan tugas itu, tidak hanya satu, dua, tiga bahkan 4 perempuan bisa diselamatkan, tetapi harus berjanji untuk menyelamatkan dengan sungguh sungguh, sebab ini adalah misi penyelamatan yang setara dengan tugas Nabi Musa saat membelah laut Merah. Dahulu Fir’aun yang merusak sekarang saudara kita sendiri menjadi musang berbulu ayam.
Wallahualambissawab
Demikian dan maaf
Yang ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Bungkus Sasak
Yogyakarta (Sasak.Org)
Rehayu Semeton jari inax amax,
Ngkahte jari menuse berlebihan meton. Kelambi ye cume kelambi. Olex mbe juax kelambi sino ye sekedar penutup awak. Terus kembex ne dengan Sasak mulai genit nyindir dengan lain pekare kelambi. Coba ite pade beriuk pedasang gambar gambar tau Sasak lex taon se ndexman abad 20. Ndexne biza (beda) isix menuse gawah sax belondan ndex wah mandix. Terus ite ngakux akux beduwe kelambi mesax sax te paran adat ino?. Mbe asal usul selapux care bekelambi sax ite beriux tiru lex jelo jelo sine?. Ite ndex inget( sadar) base kelambi sax te kawih sine, sax te jait rapi terus mengkilat bersi te seterikah, ye ndexne budayen tite. Lamun te mele jari dengan Sasak tulen lex pekare kelambi, dung celake jarinte. Belondan separo.
Tahun 1970 lex Lombok masih luwex dengan sax belondan separo. Mbe sax te paran Sasak asli lex FB ine, aneh pade base Sasak ntan. Makat ite luwexan kawih base Bali utawe Jawe?. Sang ite mele jari dengan Bali utawe Jawe jagaxn. Lamun ite doang ndex te cernges (lancar) kadu base Sasak terus ite milu milu marax dengan Bali utawe Jawe, dung ape beden ite dait dengan sax milu milu ntan bekelambi dengan Arab. Dait ndah semeton jari inax amax sax solah dait sholeh, side nane kan bekelambi care Barat sax te jauxang pertame isix dengan Kulande (Nederlands), ape ite ndex ngerase?. Gendang Belex sino ndex ne arax waktu ite kodex. Lamun ite mele beli gendang belex ite musti mesen jok Bali, mbeh jage taoxne te piyax lex Bali. terus dengan Sasak beli gendang belex makat ite ngakux base ite ngepe gendang. Pelecing ite paran dengan Sasak doang buduwe, lex Jawe arax pelecing semeno juax lex Bali. Sai milu lex sai aneh?.
Lamun tetu ite beduwe ilmu kesasakan segerah base Sasak doang ite gawex gawex ntante ngeraos. Komentar ite tulis campuran kadu base Indonesia separoh utawe luwexan six uni Sasak. Kan ite buduwe pepolak (pepatah) sax muni “Base metitox bangse”. Lamun base Sasak ite ndex keruan unin sengax tecampur campur six base lain berarti ite metitox bangse sax bingung, bangse lemah ndex beduwe tandox (identitas). Dengan sax mele te paran bedarax blau six ne kawih base campuran Bali utawe Jawe. Dengan sax mele te paran intelektual six ne kadu base campuran Indonesia luwexan six uni Sasak. Padahel lamun ite tulax jox Sejarah Sasak ndexn arax datu apelagi sax bawaxan sax sebut dirix Lalu ape Raden. Selapux sebutan sino mudian ye te gawex. Selun selun selapux dengan ngerase beduwe hak jari dengan Sasak sax luwih mulia lengan Sasak sax lain. Dengan Sasak sax Asli lengan zaman halal lepang beduwe sebutan Inax, Amax, Semeton, Saix, Adix, Kake, Pisax, Sodet, Naken, Wai, Tuax, Papux, Balox, Toker, Goneng, Papux balox, Toker goneng dait seterusne.
Kembexn ampox ite pade bangse Sasak sine ndot lex taox doang (stagnant), pedahel lengan taon 1970 an wah luwex bajang bajang Sasak sax mbutengang rempung (kelompok) Sasak lex Lombok, Jawe, Bali dait sax lain?. Sengax lamun wah tulak jox masyarakat pade kalah jarin. Sax uwahn ulex pade boyax ilmu jangke sarjane, wahn sax ulex malik ne jari momot. Lex Internet ka luwex kanax Sasak, lamun nulis luar biase semangetne, olex Amerike, Audstralie, Eropah dai seterusne. Demen wah ulex lelah ite boyax ye malik, sixn sebox dirixn. Ape saxne sebox?. Macem macem, lagux sax utame gengsi dait ye ilax. Gengsi sengax ye wah jari intelektual, ngkah bae jangke gerix perbawen isix dengan Sasak sax marax ite sax te paran bongoh sine. Ye ilax sengax timaxne wah jari dengan sax pinter lagux ape baun gawex kadu selametang anak bangsen sax bongoh bongoh ino. Takutn tedatengin isix kanak Sasak sax girang ngendeng ape ape, jari alasan sax lain.
Nane ite beduwe macem macem rempung lex internet, selapux mele pinax mesax mesax. Ye bagus gati lamun seke suwe seke rame semeton Sasak sax berase milu mbutengang watak tau Sasak. Laguxan ngeno luwex rempung te bukax ye ye dirix dengan sax milu. Komentar sax tadah lade dait pesakit ate langsung ite sapu. Anggote sax kritis ndex ite demen apemalik lamun arax batur sax beketoan pekare tau bedarax blau dait adat, ndex te perlu ngantih sejelo, sedetik langsung te ilangang. Jari ite pade sine kumpul jari majuang bangse, ape sekedar milu ngotok pindah leman bough dasan tipax duniye maye?. Bangse Sasak sax solah dait soleh perlu belajah bareng bareng jari menusie sak mule jati. Ape sax ite gitax lex rurung (umum) sekedar bungkus sax aran menusiye. Ngkah te gampang lalox paran dengan lain lengex, sengax selapu kejarian tergantung lex angente mesax. Bagus pengindengte bagus kejarian. Ndexne taox (tempat) atawe keadaan (kondisi) sax piyax ite sengsare lagux pikiran ite mesax. Jari lamun ite terus nunjuk dengan lain kurang utawe lengex kan telu anak imante betunjuk tipak dirikte lamun jempol jax tetep melekux. Jempol sino ite kado sadex tandox bagus, hebat dait selamet. Tunjuk ite nuduh dengan lain lengex telu tunjukte langsung tipax ite, jari inan imente langsung ilax, ye ampoxne melekux. Araxan ite mulai pejonjong imente kadu selapux anak ime lamun bau kadu duwe ime te besalaman kance selapux semetonte sax kadu gamis utawe jubah, sax besewox dait besapux, sax Islam, sax Hindu, sax Kresten, sax Bude, sax pantok gendang Belex, sax begambus,Sax Becilokax, sax Bedangdut dait seterusne. Lengex sopox, lengex selapuxan. Ngkahte jangke jari nile sekecot jari sede susu sepaso.
Marax meno dait ampure
Selamet dait Rehayu!
Rehayu Semeton jari inax amax,
Ngkahte jari menuse berlebihan meton. Kelambi ye cume kelambi. Olex mbe juax kelambi sino ye sekedar penutup awak. Terus kembex ne dengan Sasak mulai genit nyindir dengan lain pekare kelambi. Coba ite pade beriuk pedasang gambar gambar tau Sasak lex taon se ndexman abad 20. Ndexne biza (beda) isix menuse gawah sax belondan ndex wah mandix. Terus ite ngakux akux beduwe kelambi mesax sax te paran adat ino?. Mbe asal usul selapux care bekelambi sax ite beriux tiru lex jelo jelo sine?. Ite ndex inget( sadar) base kelambi sax te kawih sine, sax te jait rapi terus mengkilat bersi te seterikah, ye ndexne budayen tite. Lamun te mele jari dengan Sasak tulen lex pekare kelambi, dung celake jarinte. Belondan separo.
Tahun 1970 lex Lombok masih luwex dengan sax belondan separo. Mbe sax te paran Sasak asli lex FB ine, aneh pade base Sasak ntan. Makat ite luwexan kawih base Bali utawe Jawe?. Sang ite mele jari dengan Bali utawe Jawe jagaxn. Lamun ite doang ndex te cernges (lancar) kadu base Sasak terus ite milu milu marax dengan Bali utawe Jawe, dung ape beden ite dait dengan sax milu milu ntan bekelambi dengan Arab. Dait ndah semeton jari inax amax sax solah dait sholeh, side nane kan bekelambi care Barat sax te jauxang pertame isix dengan Kulande (Nederlands), ape ite ndex ngerase?. Gendang Belex sino ndex ne arax waktu ite kodex. Lamun ite mele beli gendang belex ite musti mesen jok Bali, mbeh jage taoxne te piyax lex Bali. terus dengan Sasak beli gendang belex makat ite ngakux base ite ngepe gendang. Pelecing ite paran dengan Sasak doang buduwe, lex Jawe arax pelecing semeno juax lex Bali. Sai milu lex sai aneh?.
Lamun tetu ite beduwe ilmu kesasakan segerah base Sasak doang ite gawex gawex ntante ngeraos. Komentar ite tulis campuran kadu base Indonesia separoh utawe luwexan six uni Sasak. Kan ite buduwe pepolak (pepatah) sax muni “Base metitox bangse”. Lamun base Sasak ite ndex keruan unin sengax tecampur campur six base lain berarti ite metitox bangse sax bingung, bangse lemah ndex beduwe tandox (identitas). Dengan sax mele te paran bedarax blau six ne kawih base campuran Bali utawe Jawe. Dengan sax mele te paran intelektual six ne kadu base campuran Indonesia luwexan six uni Sasak. Padahel lamun ite tulax jox Sejarah Sasak ndexn arax datu apelagi sax bawaxan sax sebut dirix Lalu ape Raden. Selapux sebutan sino mudian ye te gawex. Selun selun selapux dengan ngerase beduwe hak jari dengan Sasak sax luwih mulia lengan Sasak sax lain. Dengan Sasak sax Asli lengan zaman halal lepang beduwe sebutan Inax, Amax, Semeton, Saix, Adix, Kake, Pisax, Sodet, Naken, Wai, Tuax, Papux, Balox, Toker, Goneng, Papux balox, Toker goneng dait seterusne.
Kembexn ampox ite pade bangse Sasak sine ndot lex taox doang (stagnant), pedahel lengan taon 1970 an wah luwex bajang bajang Sasak sax mbutengang rempung (kelompok) Sasak lex Lombok, Jawe, Bali dait sax lain?. Sengax lamun wah tulak jox masyarakat pade kalah jarin. Sax uwahn ulex pade boyax ilmu jangke sarjane, wahn sax ulex malik ne jari momot. Lex Internet ka luwex kanax Sasak, lamun nulis luar biase semangetne, olex Amerike, Audstralie, Eropah dai seterusne. Demen wah ulex lelah ite boyax ye malik, sixn sebox dirixn. Ape saxne sebox?. Macem macem, lagux sax utame gengsi dait ye ilax. Gengsi sengax ye wah jari intelektual, ngkah bae jangke gerix perbawen isix dengan Sasak sax marax ite sax te paran bongoh sine. Ye ilax sengax timaxne wah jari dengan sax pinter lagux ape baun gawex kadu selametang anak bangsen sax bongoh bongoh ino. Takutn tedatengin isix kanak Sasak sax girang ngendeng ape ape, jari alasan sax lain.
Nane ite beduwe macem macem rempung lex internet, selapux mele pinax mesax mesax. Ye bagus gati lamun seke suwe seke rame semeton Sasak sax berase milu mbutengang watak tau Sasak. Laguxan ngeno luwex rempung te bukax ye ye dirix dengan sax milu. Komentar sax tadah lade dait pesakit ate langsung ite sapu. Anggote sax kritis ndex ite demen apemalik lamun arax batur sax beketoan pekare tau bedarax blau dait adat, ndex te perlu ngantih sejelo, sedetik langsung te ilangang. Jari ite pade sine kumpul jari majuang bangse, ape sekedar milu ngotok pindah leman bough dasan tipax duniye maye?. Bangse Sasak sax solah dait soleh perlu belajah bareng bareng jari menusie sak mule jati. Ape sax ite gitax lex rurung (umum) sekedar bungkus sax aran menusiye. Ngkah te gampang lalox paran dengan lain lengex, sengax selapu kejarian tergantung lex angente mesax. Bagus pengindengte bagus kejarian. Ndexne taox (tempat) atawe keadaan (kondisi) sax piyax ite sengsare lagux pikiran ite mesax. Jari lamun ite terus nunjuk dengan lain kurang utawe lengex kan telu anak imante betunjuk tipak dirikte lamun jempol jax tetep melekux. Jempol sino ite kado sadex tandox bagus, hebat dait selamet. Tunjuk ite nuduh dengan lain lengex telu tunjukte langsung tipax ite, jari inan imente langsung ilax, ye ampoxne melekux. Araxan ite mulai pejonjong imente kadu selapux anak ime lamun bau kadu duwe ime te besalaman kance selapux semetonte sax kadu gamis utawe jubah, sax besewox dait besapux, sax Islam, sax Hindu, sax Kresten, sax Bude, sax pantok gendang Belex, sax begambus,Sax Becilokax, sax Bedangdut dait seterusne. Lengex sopox, lengex selapuxan. Ngkahte jangke jari nile sekecot jari sede susu sepaso.
