Sabtu, 23 Mei 2009

Sasak Berselingkuh

(Sasak.org) Senin, 31 Maret 2008 01:00
Lebih dari satu miliar penduduk dunia mengaku dan memasang identitas diri sebagai Muslim. Mereka dengan bangga menunjukkan diri sebagai panganut Islam yang paling hebat. Dari Afrika Utara sampai Philippina dan bahkan seantero dunia ada banyak kaum itu. Di Eropah tersebar cukup besar warga muslim; di Inggris, Perancis dan Jerman sedang di negara UE lainnya lebih kecil jumlahnya.

Penyebaran ini terentang dari ujung barat ke timur dan dari utara ke selatan mencakup lebih dari separuh globe. Layaklah para penganut agama ini mempunyai kultur dan tradisi yang sangat berwarna warni. Di negara berpadang pasir luas dan terik matahari kejam dan angin berpasir bergolak tidak akan sama perilaku manusianya dibanding dengan negara yang hijau, tenang dan damai alamnya seperti Indonesia. Islam sebagai keyakinan dan cara hidup telah memberi sumbanagan sangat besar bagi peradaban dunia modern. Semua orang sudah tahu bahwa abad pencerahan yang disebut renaisance itu terinspirasi dari kemajuan ilmu pengetahuan yang dicapai kaum muslim, kala itu. Cendekiawan Kristiani dan Yahudi banyak sekali belajar di universitas Islam yan sangat bermutu di Timur Tengah maupun Spanyol.

Islam datang sebagi penyelamat manusia yang mulai berselingkuh dengan tuhan tuhan lain yang menyebabkan peradaban manusia ambruk satu demi satu. Pada Saat Nabi Muhammad SAW mendeklarasikan Islam, masyarakatnya sangat kental dengan kesyirikan dan kebiadaban. Anak anak perempuan yang lahir dikubur hidup hidup. Puncak kekejian manusia tak ada lagi memelebihi membunuh bayi mereka sambil tertawa. Muhammadlah yan telah menyelamatkan manusia dari keterpurukan martabat, kehancuran nilai moral dan pembasmian kelompok lemah oleh kelompok kuat. Islam disusun atas landasan Rahmatan lil alamin, yang berarti kasih sayang kepada semua makhluk. Di dalam Al Qur’an tertera tuntunan hidup yang terang dan jelas. Tuntunan Islam dibangun atas pilar pilar yang disebut Rukun Isalam. Pertama Syahadat yaitu mengakui Allah itu Esa. Tidak ada tuhan selain Allah. DIA tidak beranak dan tidak diperanakkan. Tidak ada yang serupa dengan DIA. Hanya Allah Yang Maha Besar dan Maha Segalanya. Kemudian mengakui bahwa Muhmmad adalah Rasul Allah. Rasul ini adalah penuntun bagi pengikutnya. Semestinya ummat yang telah berbaiat kepada Islam hanya mengikuti jalan yang di firamankan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah. Nabi Saw adalah suri taualadan (role model) satu satunya bagi ummat Islam karena beliau adalah Uswatun hasanah (contoh sempurna).

Kedua menegakkan shalat, bukan sekedar mengerjakan tetapi menegakkan. Kalau tidak tegak aturannya dan persiapannya, tidak dapat shalat dilaksanakan dengan sempurna. Aturan dan tata tertib harus ditegakkan, dilaksanakan barulah dapat dikatakan sholatnya tegak. Sholat lima waktu dalam sehari semalam adalah, waktu waktu khusu untuk hening
sejenak, segala sesautu memerlukan waktu untuk berproses. Kodrat manusia yang tiada sempurna membuatnya harus berhenti sejenak dalam rutinitas keseharian, baik karena alasan teknis atau alasan kebutuhan lain. Alasan teknis, manusia perlu merestaurasi tubuhnya dengan makan dan buang air, buang gas dan beristirahat. Alasan diluar teknis adalah mengelola akal dan fikiran. Bukankah manusia memilki tiga aspek yang wajib dijaga dan dipelihara dengan baik sebagai amanat dari Sang Khlaik. Badan, jiwa dan ruh. Tidak ada jalan lebih bagus daripada Sholat dalam hal menjaga ketiganya. Dengan makanan halal dan baik, mandi dan berpakaian serta rumah yang baik, niscaya badan akan sehat, kuat dan tangkas. Melalui membaca dan mepelajari ayat ayat Allah jiwa akan berkembang cerdas, manusiawi dan bercahaya. Hanya bila badan dan jiwa terjaga dengan baiklah maka ruh dapat manyatu dengan keduanya.