Marax meno dait ampure
Selamet dait Rehayu!
Sasak Perot
Yogyakarta [sasak.org] Kanak bajang Sasak luwex sax bingung boyax identitas dirixn. Selapux care ntan cobax adexn bau dait ajahan dait tuntunan sax teparan mule Sasak tulen. Lagux lamun arax beketowan lex sax towaxan ape malik ye berembeng pendapat dengan towax dait belex belax sino jelapan ye bereaksi negatif, sili gati. Arax duwe pekare sax piyax dengan towax sino sili. Pertame ye sakit, keduwe ye takut. Pembelas (gap) antare kanak bajang dait dengan towax ye gowar gati. Dengan towax bekelakuan menurut penaox dait pengalaman ne, ye ape gowar ape sempit. Kanak bajang sax menge (open minded) dait kritis beketowan sengax mule meno sifat dengan belajah. Luwex mace, luwex begitax dait luwex alamin.
Dengan sax sili biasen nyeke sakit, cobaxang ite pade bejorax lex julun dengan sakit otak pasti ye langsung sili. Ape malik beketowan, ite lawan ngeraos doang ndexn demen. Lamun ndex nyeke sakit dengan sax sili sino ye takut. Dengan sax takut yax te ketaon ape sax ye sebox pastine sili lamun arax dengan ketowanang pekare sax bebuntel (terkait) isix kepentingan hajat idupne. Sax paling ye takutang lamun arax dengan beketowan masalah sejarah dait adat istiadat.
Adat sax ite sebut tradisi sino ye kebiasaan. Lamun arax dengan biase kadu ime kiwox/kiri ye teparan adatne lengex. Lamun arax sax ndex sopan langsung tepenget (peringet), jagax adatm!. Jari adat yesino kebiasaan dait endah perilaku. Tradisi artin melalui kata, olex uni. Jari zaman laex ndex arax dengan nulis, selapuh te ajah kadu conto dait uni. Nani lowex dengan sax nyelax selapux sax nulis rencane dait cite cite, te polox olox si kanax bajang. Unin, ye raos raos doang. Ye ndex sadar base (bahwa) lamun nde arax raos ndex arax ketaon. Lamun ndex arax ketaon jaxn arax beketowan. Lamun arax dengan sakit dait takut jaxn sili. Dengan girang sili terusn muni, ape ndex araxm gawex?. Nyenyedax doang!. Dengan sax ngomeh sino pade kance sax polox olox batur sax kena raos raos doang. Lamun dengan sax tetu mele majuang bangse Sasak pastine bahgiye dengah dengan raosang usahe pemajuang dirix. Dengah dengan beketowan pekare, menak dait ndex menak. Mace tulisan sax nyadarang sai ite pade dait ape sax wah te gawex terus berembe seterusn. Ye sino baken api sax sedut semanget ite selapux adexte gesit maju.
Dengan Sasak beduwen acare sax ye sebut Sangkep. Sangkep sino base Kawi/Sanskrit bemaxne mempersenjatai dirix, nyiapang dirix kadu perang. Perang sino bau sax besifat fisik bau endah sax besifat mental, pemikiran. Jari sai sai bani pesilax dengan sangkep berarti ye siap perang pemikiran. Lamun jelap sili berarti ye ndex mele sangkep lagux arax ye sebox. Kanak bajang Sasak wah pinter pinter, ndexn bau te gulut gulut isix cao utawe pelecing. Timaxn wah te sadex mangan besoh, lamun ye beduwe pikiran lain jaxn muni doang. Ape jaxn takutang lasingan?.
Lex sangkep sangkep duniye maye sax paling liwex te kerantex yesino pekare menak dait adat sax ndex selampax (sejalan) kance akhlak apemalik akidah. Akhlak sax besumber olex akidah sino besifat ringkes, kontex, bagus jari kemasalahatan utawe harmonis. Lamun adat jax bau te rombox te kurangin sesui kebutuhan lex waktu sino. Lamun akhlax olex akidah jelas tuntunan, mbex sax Al Qur’an dait mbe sax Hadits utawe ajaran Ulama asli. Adat sino ures (timbul) oleh keadaan manusia utawe masayaraktne. Dengan Bima luwex kadu ime kiri begawean, ndex arax dengan muni ape ape sengax lex itu luwex dengan kebot. Lamun lex Lombok sekedix dengan kebotne, jari bengax gitax dengan sax bekiwox kiwox. La keceket dengan tye, ngawis kadu kiwox kejelapn aneh, unin dengan sax bengax. Akhlak sino te kadu lempengang peri laku adexn bagus mental spiritualte. Lagux adat terutame ye te kadu sekedar hiasan dait langan boyax mangan. Cobaxang boyax dedare Sasak sax wah istikomah bejilbab terus suruxn taek panggung kance lox udin ngigel ngigel. Pasti nden mele, sengax ye peliharax akhlaxne. Lagux cobaxang boyax dedare sax biase kadu kelambi kaos ape jins, pastin soark ketak six demen te surux milu lex panggung.
Laex bangse Sasak sino belondan, bekelombas, ye kadu kulit kayux utawe gedeng jari kelambin lex bagian sax pemalix (tabu). Dengan Sasak sax tulen sino mulai maju sax wahn te jajah six tau kowok aix. Penjajah tite ndexn dengan Kulande doang lasingan. Mulai te jajah six dengan Jawe Majapahit, terus, Sax olex Sembawax, Sulawesi dait secara kultural Banjar dait Melayu. Selain sino dengan Tegis (Portugis), Melage (Spanyol), Persiye, Inggris dait Kulande wah doang jajah ite timax sekedix. Lagux sax paling kowat jajah ite ye sino Tau Bali. Lex abab IX, dengan Sasak lex KLU ye Bude, jari buktine arax te dait patung Buda lex ito, sax nane te simpun lex musium nasional. Terus wahn sax tame dengan Bali luwex sax milu jari Hindu, lagux akhirn tulax malik sengax Bude Sasak ye lainan keyakinane. Ndexn semate anut Dharme lagux arax sax te aran genius lokal/nilai mesax. Sax uwahn tame Slam, dengan Sasak jari meredeka oleh selapux jajahan.Lagux meredeka sino sebates akidah. Merdeka ndexn arax dengan sax lebih mulia sengax lex Selam sax paling utame sino dengan sax beduwe ilmu dait takwe. Lagux sax uwahn bebuteng negare Indonesia, dengan Sasak, idup marax ye tejajah isix bangsen mesax.
Rempung tau Sasak sax paran dirixn menak begulah boyax kuase, selapuxn gawex adexn te akux six dengan luwex. Piyax dirixn beduwe adat sax lain sax dengan luwex ndexn ketaon. Adat sax piyax idupte sengke, pasti bedowe motif ekonomi, politis. Kembexn pade besiax pekare dengan merarix?. Olex pican tau Sasak te pesulit merarix?. Kembexn pade besual pekare dengan nyongkol?. Sai ngarang ngarang acare nyongkol sax pesulit dengan merarix? Terus pesulit dengan lain, terus pesulit selapux tau Sasak sax ndex ketaon ape ape?. Dengan merarix kan wah sunatullah, alamiah sino. Kanggo ne perariang dedaren lamun wah pade saling kemelex. Makat pulisi milu milu nangkep dengan merarix. Lamun dengan maling utawe menculik baruxn tetangkep. Lamun dengan Sasak mele gentix kebiasaan merarix odax, makat merarix sixn pade ributang. Kan ino masalah pendidikan. Sai sax terdidik bagus ndexn mungkin merarix odax jangke betian bejulu. Dong mbe taox akhlaxn meno?.
Akhlax sino kadu akal sehat, beduwe dasar dait pertimbangan belo gati. Lamun adat sifatn strategis, pragmatis, taktis ,ekonomis, lokal dait politis doang. Jari berembe semeton jari inax amax sax wah besyahadat, sax wah te baptis, sax wah te siram kembang, sax wah te perajax marax ogoh ogoh, sax wah te wisuda, la sang pade perot de jari Tau Sasak. Bimbang terus lamun arax dengan beketowan, sili, gedeg, tersinggung. Cobax ite pade jujur ntan, selapux adat tite, ndexn bau selesaiang pekare pekare sax sulit, ye ampoxn terimax ugam Selam isix papux balooxte laex, sengax ugame Selam sino beduwe langan sugul (solusi) kadu pekare sax bilang jelo. Makat ite perot lalox ngkahang nyondol lamun arax masalah sax lebih peren, umpame jangke ite ndex sembahyang. Makat ite perot lalox ngkahang selapux sax ngerugiang dengan luwex?.
Dengan Sasak sino sifat asline Matriarkal, Inaxn jari puset selpuxan. Kan mule dengan nine sax paling nomer sopox lex duniye sine. Ye ampoxn sebut TUHAN dengan Sasak kena “NENEX”. Nene artine susu, taox ite nyusu, ndex sekedar nyusu waktu te kocet, lagux taoxte nyusu ilmu. Kan Inaxte sax te sebut epen bale. Ye doang ngepe selapuxn. Lamun bedoxe munin, O NENEX KAJI SAX KUWASE!. Nenex (Inax) Kaji (Tuan/Lord) Sax Kuwase. Tuhan sax kuase sax icanin ite idup marax ntan Inaxte sino. Ye ampoxn cocok Tau Sasak six Ugame Slam. Sengax lex Slam sino Sorge arax lex lampak naen Inax!. Ngkah ite campur isix pakere dengan Arab sax bakhil, jahat dst, ino pekare lain, pakere manusiye sax ndex bekait isix ajahan Ugame Slam. Ite gedeg six tau Arab, ape alasante, marax sax lex atas, ite sili, sang sengax ite sakit utawe takut.
Pekare epen bale lex gumi paer, ye pekare sax nomer sekex peren ne. Dengan nine Sasak ye mule jati sax paling te muliyax lex duniye sine. Kanax nine Sasak ite sebut DEDARE atine ape?. Dedare artin Bidedari, Diva, Angel!. Ye ndex sekedar menusiye kanak ninente sino. Ye Bidedari, lemax latn jax begentix jari EPEN BALE. Epen gumi paer, epen idup, epen salapuxn. Makatn arax tau Sasak sax bongoh dait perot lalox jangke ndexn bani bela bidedarin mesax, epen balen mesax! PEROT!
Inget solah solah ite pade beduwe bidedari, berembe jax bidedari sino, inax amax semeton jari?. Ye ndex marax manusye perot, ye BELAMBUNG, kekelep melayang layang lagux bau te demok. Jari enkahte paran ye kekelep marak layangan petox. Sanget agti ite pade tunax male lex kanak nine sax ite sebut dedare, papux baloxte sax uwah anut adatgame, ndexn mele siye siye dedarene. Berembe ntan adexn bidedari sax inges solah tye jari seke top markotop?. Ye terus te kelekang designer paling unggul lex gumi paer. Dadare te piyaxang KELAMBI LAMBUNG. Kelambi sax seke piyax bidedari seke melambung, melayang layang adexn pedas six begitax, adexte pedas bedayang, ino dedare ite ndexn pade six dengan lain. Dadare dait epen balente ite tolox lex atas, melambung le atas ite, terhormat.
Jari lamun ite masi perot ndex bani bait sikap konsisten, bangse Sasak jax ndexn gen maju maju. Ndex berarti selapux ite serahang lex dengan nine, lagux kehormatan ye sax mule jati ite tulakang julux adex ite jari Sasak Sax mule jati. Sai sai ndex sekolahang dedarene berarti ye tau Sasak Perot. Sai sai ndexn bani gentix adat sax kurang pas berarti ye tau Perot. Pakare sax lain lain jax bau te paran mudax mudax paso belax!. Aneh te beriuk mikirang, berembe ntante pade, revolusi tulak jok dirix ite sax istiqomah lex Ugame sax jari sendi akhlak te beradat dait bekelakuan adexn sax jelap gamax makmur sejahtere utawe REHAYU gumi paerte.
Wallahualambissawab
Marax meno dait ampure
Sax ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Dengan sax sili biasen nyeke sakit, cobaxang ite pade bejorax lex julun dengan sakit otak pasti ye langsung sili. Ape malik beketowan, ite lawan ngeraos doang ndexn demen. Lamun ndex nyeke sakit dengan sax sili sino ye takut. Dengan sax takut yax te ketaon ape sax ye sebox pastine sili lamun arax dengan ketowanang pekare sax bebuntel (terkait) isix kepentingan hajat idupne. Sax paling ye takutang lamun arax dengan beketowan masalah sejarah dait adat istiadat.
Adat sax ite sebut tradisi sino ye kebiasaan. Lamun arax dengan biase kadu ime kiwox/kiri ye teparan adatne lengex. Lamun arax sax ndex sopan langsung tepenget (peringet), jagax adatm!. Jari adat yesino kebiasaan dait endah perilaku. Tradisi artin melalui kata, olex uni. Jari zaman laex ndex arax dengan nulis, selapuh te ajah kadu conto dait uni. Nani lowex dengan sax nyelax selapux sax nulis rencane dait cite cite, te polox olox si kanax bajang. Unin, ye raos raos doang. Ye ndex sadar base (bahwa) lamun nde arax raos ndex arax ketaon. Lamun ndex arax ketaon jaxn arax beketowan. Lamun arax dengan sakit dait takut jaxn sili. Dengan girang sili terusn muni, ape ndex araxm gawex?. Nyenyedax doang!. Dengan sax ngomeh sino pade kance sax polox olox batur sax kena raos raos doang. Lamun dengan sax tetu mele majuang bangse Sasak pastine bahgiye dengah dengan raosang usahe pemajuang dirix. Dengah dengan beketowan pekare, menak dait ndex menak. Mace tulisan sax nyadarang sai ite pade dait ape sax wah te gawex terus berembe seterusn. Ye sino baken api sax sedut semanget ite selapux adexte gesit maju.
Dengan Sasak beduwen acare sax ye sebut Sangkep. Sangkep sino base Kawi/Sanskrit bemaxne mempersenjatai dirix, nyiapang dirix kadu perang. Perang sino bau sax besifat fisik bau endah sax besifat mental, pemikiran. Jari sai sai bani pesilax dengan sangkep berarti ye siap perang pemikiran. Lamun jelap sili berarti ye ndex mele sangkep lagux arax ye sebox. Kanak bajang Sasak wah pinter pinter, ndexn bau te gulut gulut isix cao utawe pelecing. Timaxn wah te sadex mangan besoh, lamun ye beduwe pikiran lain jaxn muni doang. Ape jaxn takutang lasingan?.
Lex sangkep sangkep duniye maye sax paling liwex te kerantex yesino pekare menak dait adat sax ndex selampax (sejalan) kance akhlak apemalik akidah. Akhlak sax besumber olex akidah sino besifat ringkes, kontex, bagus jari kemasalahatan utawe harmonis. Lamun adat jax bau te rombox te kurangin sesui kebutuhan lex waktu sino. Lamun akhlax olex akidah jelas tuntunan, mbex sax Al Qur’an dait mbe sax Hadits utawe ajaran Ulama asli. Adat sino ures (timbul) oleh keadaan manusia utawe masayaraktne. Dengan Bima luwex kadu ime kiri begawean, ndex arax dengan muni ape ape sengax lex itu luwex dengan kebot. Lamun lex Lombok sekedix dengan kebotne, jari bengax gitax dengan sax bekiwox kiwox. La keceket dengan tye, ngawis kadu kiwox kejelapn aneh, unin dengan sax bengax. Akhlak sino te kadu lempengang peri laku adexn bagus mental spiritualte. Lagux adat terutame ye te kadu sekedar hiasan dait langan boyax mangan. Cobaxang boyax dedare Sasak sax wah istikomah bejilbab terus suruxn taek panggung kance lox udin ngigel ngigel. Pasti nden mele, sengax ye peliharax akhlaxne. Lagux cobaxang boyax dedare sax biase kadu kelambi kaos ape jins, pastin soark ketak six demen te surux milu lex panggung.
Laex bangse Sasak sino belondan, bekelombas, ye kadu kulit kayux utawe gedeng jari kelambin lex bagian sax pemalix (tabu). Dengan Sasak sax tulen sino mulai maju sax wahn te jajah six tau kowok aix. Penjajah tite ndexn dengan Kulande doang lasingan. Mulai te jajah six dengan Jawe Majapahit, terus, Sax olex Sembawax, Sulawesi dait secara kultural Banjar dait Melayu. Selain sino dengan Tegis (Portugis), Melage (Spanyol), Persiye, Inggris dait Kulande wah doang jajah ite timax sekedix. Lagux sax paling kowat jajah ite ye sino Tau Bali. Lex abab IX, dengan Sasak lex KLU ye Bude, jari buktine arax te dait patung Buda lex ito, sax nane te simpun lex musium nasional. Terus wahn sax tame dengan Bali luwex sax milu jari Hindu, lagux akhirn tulax malik sengax Bude Sasak ye lainan keyakinane. Ndexn semate anut Dharme lagux arax sax te aran genius lokal/nilai mesax. Sax uwahn tame Slam, dengan Sasak jari meredeka oleh selapux jajahan.Lagux meredeka sino sebates akidah. Merdeka ndexn arax dengan sax lebih mulia sengax lex Selam sax paling utame sino dengan sax beduwe ilmu dait takwe. Lagux sax uwahn bebuteng negare Indonesia, dengan Sasak, idup marax ye tejajah isix bangsen mesax.
Rempung tau Sasak sax paran dirixn menak begulah boyax kuase, selapuxn gawex adexn te akux six dengan luwex. Piyax dirixn beduwe adat sax lain sax dengan luwex ndexn ketaon. Adat sax piyax idupte sengke, pasti bedowe motif ekonomi, politis. Kembexn pade besiax pekare dengan merarix?. Olex pican tau Sasak te pesulit merarix?. Kembexn pade besual pekare dengan nyongkol?. Sai ngarang ngarang acare nyongkol sax pesulit dengan merarix? Terus pesulit dengan lain, terus pesulit selapux tau Sasak sax ndex ketaon ape ape?. Dengan merarix kan wah sunatullah, alamiah sino. Kanggo ne perariang dedaren lamun wah pade saling kemelex. Makat pulisi milu milu nangkep dengan merarix. Lamun dengan maling utawe menculik baruxn tetangkep. Lamun dengan Sasak mele gentix kebiasaan merarix odax, makat merarix sixn pade ributang. Kan ino masalah pendidikan. Sai sax terdidik bagus ndexn mungkin merarix odax jangke betian bejulu. Dong mbe taox akhlaxn meno?.
Akhlax sino kadu akal sehat, beduwe dasar dait pertimbangan belo gati. Lamun adat sifatn strategis, pragmatis, taktis ,ekonomis, lokal dait politis doang. Jari berembe semeton jari inax amax sax wah besyahadat, sax wah te baptis, sax wah te siram kembang, sax wah te perajax marax ogoh ogoh, sax wah te wisuda, la sang pade perot de jari Tau Sasak. Bimbang terus lamun arax dengan beketowan, sili, gedeg, tersinggung. Cobax ite pade jujur ntan, selapux adat tite, ndexn bau selesaiang pekare pekare sax sulit, ye ampoxn terimax ugam Selam isix papux balooxte laex, sengax ugame Selam sino beduwe langan sugul (solusi) kadu pekare sax bilang jelo. Makat ite perot lalox ngkahang nyondol lamun arax masalah sax lebih peren, umpame jangke ite ndex sembahyang. Makat ite perot lalox ngkahang selapux sax ngerugiang dengan luwex?.
Dengan Sasak sino sifat asline Matriarkal, Inaxn jari puset selpuxan. Kan mule dengan nine sax paling nomer sopox lex duniye sine. Ye ampoxn sebut TUHAN dengan Sasak kena “NENEX”. Nene artine susu, taox ite nyusu, ndex sekedar nyusu waktu te kocet, lagux taoxte nyusu ilmu. Kan Inaxte sax te sebut epen bale. Ye doang ngepe selapuxn. Lamun bedoxe munin, O NENEX KAJI SAX KUWASE!. Nenex (Inax) Kaji (Tuan/Lord) Sax Kuwase. Tuhan sax kuase sax icanin ite idup marax ntan Inaxte sino. Ye ampoxn cocok Tau Sasak six Ugame Slam. Sengax lex Slam sino Sorge arax lex lampak naen Inax!. Ngkah ite campur isix pakere dengan Arab sax bakhil, jahat dst, ino pekare lain, pakere manusiye sax ndex bekait isix ajahan Ugame Slam. Ite gedeg six tau Arab, ape alasante, marax sax lex atas, ite sili, sang sengax ite sakit utawe takut.
Pekare epen bale lex gumi paer, ye pekare sax nomer sekex peren ne. Dengan nine Sasak ye mule jati sax paling te muliyax lex duniye sine. Kanax nine Sasak ite sebut DEDARE atine ape?. Dedare artin Bidedari, Diva, Angel!. Ye ndex sekedar menusiye kanak ninente sino. Ye Bidedari, lemax latn jax begentix jari EPEN BALE. Epen gumi paer, epen idup, epen salapuxn. Makatn arax tau Sasak sax bongoh dait perot lalox jangke ndexn bani bela bidedarin mesax, epen balen mesax! PEROT!
Inget solah solah ite pade beduwe bidedari, berembe jax bidedari sino, inax amax semeton jari?. Ye ndex marax manusye perot, ye BELAMBUNG, kekelep melayang layang lagux bau te demok. Jari enkahte paran ye kekelep marak layangan petox. Sanget agti ite pade tunax male lex kanak nine sax ite sebut dedare, papux baloxte sax uwah anut adatgame, ndexn mele siye siye dedarene. Berembe ntan adexn bidedari sax inges solah tye jari seke top markotop?. Ye terus te kelekang designer paling unggul lex gumi paer. Dadare te piyaxang KELAMBI LAMBUNG. Kelambi sax seke piyax bidedari seke melambung, melayang layang adexn pedas six begitax, adexte pedas bedayang, ino dedare ite ndexn pade six dengan lain. Dadare dait epen balente ite tolox lex atas, melambung le atas ite, terhormat.
Jari lamun ite masi perot ndex bani bait sikap konsisten, bangse Sasak jax ndexn gen maju maju. Ndex berarti selapux ite serahang lex dengan nine, lagux kehormatan ye sax mule jati ite tulakang julux adex ite jari Sasak Sax mule jati. Sai sai ndex sekolahang dedarene berarti ye tau Sasak Perot. Sai sai ndexn bani gentix adat sax kurang pas berarti ye tau Perot. Pakare sax lain lain jax bau te paran mudax mudax paso belax!. Aneh te beriuk mikirang, berembe ntante pade, revolusi tulak jok dirix ite sax istiqomah lex Ugame sax jari sendi akhlak te beradat dait bekelakuan adexn sax jelap gamax makmur sejahtere utawe REHAYU gumi paerte.
Wallahualambissawab
Marax meno dait ampure
Sax ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Chauvinisme Sasak
Jogjakarta [Sasak.Org] Base Sasak sino arax sax te kadu six dengan luwex dait arax sax te kadu lex wayang (theater). Base sax lex wayang yesino base Kawi ye beruwe warisan tite olex saman Majapahit. Lamun base sax te kadu six dengan luwex arax sa xte sebut base hormat (formal form) dait Base Jamax ( Colloquial). Jari ndex arax base makhluk halus ino. Base Formal
Base Sasak sax asli sino ye begax gati lain uni ruwen tebanding six base batur olex Jawe ape Bali. Upame te bait olex conot pekare aranpegentix (kata ganti orang/pronoun). Dengan Sasak kadu ITE sax bemaxne aku dan dirku yang satu lagi ayitu ruh. ITE mengandung makne fisik dait spiritual. Bandingan lamun kadu TIYANG sax bemaxne Tau utawe dengan utawe menusiye. Apa malik Tyang Pelunguh sax bemaxne Dengan Kursi/Sentaux. Terus dengan sax keduwe ite sebut SIDE sax bemaxne mengerti kesempurnaan, sempurne, utuh jiwa dait rage. Lamun te jelasang Ite dait Side doang perlu luwex mase dait raos. Ite dait Side ye te kadu six dengan sax beduwe kesadaran atas pekare eksistesi manusye. Ndexn pekare awak doang lagux besopox six pekare ruh utawe jiwe. Ape sax te gawex six ite dait side beduwe tanggung jawab tipax awak dait ruh yesino hukum akherat.
Nane pekare arangentix sax kadu Pelinggih utawe pelungguh. Lamun side kadu arangentix sino side musti pikirang sai kancen de ngeraos. Pelinggih sino te kadu six panakawan, pesurux sax ndex bani gitax tuan ne, sax ngesot utawe bejajar lex pekarangan ngantix catu ambon utawe kepeng seketip. PELINGGIH bemaxne taox tokol, kursi. Sentaux. Bandingang six lex Jawe sax kena Sampeyan dalem, sax bemaxne nae. Lamun lex Sunda, paduka unin sax bemaxne kasut. Nah lex Bali jax Cokorde so unin sax bemaxne nae masih. Jari sai sax pantes muni Pelinggih utawe paduka dait cokorde sino, lamun ite jujur ndexte mungkin milu milu kadu iye. Sengax berembe ntan side kena Pelinggih lagux tetep side gitax atas dait ruwen dengan. Makat side ndex gitax sentauxne, terus lamun ye bebuteng dung ndex arax sentauxne. Sai sax kena pelinggih, paduka berarti ye piyax dirix hine dine setingkat isix kasut utawe sentaux.
Lamun pekare ngeraos doang ite pade masi bekeleot bekelecang ndex istiqomah, taat azas. Terus berembe pakare adat sax lain upame merarix sax jari ajang eksploitasi dengan nine. Arax sax endeng mas 25 kg. jari pegentix kewirangan. Ape ite pade wah jogang selapuxte. Mbe olex kewirangan (kecele, kecewe, rasa malu) kan anaxte mesax sax merarix. Umurn uwah cukup, wah pade melen terus lamun te perarix six dengan sax jax nikahin ye wah pantes ne ngeno, lasingan. Terus ape sax piyax dengan ilax utawe kewirangan sino, pasti salax faham utawe te gawex six dengan lain. Artine, ye arax dengan lain bepesex,boyax kesempatan. Salax faham sino ures leman bekelain faham, sax sopox perasax dirixn tao adat bagusan six sax lain. Sax lain ndexn arax urusan six adat dengan. Betempoh wah duwe kepentingan. Lamun ite sadar jari Tau Sasak sax besopox dait pade pendait, jax kembex persulit dirix aneh. Ape ape te piyax sengke, ape ape te piyax suwe dait krudut. Segrah ite pade demen bekrudut terus selame lamen jari tau Sasak ine.