Ketiga Puasa, perpaduan kekuatan jasmani dan jiwa, bagaikan pertarungan dua makhluk raksasa yang sangat dahsyat sehingga tak ada wasit darimanapun yang dapat menengahi mereka kecuali diri manusia sendiri. Kekuatan kedua makhluk itu berasal dari makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang diperoleh dari makhluk hidup lain dapat memperbesar badan sedangkan makanan dan minuman jiwa yang masuk lewat panca indra akan menumbuhkan raksasa yang tak berwujud didalam diri manusia. Puasalah yang dapat mengendalikan dan menyeimbagkan kekuatan dua makhluk yang bercokol di satu tubuh itu. Puasalah yang menempa manusia menjadi makhluk berbudi pekerti, humanis dan zuhud kepada dunia (tidak hedonis).

Keempat membayar zakat, apabila manusia telah dapat mengendalikan dua unsur besar dalam badannya, maka ia perlu keseimbangan. Kalau manusia makan perlu pembuangan maka jiwapun memerlukan system penyeimbang. Zakat adalah usaha mematahkan egoisme diri yang serakah dan ingin mengangkangi segala harta dunia. Peperangan melawan keserakahan itu akan mengukir keindahan siluet kemanusian yang bernama harkan dan martabat.

Kelima pergi Haji ke Makkah, setelah manusia dapat mengelola bagian teknis dan non teknis dari badan dan jiwanya kini giliran ruh yang harus diurus. Ruh itu suci, firman Allah bersifat ruhani. Selama mengelola hidupnya hidup manusia berkutat mengurus badan dan jiwanya saja. Tentu manusia tak sanggup mengurus ruhnya karena ia tak dapat dimengerti. Ruh tetap suci karena tangan bahkan egoisme manusia tak dapat menyentuhnya. Kalau ia datang lahirlah anak kalau dia pergi matilah manusia. Ruh datang dan pergi menuruti perintah Yang Maha Empunya. Maka badan dan jiwa wajib pergi mengantarkan ruhnya untuk memenuhi panggilan Rabnya. Lihatlah orang orang yang menjalankan ibadah haji, mereka tidak perlu pakaian mewah, semuanya sederhana
karena bukan badan yang sedang diurus tetapi ruh. Ketika ruh bertemu ruh, maka lihatlah badan dan jiwa jadi luruh….

Kelima rukun Islam itu dapt diumpamakan sebagai bangunan kokoh kuat dan indah. Sayhadat adalah pondasi dan lantainya. Sahalat adalah tiang tiang besar dan kecilnya.Puasa adalah dindingnya yang menutupi dari ganguan luar. Zakat adalah pintu dan jendelanya serta haji adalah atapnya yang indah.

Bagaimana mungkin seseorang hanya dapat mendirikan tiang dan pergi begitu saja? Bangunan apa namanya, stone hange atau batu tegak? Tak mungkin pula ada orang menembok rumahnya tanpa ada pintu dan jendela sama sekali. Lebih tak mungin lagi kalau ada orang tiba tiba hendak memasang atap saja, maka ambruklah dia.

Masyarakat muslim yang tersebar luas diseantero jagad ini, melaksanakan Islam dengan bersahaja. Tidak ada yang keluar dari tuntunan awal yaitu Al Qur’an dan Hadits. Namun lambat laun perkembangan tradisi dan budaya mempengaruhi perilaku mereka sehinga
beragamlah warna warni kehidupan ini. Memang Allah menciptakan manusia bersuku dan berbangsa bangsa agar saling mengenal. Alangkah indahnya perbedaan perbdeaan kultur dan tradisi manusia. Betapa indahnya Ayat Ayat Allah yang bernama manusia itu.

Kemajuan disalah satu bidang telah membawa manusia dalam kehancuran seperti sebelum mengenal Islam itu. Einstein mengatakan agama tanpa ilmu buta dan ilmu tanpa agama pincang. Jadi memajukan hanya salah satu saja maka lihatlah akibatnya selama ini. Manusia telah dengan pongahnya memisahkan agama dari kehidupan dunianya. Tiba tiba semua orang menganggap agama adalah urusan pribadi. Pandangan itu adalah buah dari ajaran liberalisme yang mengkritisi peran gereja dalam negara dimasa lalu.

Ummat Islam terlalu kebelinger karena termakan oleh ajaran liberalisme dan neoliberalisme, sehinga mau saja mengikuti langkah orang lain yang sesungguhnya bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. Islam mengikat dengan kuat akan kebutuhan peri kehidupan material dan spiritual. Kebodohan lain lagi adalah menganggap akhirat itu sebagai masa yang sangat jauh dan susah menunggunya. Sayang sekali kalau akhirat dianggap jauh, karena sejatinya itu adalah istilah yang tidak hanya berarti hari pembalasan tetapi juga berarti spiritual atau ruhaniah.