Kunci selapux pekare ye sino ite saling faham, lamun arax batur sax mele ingon care papux baloxne, aneh terusang. Lamun arax sax ndex mele kadu care laex aneh terusang. Lagux lamun bedait dengan duwe, cobaxang ngkah arax dengan sax milu milu mancing boyax mpax betok lex antare duwe dengan sino. Ape jax jarin, lamun arax dengan duwe belain faham, pasti iye gen ngeraos dait peta langan sugul sax te aran bemufakat. Dengan Sasak sino asline dengan mudax bemufakat, ndex arax sax demen piyax pekare jari krudut. Olex sino semeton jari inax amax, te engkahang bae sax aran hobby pesengke batur, ite tau Sasak wah sanggup jari dengan Selam. Selam sino artine Selamet, rehayu. Ite artine aku sax beruwe awak sine dait aku sax arax lex dalem yesino ruh. Side artine awak dait ruh sempurne. Jari ape sax kurang lex tau Sasak. Sax kurang ye sino kewanenante jari dengan sax REJENG, kowat marax karang, betegel lex uninte mesax.
Walalhualambissawab
Marax meno dait ampure
Sax ikhklas
Hazairin R. JUNEP
Base Sasak sax asli sino ye begax gati lain uni ruwen tebanding six base batur olex Jawe ape Bali. Upame te bait olex conot pekare aranpegentix (kata ganti orang/pronoun). Dengan Sasak kadu ITE sax bemaxne aku dan dirku yang satu lagi ayitu ruh. ITE mengandung makne fisik dait spiritual. Bandingan lamun kadu TIYANG sax bemaxne Tau utawe dengan utawe menusiye. Apa malik Tyang Pelunguh sax bemaxne Dengan Kursi/Sentaux. Terus dengan sax keduwe ite sebut SIDE sax bemaxne mengerti kesempurnaan, sempurne, utuh jiwa dait rage. Lamun te jelasang Ite dait Side doang perlu luwex mase dait raos. Ite dait Side ye te kadu six dengan sax beduwe kesadaran atas pekare eksistesi manusye. Ndexn pekare awak doang lagux besopox six pekare ruh utawe jiwe. Ape sax te gawex six ite dait side beduwe tanggung jawab tipax awak dait ruh yesino hukum akherat.
Nane pekare arangentix sax kadu Pelinggih utawe pelungguh. Lamun side kadu arangentix sino side musti pikirang sai kancen de ngeraos. Pelinggih sino te kadu six panakawan, pesurux sax ndex bani gitax tuan ne, sax ngesot utawe bejajar lex pekarangan ngantix catu ambon utawe kepeng seketip. PELINGGIH bemaxne taox tokol, kursi. Sentaux. Bandingang six lex Jawe sax kena Sampeyan dalem, sax bemaxne nae. Lamun lex Sunda, paduka unin sax bemaxne kasut. Nah lex Bali jax Cokorde so unin sax bemaxne nae masih. Jari sai sax pantes muni Pelinggih utawe paduka dait cokorde sino, lamun ite jujur ndexte mungkin milu milu kadu iye. Sengax berembe ntan side kena Pelinggih lagux tetep side gitax atas dait ruwen dengan. Makat side ndex gitax sentauxne, terus lamun ye bebuteng dung ndex arax sentauxne. Sai sax kena pelinggih, paduka berarti ye piyax dirix hine dine setingkat isix kasut utawe sentaux.
Lamun pekare ngeraos doang ite pade masi bekeleot bekelecang ndex istiqomah, taat azas. Terus berembe pakare adat sax lain upame merarix sax jari ajang eksploitasi dengan nine. Arax sax endeng mas 25 kg. jari pegentix kewirangan. Ape ite pade wah jogang selapuxte. Mbe olex kewirangan (kecele, kecewe, rasa malu) kan anaxte mesax sax merarix. Umurn uwah cukup, wah pade melen terus lamun te perarix six dengan sax jax nikahin ye wah pantes ne ngeno, lasingan. Terus ape sax piyax dengan ilax utawe kewirangan sino, pasti salax faham utawe te gawex six dengan lain. Artine, ye arax dengan lain bepesex,boyax kesempatan. Salax faham sino ures leman bekelain faham, sax sopox perasax dirixn tao adat bagusan six sax lain. Sax lain ndexn arax urusan six adat dengan. Betempoh wah duwe kepentingan. Lamun ite sadar jari Tau Sasak sax besopox dait pade pendait, jax kembex persulit dirix aneh. Ape ape te piyax sengke, ape ape te piyax suwe dait krudut. Segrah ite pade demen bekrudut terus selame lamen jari tau Sasak ine.
Kunci selapux pekare ye sino ite saling faham, lamun arax batur sax mele ingon care papux baloxne, aneh terusang. Lamun arax sax ndex mele kadu care laex aneh terusang. Lagux lamun bedait dengan duwe, cobaxang ngkah arax dengan sax milu milu mancing boyax mpax betok lex antare duwe dengan sino. Ape jax jarin, lamun arax dengan duwe belain faham, pasti iye gen ngeraos dait peta langan sugul sax te aran bemufakat. Dengan Sasak sino asline dengan mudax bemufakat, ndex arax sax demen piyax pekare jari krudut. Olex sino semeton jari inax amax, te engkahang bae sax aran hobby pesengke batur, ite tau Sasak wah sanggup jari dengan Selam. Selam sino artine Selamet, rehayu. Ite artine aku sax beruwe awak sine dait aku sax arax lex dalem yesino ruh. Side artine awak dait ruh sempurne. Jari ape sax kurang lex tau Sasak. Sax kurang ye sino kewanenante jari dengan sax REJENG, kowat marax karang, betegel lex uninte mesax.
Walalhualambissawab
Marax meno dait ampure
Sax ikhklas
Hazairin R. JUNEP
Sasak Lasingan!
ogyakarta (Sasak.Org) Arax sopox bajang beketuwan, ape kenan LASINGAN sino ah, ndex ku demen gati dengah dengan muni ngeno. Tau sax paran dirix budayawan macem macem unin bejawab padahal masalah sax meno meno wah arax tetulis lex KS dait www. Sasak.org laeeeex gati. Arax sax kena lasingan sino base Arab, base Inggres dait ape sax melene wah.
Lasingan tau Sasax sax paran dirixn budayawan, makatne demen lalox nyebox. Berembe ntan jax betulung adexn seke maju bangse Sasak lamun ite nyebox nyebox kanyan. Masalah sax arax lex dunye nyate akhirn bau te gitax lex duniye maye. Tau Sasak lex mbe mbe taoxne ye tetep polos. Pire dengan sax te paran tokoh sino senyatene dengan perot dait ndex jujur. Ye pade piyax akun face book seluwex luwexne adexn te paran beduwe pendukung. Jari ye sax piyax status, ye bejawab. Lamun kance sopox ye dukung barehan sekejet lain unine bekomentar. Sopox aran jaux sopox karakter olex sopox manusiye sax pade. Ape ndex periak lex manusiye sax paranoid dait schizoprenia marax meno. Sax lebih mesaxaken malik kanak bajang sax milu mace dait ngaji lex sesangkokne. Bingungn pade mace, dengan sax kenax te salahang lagux lamun pade ye timaxn bertentangan six akidah wajib te kenaxang wah. Begeroma ruwen pade tau Sasak kajuman, bepayas marax Cupak ngakux dirixn datu.
Lasingan Tau Sasak sax jari maling lex gumi paer sax wah pade sekolahno, pindah jox duniye maye. Lamun lex bale baturte maix angen paling sampi bembex baturn mesax. Maling sino ye kenal taox dait dengan sax arax lex ito. Hapaln langan dait taox nyebox. La nane jax penggitan maling sax seke ahli jari mafia wah. Lex gumi paer lamun arax proyek pembangunan butengang infrastruktur selapux pemborong begulah begaet boyax care adexn maux sax belex belex, lamun perlu nyogok 40% lex pejabat, nyogok wah. Lamun perlu kadu pelet ape seher baun doang masih.
Pemborong sino jari mafia sax bodowe jaringan guar galuh jangke libatang pejabat. Ye sax aran Cupak jari datu. Melene molah molah doang lagux hasilne selapux ye bait. Lox Cupak sax jari datu maling proyek, sixne piyax LSM terus beriux kance semeton jarin sax jari pejabat pegerix kepeng rakyat. Sax beduwe LSM malikne boyax baturne piyax kelompok kelompok lex desa desa. Nah ye ntan pade bagi kepeng jarahan sino. Endex arax irox asexn gitax masyarakat jelata sax nerake idupne. Lox Cupax seken mokoh awakne, ndex arax pegawean lagux istane ye piyax mewah. Suwe suwe ndex arax sumber kepingn, lemax laun selapux panakawan nyedi, lamun wah pangsiun semeton jarin sax pejabat baruxn pelot. Mbe lalox tipaxn pelai, menusiye perot, berot jaxn tulax jok masyarakat jari dedoro, sengax ye mesax anggep dengan lain budakn. O gamax periak papu bain sax jax maux kutukan harta haram jangke 7 turunan lox Cupak.
Lasingan tau Sasak lupax lex adat game. Sai piyax ite pade jangke lupax meno. Dengan towaxte mesax dait pemimpinte mesax. Sax aran adat game sino ye beduwe nilai nilai luhur sax betujuan mbutengeng manusiye sax luhur budi pekertine. Marax upame aix sax sugul lex pengembulan Rinjani ite piyax aix kemasan. Aix sax sehat dait nyereng sino seke suwe seke gemi dait ndexn maix. Kembexn aix kemasan sax te inem bilang jelo sax te salahang makat ndexn masalah pengembulan sax lex Rinjani te pelihara dait te jagax?. Arax dengan sax bekuase takut ilang dagangan ne, ye langsung sebox masalah sino. Terus ye adokang dengan sax nginem aix sino jangke pade begejuh bejaguran saling matex. Arax dengan sax bait untung oleh kekisruhan dait ketidaktahuan masyarakat. Ye ampoxne luwex pade pyax bisnis baru, adu domba, pecah belah ite pade. Mbe sax teparan nilai luhur wah ndexne jelas, pengembulan atawe sumur mbe olex ne maux nilai ndexn perlu te ketownanang sengax lamun arax dengan beketowan artin bisnis bau terganggu. Tedox tedox bau, ite palsuang selapuxn lagux bagusan ntante sebox rahasiye. Ye no sax arax lex ite pade bangse Sasak.
Lasingan taox de ke aran Lasingan?. Lasingan sino olex base Kawi/Sanskrit. Lasingandika artine “maix angen side kena menu!”. Tegesne, kemaix angenm! Atawe kemaix angen ne!. Lagux nane jax wah begentix artin jari macem macem. Bau te padayang isi ongkat kanak bajang; Emang gue pikirin!. Ah tega sekali kau!. Berisik tau! dst. Bilang jelo bilang detik ite pade belasingan lagux ndex te taox ape sax sebenarn melente uni. Lsingan, ke perot dait berot de jari tau Sasak. Aneh ke wah waktun nane ite pade beriuk jari dengan jujur, ikhlas, segrah jax te ngantih dirix gen mate barux te sadar.
Wallahualambissab
Marax meno dait ampure
Sax ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Lasingan tau Sasax sax paran dirixn budayawan, makatne demen lalox nyebox. Berembe ntan jax betulung adexn seke maju bangse Sasak lamun ite nyebox nyebox kanyan. Masalah sax arax lex dunye nyate akhirn bau te gitax lex duniye maye. Tau Sasak lex mbe mbe taoxne ye tetep polos. Pire dengan sax te paran tokoh sino senyatene dengan perot dait ndex jujur. Ye pade piyax akun face book seluwex luwexne adexn te paran beduwe pendukung. Jari ye sax piyax status, ye bejawab. Lamun kance sopox ye dukung barehan sekejet lain unine bekomentar. Sopox aran jaux sopox karakter olex sopox manusiye sax pade. Ape ndex periak lex manusiye sax paranoid dait schizoprenia marax meno. Sax lebih mesaxaken malik kanak bajang sax milu mace dait ngaji lex sesangkokne. Bingungn pade mace, dengan sax kenax te salahang lagux lamun pade ye timaxn bertentangan six akidah wajib te kenaxang wah. Begeroma ruwen pade tau Sasak kajuman, bepayas marax Cupak ngakux dirixn datu.
Lasingan Tau Sasak sax jari maling lex gumi paer sax wah pade sekolahno, pindah jox duniye maye. Lamun lex bale baturte maix angen paling sampi bembex baturn mesax. Maling sino ye kenal taox dait dengan sax arax lex ito. Hapaln langan dait taox nyebox. La nane jax penggitan maling sax seke ahli jari mafia wah. Lex gumi paer lamun arax proyek pembangunan butengang infrastruktur selapux pemborong begulah begaet boyax care adexn maux sax belex belex, lamun perlu nyogok 40% lex pejabat, nyogok wah. Lamun perlu kadu pelet ape seher baun doang masih.
Pemborong sino jari mafia sax bodowe jaringan guar galuh jangke libatang pejabat. Ye sax aran Cupak jari datu. Melene molah molah doang lagux hasilne selapux ye bait. Lox Cupak sax jari datu maling proyek, sixne piyax LSM terus beriux kance semeton jarin sax jari pejabat pegerix kepeng rakyat. Sax beduwe LSM malikne boyax baturne piyax kelompok kelompok lex desa desa. Nah ye ntan pade bagi kepeng jarahan sino. Endex arax irox asexn gitax masyarakat jelata sax nerake idupne. Lox Cupax seken mokoh awakne, ndex arax pegawean lagux istane ye piyax mewah. Suwe suwe ndex arax sumber kepingn, lemax laun selapux panakawan nyedi, lamun wah pangsiun semeton jarin sax pejabat baruxn pelot. Mbe lalox tipaxn pelai, menusiye perot, berot jaxn tulax jok masyarakat jari dedoro, sengax ye mesax anggep dengan lain budakn. O gamax periak papu bain sax jax maux kutukan harta haram jangke 7 turunan lox Cupak.
Lasingan tau Sasak lupax lex adat game. Sai piyax ite pade jangke lupax meno. Dengan towaxte mesax dait pemimpinte mesax. Sax aran adat game sino ye beduwe nilai nilai luhur sax betujuan mbutengeng manusiye sax luhur budi pekertine. Marax upame aix sax sugul lex pengembulan Rinjani ite piyax aix kemasan. Aix sax sehat dait nyereng sino seke suwe seke gemi dait ndexn maix. Kembexn aix kemasan sax te inem bilang jelo sax te salahang makat ndexn masalah pengembulan sax lex Rinjani te pelihara dait te jagax?. Arax dengan sax bekuase takut ilang dagangan ne, ye langsung sebox masalah sino. Terus ye adokang dengan sax nginem aix sino jangke pade begejuh bejaguran saling matex. Arax dengan sax bait untung oleh kekisruhan dait ketidaktahuan masyarakat. Ye ampoxne luwex pade pyax bisnis baru, adu domba, pecah belah ite pade. Mbe sax teparan nilai luhur wah ndexne jelas, pengembulan atawe sumur mbe olex ne maux nilai ndexn perlu te ketownanang sengax lamun arax dengan beketowan artin bisnis bau terganggu. Tedox tedox bau, ite palsuang selapuxn lagux bagusan ntante sebox rahasiye. Ye no sax arax lex ite pade bangse Sasak.
Lasingan taox de ke aran Lasingan?. Lasingan sino olex base Kawi/Sanskrit. Lasingandika artine “maix angen side kena menu!”. Tegesne, kemaix angenm! Atawe kemaix angen ne!. Lagux nane jax wah begentix artin jari macem macem. Bau te padayang isi ongkat kanak bajang; Emang gue pikirin!. Ah tega sekali kau!. Berisik tau! dst. Bilang jelo bilang detik ite pade belasingan lagux ndex te taox ape sax sebenarn melente uni. Lsingan, ke perot dait berot de jari tau Sasak. Aneh ke wah waktun nane ite pade beriuk jari dengan jujur, ikhlas, segrah jax te ngantih dirix gen mate barux te sadar.
Wallahualambissab
Marax meno dait ampure
Sax ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Kaule, Sikep dan Menak
Yogyakarta (Sasak.Org) Saya sudah lama menunggu orang yang bisa menegaskan sebuah sikap tentang keberadaan menak Sasak.Kita sering keliru mengindetifikasi orang yang menggunakan nama tertentu sebagai menak. Menak adalah istilah kuno untuk menyebut borjuis. Bourgois dari bahasa Latin Burgus artinya puri, benteng atau kota yang dikelilingi tembok. Ada pula yang menyebutnya sebagai kapitalis. Selain itu ada lagi istilah petit bourgois (borjuis kecil) untuk menyebut orang dari kelas menengah yang konservatif. Borjuis itu timbul pada abad pertengahan di Eropah.
Orang orang yang tinggal di puri adalah orang yang memiliki kekuasaan terbatas dengan kontrol atas tanah dan bisnis tertentu. Sekumpulan orang orang dari berbagai puri yang saling menikahi anggota keluarganya menjadi besar dan mulailah kapitalisme. Seiring membesarnya kekuasaan dan bisnis, mereka merekrut para pekerja dari wilayah sekitarnya. Ketika perkembangan dunia mulai melesat dengan pelayaran luas, mereka inilah yang menjadi dalang perbudakan dan kolonialisme, atau setidaknya penyandang dana.
Lombok adalah sebuah tempat yang boleh dikatakan metroplis zaman dahulu. Semua Bangsa datang dan pergi. Orang pertama adalah nenek moyang bangsa Nusantara seperti bangsa Mentawai, Lubu, Negrito dsb. Kemudian dari Hindia Belakang atau sekarang China Selatan dan utara Laos. Itulah sebabnya kita memiliki kosa kata dari bahasa Khmer yang dahulu merupakan bahasa berpengaruh dan sumber bahasa lain di Asia Tenggara daratan. Orang Sasak adalah satu satunya yang mengatakan ” NYAMPAH” yang berati Sarapan, makan pagi. Kata itu berasal dari bahasa Khmer ” Nyam bai” dibaca [nyampeui] yang artinya makan nasi. Bangsa Tambora yang musnah oleh letusan gunung Tambora tahu 1815 itu adalah pemakai bahasa yang bertalian dengan Bahasa Khmer. Kata Sasak lain adalah Aox, yang bersal dari Hao, dalam bahasa China. Kemudian datanglah bangsa bangsa lain dari daratan India dan Jawa. Pada abad ke IX, orang Buddha sudah hidup di Lombok. Sejak adanya pelayaran antar benua makin ramailah orang asing datang ke Lombok, mula mula Bangsa Persia, kita mengambil istilah mereka Baix/ Baiq yang berarti tuan. Kini banyak orang Asia tengah dan Selatan masih menggunakan nama itu. Lihat tokoh pendiri Ahmadyah, banyak menggunakan Beig dibelakang namanya. Sebagai warisan Persia orang Sasak tradisonal sampai tahun 80an masih menyimpan gambar buraq. Kalau di Sumbar dan Jambi masih ada upacara tabuik sebagai sisa tradisi Persia/Syiah.
Setelah Masuknya bangsa Eropah, Lombok semakin ramai dan terus menerus mendapat pengaruh dari berbagai bangsa. Orang Tegis (Portugis), kemudian Melage ( Spanyol) lalu Inggres dan Kulande (Belanda) masing masing memberi warna pada bangsa Sasak. Namun yang paling besar pengaruhnya dalam kebudayaan adalah Bali dan Jawa. Setelah masa Jawa dan Bali itulah kita mengenal Menak. Ketika semua penjajah sudah pergi setelah perang Lombok, sebagian orang Menak yang biasa bekerja pada penjajah itu, mendapat kesempatan menggantikan kedudukan penjajah. Maka oknum oknum yang menyebut diri menak bertindak sebagai borjuis baru. Mereka tidak tahu bahwa di Jawa sudah tidak ada Menak sesudah matinya Menak Jinggo. Yang ada hanya di dalam wayang dengan sebutan Wong Menak untuk Jayengrane atau Amir Hamzah. Jayengrane artinya Panglima Perang dan Amir Hamzah adalah salah satu tokoh penyebar Islam. Jadi mengapa ada orang Sasak mengelitkan diri dengan sebutan Menak?. Akibat kelakuan oknum menak yang mengundang penjajah maka warga lain mengambil sikap dan jarak. Orang yang dengan sadar dan demi cintanya pada bangse Sasak itu keluar dari “puri puri” mereka dan menyatu dengan masyarakat banyak, Mereka itu adalah para kesatria tulen Bangse Sasak dan menyebar di seantero Gumi Paer dengansebutan SIKEP atau KAULE!. Sikep dan Kaule ini adalah orang yang militan dalam menjaga harkat martabat bangsa Sasak dari dahulu sampai sekarang. Kini oknum oknum yang menjual menak masih banyak sekali. Mereka mempersulit masyarakat dengan berbagai adat yang menjadi ajang bisnis kalangan tertentu namun mencekik rakyat jelata. Para Sikep dan Kaule nampaknya kalah kekuatan dan suara, meskipun sampai lelah berjuang dan bicara.
SIKEP artinya, orang yang sangkep. Sangkep artinya berkumpul untuk mempersenjatai diri, baik secara fisik maupun rohani. Para Sikep ini menurunkan Ulama yang disebut Tuan Guru pada zaman sekarang. Namun tidak semua TG adalah Ulama, karen banyak Ulama su’ yang menjual ayat untuk cari makan. SIKEP memiliki ciri khas, tunduk, berani, terbuka dan bersahaja. Dsiplinnya luar biasa karena ia adalah manusia dengan integritas tinggi. Ia tahu apa yang diinginkan dan ia yakin akan kebenaran. KAULE adalah Sikep yang terjun langsung dimasyarakat bawah, akar rumput. Ia tidak menampakkan perbedaan apapun, ia duduk, berdiri dan makan sama dengan masyarakat jelata, tapi ia membawa angin perubahan untuk memajukan anak bangsanya.
Adakah yang masih mau menjaga nilai SIKEP dan KAULE itu?. Mari kita bersama sama bersatu padu, mengangkat bangsa Sasak. Kita bicara kepada pejabat, pemimpin dan ulama agar mereka mengambil langkah untuk menerapkan prinsip prinsip seorang Sikep dan Kaule dalam menjalankan tugasanya. Kita ingatkan bahwa apa yang terjadi saat ini, dimana banyak orang yang berani memangku jabatan tetapi lupa amanahnya mengemban amanat penderitaan rakyat Lombok, agar berhenti sejenak dan berfikir, apakah yang telah ia lakukan untuk anak bangsanya?.
Kisah menara Babel yang gagal mencapai langit bukanlah karena para insinyur dan tukangnya tidak saling mengerti bahasa, tetapi jauh lebih parah dari itu, bahwa mereka tidak saling mengerti apa dan siapa mereka. Masing masing berjalan menuruti nafsunya sendiri. Yang satu menaruh diri begitu tinggi dan mengabaikan akar rumput, maka ketika tiba waktunya melakukan pekerjaan besar, jurang pemisah begitu lebar dan kita bersama sama jatuh berjumpalitan kedalam jurang itu tanpa ampun.
Bangsa Sasak adalah bangsa multi segalanya, tradisi indah karena akulturasi semua peradaban dunia masuk. Rupa kitapun beraneka, ada banyak yang serupa dengan orang Timor, Sumbawa, Mbojo, Bali, Jawa, Sunda dan Bugis bahkan Cina dan Arab. Kamajuan kita bersama akan tercapai bila kita terbuka seperti nenek moyang kita yang menerima segala rupa bangsa untuk hidup di gumi paer ini. Banyak orang dari bangsa lain, setelah lahir dan besar disana, jadi cinta dan mengaku bangsa Sasak. Tentulah harus demikian karena dimanapun kita berada ini adalah bumi Tuhan. Sasak diasporpun sangat pandai menyesuaikan diri diseantero jagad ini.
Mari kita mulai langkah baru dengan mengedepankan ciri seorang Sasak Sikep dan Kaule yang sejatinya.
Wallahualambissawab
Demikian dan maaf
Yang ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Orang orang yang tinggal di puri adalah orang yang memiliki kekuasaan terbatas dengan kontrol atas tanah dan bisnis tertentu. Sekumpulan orang orang dari berbagai puri yang saling menikahi anggota keluarganya menjadi besar dan mulailah kapitalisme. Seiring membesarnya kekuasaan dan bisnis, mereka merekrut para pekerja dari wilayah sekitarnya. Ketika perkembangan dunia mulai melesat dengan pelayaran luas, mereka inilah yang menjadi dalang perbudakan dan kolonialisme, atau setidaknya penyandang dana.
Lombok adalah sebuah tempat yang boleh dikatakan metroplis zaman dahulu. Semua Bangsa datang dan pergi. Orang pertama adalah nenek moyang bangsa Nusantara seperti bangsa Mentawai, Lubu, Negrito dsb. Kemudian dari Hindia Belakang atau sekarang China Selatan dan utara Laos. Itulah sebabnya kita memiliki kosa kata dari bahasa Khmer yang dahulu merupakan bahasa berpengaruh dan sumber bahasa lain di Asia Tenggara daratan. Orang Sasak adalah satu satunya yang mengatakan ” NYAMPAH” yang berati Sarapan, makan pagi. Kata itu berasal dari bahasa Khmer ” Nyam bai” dibaca [nyampeui] yang artinya makan nasi. Bangsa Tambora yang musnah oleh letusan gunung Tambora tahu 1815 itu adalah pemakai bahasa yang bertalian dengan Bahasa Khmer. Kata Sasak lain adalah Aox, yang bersal dari Hao, dalam bahasa China. Kemudian datanglah bangsa bangsa lain dari daratan India dan Jawa. Pada abad ke IX, orang Buddha sudah hidup di Lombok. Sejak adanya pelayaran antar benua makin ramailah orang asing datang ke Lombok, mula mula Bangsa Persia, kita mengambil istilah mereka Baix/ Baiq yang berarti tuan. Kini banyak orang Asia tengah dan Selatan masih menggunakan nama itu. Lihat tokoh pendiri Ahmadyah, banyak menggunakan Beig dibelakang namanya. Sebagai warisan Persia orang Sasak tradisonal sampai tahun 80an masih menyimpan gambar buraq. Kalau di Sumbar dan Jambi masih ada upacara tabuik sebagai sisa tradisi Persia/Syiah.