Jadi akhirat berarti ruhaniah sebagai bandingan dari material atau duniawiyah. Akhirat selama hidup kita adalah mencapai kesimbangan dan keharmonisan raga dan jiwa. Bila satu manusia hidup dengan cahaya maka manusia lain akan memperoleh cahaya juga. Tetapi bila mausia mulai hedonis (cinta dunia) maka setiap kawan dan tetangganya kan juga tertular penyakit hedonis.

Penyakit senang dunia dan meninggalkan akhirat (spiritual) menjadikan manusia mulai mempertuhankan apa saja yang sekiranya membawa keuntungan kepadanya secar material. Ketika semua orang telah memikirkan keuntungan material disitulah timbul kapitakisme. Dari kapitalisme lahirlah liberlisme, karena tanpa liberlisme keuntungan besar tak mungkin didulang begitu mudah. Semakin hari semakin banyak manusia yang beralih kepada akidah barunya kalpitalisme.

Ummat Islam adalah ummat terkuat dalam menjaga sendi sendi akidahnya dan merefleksikanya dalam segala lini kehidupan. Agama Islam menawarkan jalan hidup (way of life) yang tiada dimiliki oleh agama manapun sebelum maupun sesudahnya. Agama Islam mengatur dari yanmg terkecil semisal cara bersuci sampai yang terbesar yaitu masalah politik dan ekonomi. Karena kecanggihannya itulah maka masyarakat muslim dimanapun dapat survive dan berdaya guna bagi masyarakat sekitarnya. Orang Islam adalah manusia globalis pertama yang memawa bendera rahmatan lil alamin.

Celakanya, Ummat Islam sebagian besar terbuai dan tidak cukup sigap menghadapi serangan luar yang bertubi tubi menghancurkan anak abangsanya. Mengingat bahwa Isalm adalah sistem kekebalan canggih yang melindungi ummatnya dari serangan penyakit dunia maka musuhpun masuk bagai virus ke dalam tubuh Islam sendiri. Sejak awal pertumbuhanya Islam memang selalu dimasuki virus dari berbagai arah tetapi kekuatan para ulama sepanjang masa terus mengawal ummat agar tidak tercemar. Sekarang virus sudah disebarkan sendiri oleh kalangan ummat islam, banyak yang berlagak sebagai kiyai, kyai haji, haji, tuan guru, dan ajengan yang berjubah kebesaran bagai ulama sejati, tetapi sesungguhnya jubah mereka terlalu besar untuk otak sekerdil mereka itu. Justru para da’i palsu yang bersembunyi dibalik nama kyai dan sebangsanya itulah yang merusak sendi kehidupan ummat Islam. Mereka membawa gaya hidup hedonis, sok pop dan modern. Mulai bermain dengan shalawat dan bahkan Ayat Al Qur’an diperjualbelikan dengan eceran. Para kiyai hidup dalam kemewahan dan membangun menara babel dari uang jamaah miskin yang seharusnya dipakai beli nasi untuk anaknya yang busung lapar.

Ummat Islam telah dikendalikan oleh musuh musuhnya yang sangat takut dengan system imunisasi akidah yang dimiliki. Tidak ada yang lebih mudah dalam merusak kekebalan itu kecuali dengan memeberi makanan enak sembari memasukkan virus baru. Astagfirullahaldhim, kini kita dapat saksikan muslim saling membenci. Anak melawan orang tuanya. Pemuda pemudi hidup bebas bernarkoba ria. Mahasiswa dan pelajar tidak lagi suka berjuang dalam menuntut ilmu tinggi, semuanya serba instan. Berapa banyak mereka yang bergelar Doktor dan Profesor tapi menjiplak karya ilmiah dan korupsi.

Ketimpangan semakin menjadi jadi ketika ada rekayasa yang menyudutkan ummat Islam sebagai dalang terorisme. Ini adalah puncak segala fitnah bagi muslim tetapi sudah terlanjur dibuai semua bagai kerbau dicucuk hidungnya, amin saja. Karena diancam kalau tidak ikut perekayasa artinya ikut teroris, maka mulailah kita jadi pak turut.

Suatu hari saya kedatangan sekelompok apoteker dari Rusia, mereka menanyakan ntentang berbagai seluk beluk kultur, filsafat dan agama nusantara. .Saya kesusahan memulai ketika mereka menanyakan Islam dan mencampur adukkan budaya, tradisi, politik dan sisi keamanan yang dikaitkan dengan terorisme sampai wanita dan polygami. Tanyalah saya tentang sejarah candi dan simbul mana saja saya akali begitu rupa sampai puas dengan informasi lengkap macam ensiklopedia yang diupdate tiap menit. Tapi memulai menjelaskan perkara yang di otak mereka itu sudah punya gambaran buruk dan didkit dikit ada rasa anti pati kalau bukan benci sekali, sungguh bikin simpul syarafku jadi kusut masae.