Setelah Masuknya bangsa Eropah, Lombok semakin ramai dan terus menerus mendapat pengaruh dari berbagai bangsa. Orang Tegis (Portugis), kemudian Melage ( Spanyol) lalu Inggres dan Kulande (Belanda) masing masing memberi warna pada bangsa Sasak. Namun yang paling besar pengaruhnya dalam kebudayaan adalah Bali dan Jawa. Setelah masa Jawa dan Bali itulah kita mengenal Menak. Ketika semua penjajah sudah pergi setelah perang Lombok, sebagian orang Menak yang biasa bekerja pada penjajah itu, mendapat kesempatan menggantikan kedudukan penjajah. Maka oknum oknum yang menyebut diri menak bertindak sebagai borjuis baru. Mereka tidak tahu bahwa di Jawa sudah tidak ada Menak sesudah matinya Menak Jinggo. Yang ada hanya di dalam wayang dengan sebutan Wong Menak untuk Jayengrane atau Amir Hamzah. Jayengrane artinya Panglima Perang dan Amir Hamzah adalah salah satu tokoh penyebar Islam. Jadi mengapa ada orang Sasak mengelitkan diri dengan sebutan Menak?. Akibat kelakuan oknum menak yang mengundang penjajah maka warga lain mengambil sikap dan jarak. Orang yang dengan sadar dan demi cintanya pada bangse Sasak itu keluar dari “puri puri” mereka dan menyatu dengan masyarakat banyak, Mereka itu adalah para kesatria tulen Bangse Sasak dan menyebar di seantero Gumi Paer dengansebutan SIKEP atau KAULE!. Sikep dan Kaule ini adalah orang yang militan dalam menjaga harkat martabat bangsa Sasak dari dahulu sampai sekarang. Kini oknum oknum yang menjual menak masih banyak sekali. Mereka mempersulit masyarakat dengan berbagai adat yang menjadi ajang bisnis kalangan tertentu namun mencekik rakyat jelata. Para Sikep dan Kaule nampaknya kalah kekuatan dan suara, meskipun sampai lelah berjuang dan bicara.
SIKEP artinya, orang yang sangkep. Sangkep artinya berkumpul untuk mempersenjatai diri, baik secara fisik maupun rohani. Para Sikep ini menurunkan Ulama yang disebut Tuan Guru pada zaman sekarang. Namun tidak semua TG adalah Ulama, karen banyak Ulama su’ yang menjual ayat untuk cari makan. SIKEP memiliki ciri khas, tunduk, berani, terbuka dan bersahaja. Dsiplinnya luar biasa karena ia adalah manusia dengan integritas tinggi. Ia tahu apa yang diinginkan dan ia yakin akan kebenaran. KAULE adalah Sikep yang terjun langsung dimasyarakat bawah, akar rumput. Ia tidak menampakkan perbedaan apapun, ia duduk, berdiri dan makan sama dengan masyarakat jelata, tapi ia membawa angin perubahan untuk memajukan anak bangsanya.
Adakah yang masih mau menjaga nilai SIKEP dan KAULE itu?. Mari kita bersama sama bersatu padu, mengangkat bangsa Sasak. Kita bicara kepada pejabat, pemimpin dan ulama agar mereka mengambil langkah untuk menerapkan prinsip prinsip seorang Sikep dan Kaule dalam menjalankan tugasanya. Kita ingatkan bahwa apa yang terjadi saat ini, dimana banyak orang yang berani memangku jabatan tetapi lupa amanahnya mengemban amanat penderitaan rakyat Lombok, agar berhenti sejenak dan berfikir, apakah yang telah ia lakukan untuk anak bangsanya?.
Kisah menara Babel yang gagal mencapai langit bukanlah karena para insinyur dan tukangnya tidak saling mengerti bahasa, tetapi jauh lebih parah dari itu, bahwa mereka tidak saling mengerti apa dan siapa mereka. Masing masing berjalan menuruti nafsunya sendiri. Yang satu menaruh diri begitu tinggi dan mengabaikan akar rumput, maka ketika tiba waktunya melakukan pekerjaan besar, jurang pemisah begitu lebar dan kita bersama sama jatuh berjumpalitan kedalam jurang itu tanpa ampun.
Bangsa Sasak adalah bangsa multi segalanya, tradisi indah karena akulturasi semua peradaban dunia masuk. Rupa kitapun beraneka, ada banyak yang serupa dengan orang Timor, Sumbawa, Mbojo, Bali, Jawa, Sunda dan Bugis bahkan Cina dan Arab. Kamajuan kita bersama akan tercapai bila kita terbuka seperti nenek moyang kita yang menerima segala rupa bangsa untuk hidup di gumi paer ini. Banyak orang dari bangsa lain, setelah lahir dan besar disana, jadi cinta dan mengaku bangsa Sasak. Tentulah harus demikian karena dimanapun kita berada ini adalah bumi Tuhan. Sasak diasporpun sangat pandai menyesuaikan diri diseantero jagad ini.
Mari kita mulai langkah baru dengan mengedepankan ciri seorang Sasak Sikep dan Kaule yang sejatinya.
Wallahualambissawab
Demikian dan maaf
Yang ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Bahasa dan Budaya Sasak
Yogyakarta [sasak.org] Hingga di tahun 1970an saya banyak menyaksikan orang orang elit Indonesia sisa sisa kolonialisme yang masih menggunakan bahasa Belanda dalam kehidupan sehari hari. Diantara yang elit itu ada yang lebih khusus lagi yaitu yang menggunakan bahasa Prancis yang diselipkan disan sini. Mereka itu adalah orang orang yang dahulunya bekerja atau mendapat keistimewaan dilingkar penguasa penjajah asing. Orang orang elit itu biasa tinggal dan bergaul dengan sesamanya dan mempertahankan cara hidup bak induk semang mereka si penajajah itu. Kalau penjajahnya Belanda maka mereka menggunakan bahasa Belanda dan Prancis. Di negeri dengan penjajah Spanyol seperti Filipia kaum elit tentu memakai bahasa Spanyol.
Pulau Lombok yang sejak zaman prasejarah menjadi tempat singgah dan menetapnya berbagai bagai bangsa, mulai dari bangsa Khmer dari kerajaan Champa dans ebelumnya, China Selatan atau Yunan yang membawa bahasa Sinotebetan dan banyak kosa kata seperti tene, nyampah, mai/maeh dll. Kemudian datang pula bangsa Jawa dan Bali yang membawa bahasa Kawi sehingga kita mempunyai bahasa yang sangat dekat dengan kedua bangsa itu. Orang orang elit Sasak, membangun dan mengelompokkan diri mengikuti cara dan gaya induk semangnya sang penjajah Jawa dan Bali. Mereka menggunakan bahasa Kawi,Jawa, Bali dan kadang dicampur baur dengan berbagai bahasa lain dikemudian hari. Mereka ingin terlihat seperti induk semangnya sehingga menskipun bahasanya tidak begitu dikuasai mereka memaksakan untuk bicara sebagaimana gaya penjajah. Hal itu berlanjut sampai pada gaya berpakaian segala.
Bahasa Kawi atau menak yang sperti dipergunakan pada pertunjukan teater atau wayang meank Sasak adalah seperti bahasa Italia yang digunakan pada opera di seluruh dunia yang mengadopsi gaya Italia itu. Atau bahasa Spanyol pada nyanyian para sopranos dalam teater teater di Eropah. Ketika orang memutuskan menggunakan bahasa Sastra dalam komunikasi sehari hari pasti akan sangat canggung (kelegot) sebab settingnya tidak sesuai lagi dengan apa yang harus diekspresikan. Menggunakan kosa kata yang dianggap bahasa tinggi (sementara orang menyebutnya base alus) seharusnya mengubah gesture dan mimik seseorang. Apa artinya kita mengatakan pelinggih (kursi), Cokorde atau Sampeyan dalem (kaki) atau Paduka (kasut) kalau kita bersikap layaknya bicara dengan teman sepermainan?. Bahasa Sastra itu bukanlah bahasa Sasak, buktinya dalam penggunaan sehari hari tak ada satupun yang fluent (lancar) menggunakannya.
Pernahkah menonton wayang menak Sasak?. Semua karater yang berbadan tingi dan berhidung mancung itu bukanlah bangsa Sasak. Tingginya rata rata diatas karakter lokal. Satu satunya karakter penting yang dihormati oleh karakter non Sasak itu adalah Oemar Maja (umar Maye). Ia digambarkan sebagai seorang sakti dan bijaksana yang bibirnya bergerak saat bicara. Karakter lain hanya tangan dan badannya yang bergerak sebagai simbul penguasa yang main tunjuk saja. Umar Maye adalah mewakili orang asli Sasak yang mengutarakan setiap kata dengan lugas sampai bibirnya dapat dibaca, terus terang dan bersahaja. Karater Umar Maye ada dalam wayang menak Jawa tetapi tidak dibedakan dengan karakter lainnya, dalam berbicara. Umar maye adalah juru bahasa bagi rakyat akar rumput. Ia mewakili tokoh yang kita sebut Sasak Lokax.
Sebelum adanya para pendatang yang menjajah, Bangsa Sasak adalah orang Budis terbukti dengan adanya penemuan patung Buddha yang sekarang disimpan di musium nasional. Kemudian semua bangsa berdatangan dan memberi pengaruh pada bangsa Sasak dalam bahasa, budaya dan adat mereka. Bangsa Sasak sejak dahulu kala adalah bangsa yang sangat bhineka. Kalau kita bandingkan dengan Autralia dan Amerika Serikat yang hanya berusia 200 tahun dan mereka berhasil membangun sebuah negara bhineka, maka bangsa Sasak jauh lebih dahulu merintisnya. Katakanlah kita telah mulai berasimilasi dengan berbagai bangsa pendatang sejak 1200 tahun lalu, dengan bukti bukti peninggalan budaya dan hukum yang ada kita telah survive sampai saat ini. Kita akan terus menjadi warga bhineka tanpa perlu repot repot mengkorup sejarah seolah kita pernah punya kerajaan masing masing ditiap gubuk dengan maharaja entah berantah.
Dewasa ini generasi muda yang cinta Sasak dan Lombok dibuat bingung oleh para budayawan keblinger yang mengaku aku sebagai pewaris budaya adiluhung Sasak dengan mencari legitimasi dari lontar lontar manapun yang bisa dicopy paste lalu membuat baju kebesaran dengan gaya bicara bak pemain ketoprak keliling. Kelegot dan kaku, tentu masyarakat awam merasa geli dan asyik melihat pertunjukan gratis itu.Tidak ada petir tahu tahu muncullah raja diraja diantara para pendukung dana korup dan bersembunyi dibawah bayang bayang kekuasaan.
Menggelikan sekali kalau kita mengaku telah bersyahadat sementara mengatasi masalah kemacetan oleh acara nyongkol yang menghamburkan biaya besar yang kontras dengan banyaknya anak anak bangsa yang kehilangan hak dasarnya atas pendidikan dan kesehatan tak dapat diselesaikan dengan arif. Kita seharusnya menerima Islam satu paket, jangan dikurangi dimana mana agar dapat menjadi barter untuk legitimasi perkara lain yang ternyata bertentangan dengan akidah. Mempertentangkan ajaran Islan dengan ideology modern semisal masalah polygami, jihad yang disalah artikan dan ukhuwah yang dimanipulasikan adalah tindakan mengambil Islam separuh hati. Satu kaki berpijak pada hukum Islam satu kaki lagi pada hukum lain. Jadi bagaimana kita dapat mengerti tentang Rahmatan lilalamin bahwa kita berbeda beda untuk saling mengenal kalau semua harus munafik lompat sana lompat sini. Tiba tiba kita memeliki musik dan tari ale ale yang ntah dari mana datangnya tapi diakui sebagai warisan Sasak. Contoh yang buruk dari mereka yang mengaku aku raja dapat diterapkan juga pada mereka yang mengaku aku sebagai kreator seni baru bangsa Sasak yang asli dari nenek moyang.
Membangun Lombok tidak bisa dengan mengkopy paste program jadi jadian yang didapat dari daerah lain apalagi dari negera asing. Para pemimpin ramai ramai studi banding ke daerah lain dan menganggap daerah lain lebih bagus padahal sesudah mereka pergi daerah lain sudah berubah lagi karena yang studi banding berikutnya inginnya berbeda sesuai yang dilihat dari sponsornya. Apalagi yang studi banding ke luar negeri, masak sih cuma sebulan bisa faham. Paling juga pergi shopping dan ke lampu merah atau pijat sana pijat sini. Makanya yang digembar gemborkan adalah modernisasi apa saja yang dianggap kurang maju lalu mematok target harus seperti yang sudah dilihat di Eropah. Ganjil sekali bangsa Sasak kalau harus sama dengan Bali, Jawa, Belanda atau Jepang. Orang Sasak yang hebat adalah orang yang sanggup menunjukkan kreatifitasnya dalam menghadapi tantangan hidup. Orang yang sanggup keluar dari jeratan penjajahan ekonomi, budaya dan politik. Orang yang sanggup berbicara dengan tegas lugas sedemikian rupa sehingga orang dapat membaca gerak, bibir, mata dan tubuhnya dengan terang benderang.
Tidak ada bahasa kasar yang dipakai orang Sasak dalam bebicara. Yang ada adalah bahasa biasa (kolokial) dan bahasa Sastra. Mau memilih yang manapun asal konsisten tidak ada masalah. Bahasa kasar hanya digunakan oleh orang yang marah, mabuk atau gila. Bahasa lucu adalah apabila orang tidak menguasai bahasa Sastra tetapi memaksakan diri sehingga gerak geriknya tidak sejalan dengan ungkapannya. Pergunakanalah subjek Ite (I), Side (you), Ye (he,she,it), Ite pade (we), Side pade (you plural), Ye pade (they). Kata serapan asing Aku (Melayu) Ante (Arab) Kamu( Melayu) dianggap kurang sopan bila dipakai pada orang baru dan dewasa. Untuk subyek orang kedua tunggal bahasa Sasak asli mempunyai bentuk egaliter Di baik untuk anak atau dewasa. Di adalah sama dengan kata De yang berasal dari bahasa Sangskrta Deva, Devi. Sayangnya kata Di, tinggal satu kelompok masyarakat Sasak yang masih menggunakannya. Bahasa Sasak Asli yang sama sekali bebas dari pengaruh bahasa menak itu, masih dipakai di seluruh Lombok.
Bagi generasi muda yang ragu bicara Sasak gara gara tidak menguasai bahasa Sastra tidak usah sungkan sungkan menggunakan Sasak asli yang dipakai oleh Umar maye itu. Cukup kita betiang berenggeh tidak apa sebab tiang dan nggih sudah diserap semua lapisan selain itu biasa biasa saja. Aox dan ndex adalah kosa kata yang lebih tua dari bahasa sastra, tidak ada pantangan memakainya kalau mau.
Wallaohualambissawab
Demikian dan maaf
Yang ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Pulau Lombok yang sejak zaman prasejarah menjadi tempat singgah dan menetapnya berbagai bagai bangsa, mulai dari bangsa Khmer dari kerajaan Champa dans ebelumnya, China Selatan atau Yunan yang membawa bahasa Sinotebetan dan banyak kosa kata seperti tene, nyampah, mai/maeh dll. Kemudian datang pula bangsa Jawa dan Bali yang membawa bahasa Kawi sehingga kita mempunyai bahasa yang sangat dekat dengan kedua bangsa itu. Orang orang elit Sasak, membangun dan mengelompokkan diri mengikuti cara dan gaya induk semangnya sang penjajah Jawa dan Bali. Mereka menggunakan bahasa Kawi,Jawa, Bali dan kadang dicampur baur dengan berbagai bahasa lain dikemudian hari. Mereka ingin terlihat seperti induk semangnya sehingga menskipun bahasanya tidak begitu dikuasai mereka memaksakan untuk bicara sebagaimana gaya penjajah. Hal itu berlanjut sampai pada gaya berpakaian segala.
Bahasa Kawi atau menak yang sperti dipergunakan pada pertunjukan teater atau wayang meank Sasak adalah seperti bahasa Italia yang digunakan pada opera di seluruh dunia yang mengadopsi gaya Italia itu. Atau bahasa Spanyol pada nyanyian para sopranos dalam teater teater di Eropah. Ketika orang memutuskan menggunakan bahasa Sastra dalam komunikasi sehari hari pasti akan sangat canggung (kelegot) sebab settingnya tidak sesuai lagi dengan apa yang harus diekspresikan. Menggunakan kosa kata yang dianggap bahasa tinggi (sementara orang menyebutnya base alus) seharusnya mengubah gesture dan mimik seseorang. Apa artinya kita mengatakan pelinggih (kursi), Cokorde atau Sampeyan dalem (kaki) atau Paduka (kasut) kalau kita bersikap layaknya bicara dengan teman sepermainan?. Bahasa Sastra itu bukanlah bahasa Sasak, buktinya dalam penggunaan sehari hari tak ada satupun yang fluent (lancar) menggunakannya.
Pernahkah menonton wayang menak Sasak?. Semua karater yang berbadan tingi dan berhidung mancung itu bukanlah bangsa Sasak. Tingginya rata rata diatas karakter lokal. Satu satunya karakter penting yang dihormati oleh karakter non Sasak itu adalah Oemar Maja (umar Maye). Ia digambarkan sebagai seorang sakti dan bijaksana yang bibirnya bergerak saat bicara. Karakter lain hanya tangan dan badannya yang bergerak sebagai simbul penguasa yang main tunjuk saja. Umar Maye adalah mewakili orang asli Sasak yang mengutarakan setiap kata dengan lugas sampai bibirnya dapat dibaca, terus terang dan bersahaja. Karater Umar Maye ada dalam wayang menak Jawa tetapi tidak dibedakan dengan karakter lainnya, dalam berbicara. Umar maye adalah juru bahasa bagi rakyat akar rumput. Ia mewakili tokoh yang kita sebut Sasak Lokax.
Sebelum adanya para pendatang yang menjajah, Bangsa Sasak adalah orang Budis terbukti dengan adanya penemuan patung Buddha yang sekarang disimpan di musium nasional. Kemudian semua bangsa berdatangan dan memberi pengaruh pada bangsa Sasak dalam bahasa, budaya dan adat mereka. Bangsa Sasak sejak dahulu kala adalah bangsa yang sangat bhineka. Kalau kita bandingkan dengan Autralia dan Amerika Serikat yang hanya berusia 200 tahun dan mereka berhasil membangun sebuah negara bhineka, maka bangsa Sasak jauh lebih dahulu merintisnya. Katakanlah kita telah mulai berasimilasi dengan berbagai bangsa pendatang sejak 1200 tahun lalu, dengan bukti bukti peninggalan budaya dan hukum yang ada kita telah survive sampai saat ini. Kita akan terus menjadi warga bhineka tanpa perlu repot repot mengkorup sejarah seolah kita pernah punya kerajaan masing masing ditiap gubuk dengan maharaja entah berantah.
Dewasa ini generasi muda yang cinta Sasak dan Lombok dibuat bingung oleh para budayawan keblinger yang mengaku aku sebagai pewaris budaya adiluhung Sasak dengan mencari legitimasi dari lontar lontar manapun yang bisa dicopy paste lalu membuat baju kebesaran dengan gaya bicara bak pemain ketoprak keliling. Kelegot dan kaku, tentu masyarakat awam merasa geli dan asyik melihat pertunjukan gratis itu.Tidak ada petir tahu tahu muncullah raja diraja diantara para pendukung dana korup dan bersembunyi dibawah bayang bayang kekuasaan.
Menggelikan sekali kalau kita mengaku telah bersyahadat sementara mengatasi masalah kemacetan oleh acara nyongkol yang menghamburkan biaya besar yang kontras dengan banyaknya anak anak bangsa yang kehilangan hak dasarnya atas pendidikan dan kesehatan tak dapat diselesaikan dengan arif. Kita seharusnya menerima Islam satu paket, jangan dikurangi dimana mana agar dapat menjadi barter untuk legitimasi perkara lain yang ternyata bertentangan dengan akidah. Mempertentangkan ajaran Islan dengan ideology modern semisal masalah polygami, jihad yang disalah artikan dan ukhuwah yang dimanipulasikan adalah tindakan mengambil Islam separuh hati. Satu kaki berpijak pada hukum Islam satu kaki lagi pada hukum lain. Jadi bagaimana kita dapat mengerti tentang Rahmatan lilalamin bahwa kita berbeda beda untuk saling mengenal kalau semua harus munafik lompat sana lompat sini. Tiba tiba kita memeliki musik dan tari ale ale yang ntah dari mana datangnya tapi diakui sebagai warisan Sasak. Contoh yang buruk dari mereka yang mengaku aku raja dapat diterapkan juga pada mereka yang mengaku aku sebagai kreator seni baru bangsa Sasak yang asli dari nenek moyang.
Membangun Lombok tidak bisa dengan mengkopy paste program jadi jadian yang didapat dari daerah lain apalagi dari negera asing. Para pemimpin ramai ramai studi banding ke daerah lain dan menganggap daerah lain lebih bagus padahal sesudah mereka pergi daerah lain sudah berubah lagi karena yang studi banding berikutnya inginnya berbeda sesuai yang dilihat dari sponsornya. Apalagi yang studi banding ke luar negeri, masak sih cuma sebulan bisa faham. Paling juga pergi shopping dan ke lampu merah atau pijat sana pijat sini. Makanya yang digembar gemborkan adalah modernisasi apa saja yang dianggap kurang maju lalu mematok target harus seperti yang sudah dilihat di Eropah. Ganjil sekali bangsa Sasak kalau harus sama dengan Bali, Jawa, Belanda atau Jepang. Orang Sasak yang hebat adalah orang yang sanggup menunjukkan kreatifitasnya dalam menghadapi tantangan hidup. Orang yang sanggup keluar dari jeratan penjajahan ekonomi, budaya dan politik. Orang yang sanggup berbicara dengan tegas lugas sedemikian rupa sehingga orang dapat membaca gerak, bibir, mata dan tubuhnya dengan terang benderang.
Tidak ada bahasa kasar yang dipakai orang Sasak dalam bebicara. Yang ada adalah bahasa biasa (kolokial) dan bahasa Sastra. Mau memilih yang manapun asal konsisten tidak ada masalah. Bahasa kasar hanya digunakan oleh orang yang marah, mabuk atau gila. Bahasa lucu adalah apabila orang tidak menguasai bahasa Sastra tetapi memaksakan diri sehingga gerak geriknya tidak sejalan dengan ungkapannya. Pergunakanalah subjek Ite (I), Side (you), Ye (he,she,it), Ite pade (we), Side pade (you plural), Ye pade (they). Kata serapan asing Aku (Melayu) Ante (Arab) Kamu( Melayu) dianggap kurang sopan bila dipakai pada orang baru dan dewasa. Untuk subyek orang kedua tunggal bahasa Sasak asli mempunyai bentuk egaliter Di baik untuk anak atau dewasa. Di adalah sama dengan kata De yang berasal dari bahasa Sangskrta Deva, Devi. Sayangnya kata Di, tinggal satu kelompok masyarakat Sasak yang masih menggunakannya. Bahasa Sasak Asli yang sama sekali bebas dari pengaruh bahasa menak itu, masih dipakai di seluruh Lombok.
Bagi generasi muda yang ragu bicara Sasak gara gara tidak menguasai bahasa Sastra tidak usah sungkan sungkan menggunakan Sasak asli yang dipakai oleh Umar maye itu. Cukup kita betiang berenggeh tidak apa sebab tiang dan nggih sudah diserap semua lapisan selain itu biasa biasa saja. Aox dan ndex adalah kosa kata yang lebih tua dari bahasa sastra, tidak ada pantangan memakainya kalau mau.
Wallaohualambissawab
Demikian dan maaf
Yang ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Babad Batu Besar VIII
Yogyakarta [sasak.org] Setiap hari semakin banyak pertanyaan yang muncul di semua FB yang dibikin oleh anak bangsa Sasak. Ada yang bertanya lalu dijawab sendiri oleh kloningannya pada saat yang sama. Satu kloningan bercanda, satu yang serius dan satu lagi melompat sana lompat sini. Yang lompat lompat itu yang paling banyak. Kita dapat dengan mudah mengenali kloning siapa yang menulis dan berpendapat. Kata orang Sasak, mudax mudax paso belax artinya semudah pecahnya tempayan.
Kegelisahan generasi muda yang mulai mencari identitas diri bagaikan orang hilang dikeramaian. Bahasa Sasak tidak bisa karena ribet mau meniru teater keliling seperti tooneel yang pakai bahasa Kawi campur Jawa, Bali yang digecok urap dengan bahasa Arab, Belanda dll. Jadi tidak hafal semua istilah aneh aneh. Mau bicara pakai bahasa Sasak sehari hari, kelimpungan juga karena sejak kecil dicekoki Bahasa Indonesia dan bahkan Inggris saking modernnya.
No problemlah, kita adalah bangsa yang beragam warna, boleh pakai bahasa manapun asal taat azas. Setelah perkara bahasa ini masih ada ribuan pertanyaan dan yang terakhir adalah masalah kerajaan yang diklaim pernah ada. Tiap orang punya versi, menurut mamixnya begini, menurut mamix yang satu lagi begono. Yang lumayan bijak bilang, terserah kalian mau omong apa. Jadi di Lombok itu orang boleh bicara tentang sejarah masing masing. Kalau tidak ada yang digali dari kuburan, ya dibuat atau copy paste dari mana saja, sampai manipulasi datapun boleh.
Sederhananya kerajaan di Lombok zaman baheula, boleh saja dibesarkan sehingga melebihi Majapahit dan rajanya punya keturunan sampai detik ini. Tapi kalau diminta tes DNA mungkin akan berkelit seperti lelaki yang menghamili tetangganya dan tidak mau menikah!. Tapi kalau dibesarkan kita akan jadi tukang omog besar. Kita diam saja nanti generasi muda akan terus mengorek korek apa saja agar mengerti. Semakin kita banyak mempelajari semakin sedikit kita tahu. Semakin banyak kita melepas semakin bijaksanalah kita. Bagaimana kalau kita melepaskan saja klaim klaim lucu yang terus membuat kita bimbang dan tidak maju maju.
Salah satu pertanyaan adalah dimana dan seperti apa keraton sisa sisa kerajaan yang pernah berdiri di Lombok itu. Ada yang merasa minder bahwa orang Jawa meningalkan Borobudur sedangkan papux balox tidak meninggalkan apa apa. Bisakah kita berputar sejenak dan melihat dari sisi lain sembari melepaskan baju baju kebesaran imaginer kita?.
Ketika seorang raja berkuasa ditempat yang makmur dan luas, ambisinya akan berkembang besar seiring dengan luasnya kekuasaan. Ada yang gila hormat dan ambisi pamer. Semua dibuat ekstraordiner, luar biasa dalam wujub benda materi. Tetapi ada banyak lagi yang tidak membangun benda materi namun memilih membangun manusia dan kemanusian. Apakah papux balox tidak bisa membangun seperti Borobudur?. Bisa, bukankah mereka adalah orang yang sama, mereka sama sama Budis dan memiliki ilmu yang setara?. Jangan lupa genius lokal berpran penting dalam suatu peradaban. Kita punya batu andesit, pasir, tanah liat dst persis seperti di Borobudur. Tapi kita tidak memiliki alam yang seperti lingkungan dibangunnya candi itu. Kita punya pantai yang serba dekat, gunung yang juga dalam jangkauan. Inspirasi orang yang tinggal di dataran rendah dengan orang seperti bangsa Sasak, mematerialisasikan harapan dan impiannya dengan cara berbeda.
Tenunan, jalinan anyaman, bahasa, filsafat, tembang dan kuliner adalah monumen besar yang ditinggalkan oleh papux balox kita. Politik dan kekuasaan boleh berganti beribu kali tapi pemeliharaan tradisi dan pembangunan manusia dan kemanusian tiada kata henti. Maka kita secara turun temurun menjadi bangsa yang punya kerajinan, filsafat dan tradisi serta bahasa yang tak rusak oleh waktu. Apa yang kita punya mungkin saja lebih lengkap daripada basrelief atau stupa candi. Bangsa hebat tidak selalu mengandalkan peninggalan kuno mereka sebab setiap 1000 tahun sebuah peradaban dimungkin menghilang sama sekali oleh sebab apapun. Seorang raja Korea menciptakan huruf hanggul yang merupakan cara penulisan paling genius di duniua. Orang Islandia tidak punya monumen tapi mereka adalah salah satu bangsa termodern dan makmur. Mereka punya karya Sasatra bernama Saga. Bahasa mereka sama dengan seribu tahun lalu dan mampu mengungkapkan istilah modern seperti faxsimilie dll. Bangsa Sasak tidak usah menggali kubur hanya untuk mengerti apa itu Sela Parang. Cukup pergi ke Obel Obel dan tampaklah apa yang namanya Selaparang. Kalau mau ribut lagi soal raja sampai Banjar Getas, lihat saja orang di dasan dasan yang jauh dari pengaruh kota, mereka itulah para raja. Mereka tetap pakai sarung setengah badan bukan?.
Selaparang artinya batu besar, mengapa mencari istana, kalau tahu apa artinya batu besar, Big Stones!. Mau berapa saja bisa, ambil sendiri dan gratis, sebab itu adalah warisan yang tiada henti dimuntahkan oleh Rinjani bagi putra putri maharaja batu besar. Berbagai bagai bangsa di dunia ini tidak pernah meributkan sampai mencungkil cungkil halaman tetangga saking getolnya dapat sebongkah batu sekedar legitimasi diri. Orang Singapura atau Australia tidak pusing mencari cari, mereka justru melakukan hal seperti yang dilakukan papux balox kita, yaitu membangun manusia dan kemanusiaan dan lihat hasilnya, hanya 50 tahun saja mereka membangun lebih dahsyat dari sekedar stupa dan baslerief bahkan dalam bidang sastra, filsafat, kuliner mereka maju pesat. Jadi kita harus memutuskan sekarang mau jadi jangkrik atau yang beken lagi adalah jadi tuntel sekalian, lalu menggali tanah dan cari tempurung kelapa, setelah seribu tahun kelak anak cucu masih mencari istana Tengkulak Gero!
Bagi yang muda dan bersemangat berhentilah menunggu, carilah pekerjaan yang engkau cintai agar seumur hidupmu kau tak perlu bekerja. Generasi momot meco saat ini penuh di boug boug karena mereka mencari pekerjaan yang tiada dicintai. Semua berbondong bondong jadi PNS padahal tak semuanya cinta profesi tersebut. Lihatlah dikantor kantor, apa saja yang dilakukan para PNS tanpa cinta itu, adalah meneruskan kebiasaan di boug boug itu. Mereka tidak merasa bertanggung jawab atas ancaman kesehatan anak dari jajanan beracun, kotor dan tidak layak. Mereka tidak peduli murid jadi apa yang penting lulus UN dengan cara apapun. Mereka tidak tergugah melihat derita akar rumput sampai mengkorup Raskin dan BLT. Kalau gagal jadi PNS maka konfresni tiada henti akan terus berlanjut, syukur sekali kalau ada yang cinta Malaysia, mereka akan berjuang sampai mati agar dapat kesana untuk melakukan tugas yang tiada dicintai. Derita tiada akhir adalah keputusan diri untuk mau menderita. Bukankah rasa sedih, rasa jengkel, iri dengki dan malas pun juga cinta dan bahagia, semangat dan tekad baja hanya bisa terjadi jika kita sendiri yang mengizinkannya terjadi?. Kalau demikian apalagi yang kalian tunggu?. Maju dan jayalah bangse Sasak!
Wallahualambissawab
Demikian dan maaf
Yang ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Komen from sasak.org
Batu lilih(deslander) says:
30 March, 2011 at 10:07 PM
bagaimana bangsa sasak tidak cinta malaysia,cinta arab,cinta brunei,walau hakekatnya tidak cinta,semua cinta karna keterpaksaan.bahkan untuk mengejar cinta yg dibenci tidak sedikit dari kami harus ngutang pada para rentenir,,tapi karena propesi yg tidak di cintai itu desa dasan di gumi paer sasax jadi putih.mudah2an kedepannya terune bajang bangse sasax lebih maju biar tidak ter jajah oleh china terus seperti kami..
Kegelisahan generasi muda yang mulai mencari identitas diri bagaikan orang hilang dikeramaian. Bahasa Sasak tidak bisa karena ribet mau meniru teater keliling seperti tooneel yang pakai bahasa Kawi campur Jawa, Bali yang digecok urap dengan bahasa Arab, Belanda dll. Jadi tidak hafal semua istilah aneh aneh. Mau bicara pakai bahasa Sasak sehari hari, kelimpungan juga karena sejak kecil dicekoki Bahasa Indonesia dan bahkan Inggris saking modernnya.
No problemlah, kita adalah bangsa yang beragam warna, boleh pakai bahasa manapun asal taat azas. Setelah perkara bahasa ini masih ada ribuan pertanyaan dan yang terakhir adalah masalah kerajaan yang diklaim pernah ada. Tiap orang punya versi, menurut mamixnya begini, menurut mamix yang satu lagi begono. Yang lumayan bijak bilang, terserah kalian mau omong apa. Jadi di Lombok itu orang boleh bicara tentang sejarah masing masing. Kalau tidak ada yang digali dari kuburan, ya dibuat atau copy paste dari mana saja, sampai manipulasi datapun boleh.
Sederhananya kerajaan di Lombok zaman baheula, boleh saja dibesarkan sehingga melebihi Majapahit dan rajanya punya keturunan sampai detik ini. Tapi kalau diminta tes DNA mungkin akan berkelit seperti lelaki yang menghamili tetangganya dan tidak mau menikah!. Tapi kalau dibesarkan kita akan jadi tukang omog besar. Kita diam saja nanti generasi muda akan terus mengorek korek apa saja agar mengerti. Semakin kita banyak mempelajari semakin sedikit kita tahu. Semakin banyak kita melepas semakin bijaksanalah kita. Bagaimana kalau kita melepaskan saja klaim klaim lucu yang terus membuat kita bimbang dan tidak maju maju.
Salah satu pertanyaan adalah dimana dan seperti apa keraton sisa sisa kerajaan yang pernah berdiri di Lombok itu. Ada yang merasa minder bahwa orang Jawa meningalkan Borobudur sedangkan papux balox tidak meninggalkan apa apa. Bisakah kita berputar sejenak dan melihat dari sisi lain sembari melepaskan baju baju kebesaran imaginer kita?.
Ketika seorang raja berkuasa ditempat yang makmur dan luas, ambisinya akan berkembang besar seiring dengan luasnya kekuasaan. Ada yang gila hormat dan ambisi pamer. Semua dibuat ekstraordiner, luar biasa dalam wujub benda materi. Tetapi ada banyak lagi yang tidak membangun benda materi namun memilih membangun manusia dan kemanusian. Apakah papux balox tidak bisa membangun seperti Borobudur?. Bisa, bukankah mereka adalah orang yang sama, mereka sama sama Budis dan memiliki ilmu yang setara?. Jangan lupa genius lokal berpran penting dalam suatu peradaban. Kita punya batu andesit, pasir, tanah liat dst persis seperti di Borobudur. Tapi kita tidak memiliki alam yang seperti lingkungan dibangunnya candi itu. Kita punya pantai yang serba dekat, gunung yang juga dalam jangkauan. Inspirasi orang yang tinggal di dataran rendah dengan orang seperti bangsa Sasak, mematerialisasikan harapan dan impiannya dengan cara berbeda.
Tenunan, jalinan anyaman, bahasa, filsafat, tembang dan kuliner adalah monumen besar yang ditinggalkan oleh papux balox kita. Politik dan kekuasaan boleh berganti beribu kali tapi pemeliharaan tradisi dan pembangunan manusia dan kemanusian tiada kata henti. Maka kita secara turun temurun menjadi bangsa yang punya kerajinan, filsafat dan tradisi serta bahasa yang tak rusak oleh waktu. Apa yang kita punya mungkin saja lebih lengkap daripada basrelief atau stupa candi. Bangsa hebat tidak selalu mengandalkan peninggalan kuno mereka sebab setiap 1000 tahun sebuah peradaban dimungkin menghilang sama sekali oleh sebab apapun. Seorang raja Korea menciptakan huruf hanggul yang merupakan cara penulisan paling genius di duniua. Orang Islandia tidak punya monumen tapi mereka adalah salah satu bangsa termodern dan makmur. Mereka punya karya Sasatra bernama Saga. Bahasa mereka sama dengan seribu tahun lalu dan mampu mengungkapkan istilah modern seperti faxsimilie dll. Bangsa Sasak tidak usah menggali kubur hanya untuk mengerti apa itu Sela Parang. Cukup pergi ke Obel Obel dan tampaklah apa yang namanya Selaparang. Kalau mau ribut lagi soal raja sampai Banjar Getas, lihat saja orang di dasan dasan yang jauh dari pengaruh kota, mereka itulah para raja. Mereka tetap pakai sarung setengah badan bukan?.
Selaparang artinya batu besar, mengapa mencari istana, kalau tahu apa artinya batu besar, Big Stones!. Mau berapa saja bisa, ambil sendiri dan gratis, sebab itu adalah warisan yang tiada henti dimuntahkan oleh Rinjani bagi putra putri maharaja batu besar. Berbagai bagai bangsa di dunia ini tidak pernah meributkan sampai mencungkil cungkil halaman tetangga saking getolnya dapat sebongkah batu sekedar legitimasi diri. Orang Singapura atau Australia tidak pusing mencari cari, mereka justru melakukan hal seperti yang dilakukan papux balox kita, yaitu membangun manusia dan kemanusiaan dan lihat hasilnya, hanya 50 tahun saja mereka membangun lebih dahsyat dari sekedar stupa dan baslerief bahkan dalam bidang sastra, filsafat, kuliner mereka maju pesat. Jadi kita harus memutuskan sekarang mau jadi jangkrik atau yang beken lagi adalah jadi tuntel sekalian, lalu menggali tanah dan cari tempurung kelapa, setelah seribu tahun kelak anak cucu masih mencari istana Tengkulak Gero!
Bagi yang muda dan bersemangat berhentilah menunggu, carilah pekerjaan yang engkau cintai agar seumur hidupmu kau tak perlu bekerja. Generasi momot meco saat ini penuh di boug boug karena mereka mencari pekerjaan yang tiada dicintai. Semua berbondong bondong jadi PNS padahal tak semuanya cinta profesi tersebut. Lihatlah dikantor kantor, apa saja yang dilakukan para PNS tanpa cinta itu, adalah meneruskan kebiasaan di boug boug itu. Mereka tidak merasa bertanggung jawab atas ancaman kesehatan anak dari jajanan beracun, kotor dan tidak layak. Mereka tidak peduli murid jadi apa yang penting lulus UN dengan cara apapun. Mereka tidak tergugah melihat derita akar rumput sampai mengkorup Raskin dan BLT. Kalau gagal jadi PNS maka konfresni tiada henti akan terus berlanjut, syukur sekali kalau ada yang cinta Malaysia, mereka akan berjuang sampai mati agar dapat kesana untuk melakukan tugas yang tiada dicintai. Derita tiada akhir adalah keputusan diri untuk mau menderita. Bukankah rasa sedih, rasa jengkel, iri dengki dan malas pun juga cinta dan bahagia, semangat dan tekad baja hanya bisa terjadi jika kita sendiri yang mengizinkannya terjadi?. Kalau demikian apalagi yang kalian tunggu?. Maju dan jayalah bangse Sasak!
Wallahualambissawab
Demikian dan maaf
Yang ikhlas
Hazairin R. JUNEP
Komen from sasak.org
Batu lilih(deslander) says:
30 March, 2011 at 10:07 PM
bagaimana bangsa sasak tidak cinta malaysia,cinta arab,cinta brunei,walau hakekatnya tidak cinta,semua cinta karna keterpaksaan.bahkan untuk mengejar cinta yg dibenci tidak sedikit dari kami harus ngutang pada para rentenir,,tapi karena propesi yg tidak di cintai itu desa dasan di gumi paer sasax jadi putih.mudah2an kedepannya terune bajang bangse sasax lebih maju biar tidak ter jajah oleh china terus seperti kami..
Langganan:
Postingan (Atom)