Saya harus mengurai benang kusut terlebih dahulu. Pertama kukatakan bahwa saya muslim yang bersahaja dan mempelajari dengan penuh hormat setidaknya 8 agama lain yang ada disekeliling kita serta berpuluh bahasa dunia agar aku dapat mamahami serba sedikit isi dunia kita. Bahwa Islam mempunyai misi yang disebut Rahmatan lil Alamin. Sebuah misi kasih sayang kepada semua makhluk Tuhan, apalagi yang bukan muslim, benda mati saja wajib dikasihi. Saya paparkan serba sedikit seperti saya gambarkan diatas dan menggaris bawahi bahwa Islam itu damai, titik. Lalu!, kata mereka, menuding terorisme dan masalah hak wanita. Ya, Islam itu teresebar dari barat ke timur dan bahkan seluruh bumi.

Mereka memeliki kultur yang sangat berbeda satu sama lain. Banyak aspek kultural di suatu negara berpenduduk muslim dilihat orang sebagai bagian dari ajaran Islam, padahal sering hal itu justru bertolak belakang dengan misi Islam yang sesungguhnya. Jangan kita
katakan bahwa kalau ada 5 kriminal muslim yang berbuat jahat, serta merta disebut Teroris Muslim. Mengapa ETA di Spanyol tidak disebut teroris Katolik dan IRA di Irlandia Utara tidak disebut teroris Protestan atau sebangasanya dan pula ekstrimis Hindu di India tak disebut teroris Hindu dan Orang Buda yang membantai Muslim di Rohingya tak pernah disebut Teroris Budis.

Penjelasan panjang lebar mencairkan perasaan masing masing, saya pribadi ,merasa senang bahwa ada orang yang mau berdialog dan mereka senang karena ada orang yang terbuka mengakui serba kekurangan dan kelebihan yang kita miliki masing masing.

Sayapun mulai mengambil contoh tentang sekelompok orang yang dizalimi 500 tahun, baik di Afrika, Asia dan Amerika Latin. Mengapa mereka tidak boleh melawan orang yang menzalimi mereka seumur hidup?. Kalau ada sekelompok orang ingin menguasai daerah tertentu dengan menginvasi dan mengebom apakah mereka yang punya tanah air tidak boleh melawan dengan segala kekuatan, mempertahankan martabatnya?

Mengapa orang yang menginvasi disebut lain sedang yang mempertahankan martabatnya disebut teroris? Oh, tidak semua begitu kata mereka, saya katakan juga bahwa tidak semua muslim Teroris. Manusia modern termasuk yang muslim telah berselingkuh dengan tuhan modern lewat agama baru mereka tanpa meninggalkan keyakinan atau agama sebelumnya. LSM kemanusiaan dahulunya dibangun karena sentuhan hati agamis demi kemuliaan kemanusiaan. Pasukan pemberontak dahulunya dibangun untuk berjihad menjaga harkat martabat bangsa yang diinjak penjajah beratus tahun, yang membangkitkan glora kepahlawan pejuang yang mematri citanya di jalan Tuhan. Negara makmur berbondong mengulurkan tangan karena merasa berdosa melihat derita rakyat dari bangsa miskin dan terbelakang akibat penjajahan, dengan alasan balas budi mereka datang menyelamatkan.

Sekarang, apa saja dapat diputar balikkan. Yang mau menolong karena kemanusiaan mencari peluang keuntungan sebesar besarnya dengan konsesi konsesi. Yang berjihad tidak lagi dijalan Tuhan tetapi berselingkuh dijalan tuhan lain bernama apa saja, kekuasaan, keuntungan dan sebagainya. Negara besar tidak lagi menolong, meski bicaranya hibah, tetapi tetap akan mencekik kelak.

Dunia ini penuh dengan tipu muslihat, dari sudut manapun pencoleng senantiasa mencari kesempatan untuk mengambil keuntungan dari kelalaian kita. Kita lalai karena senang mengikuti orang orang yang telah berselingkuh dan lambat laun kitapun mulai mempertuhankan jabatan, uang, kehormatan, gengsi dan tumpukan materi.

Islam tak dapat dirusak virus apapun sepanjang ummatnya berpegang teguh pada tali Allah. Apalagi sekedar kartoon atau film “fitna”, tidak kan sampai mana-mana. Ummat Islam yang yakin tidak akan berbuat onar karena Allah menjaga kesucian firmanNYA. Masa depan dan keselamatan ummat Islam ada di tangan mereka sendiri, mari kembali kepada pilar pilar Islam yang memebentengi kita dari segala bencana. Jadilah muslim yang bersahaja.

Wallahualambissawab

Demikian dan maaf,
Yang ikhlas

Hazairin R. JUNEP

Tidak ada komentar: